{Aku ingin bebas}

40 2 0
                                    

  Seperti burung yang dapat terang bebas kemanapun ia mau, akupun menginginkannya tapi sayangnya aku bukanlah burung liar yang bisa terbang kemanapun aku mau,melaikan aku adalah burung peliharaan yang selalu berada dalam  sangkar.

Seperti itulah kehidupan yang kujalani di mana di dalam nya tak ada kebebasan hanya ada kekangan dan selalu hidup dalam peraturan,seperti burung yang selalu berada dalam sangkar.

Andaikan ibu masih Ada mungkin ayah tak akan separah ini terhadapku dia terlalu overprotective dalam segala hal dan aku membencinya.Andai tuhan memberi pilihan terhadap hidup ku,mungkin aku akan lebih memilih untuk mempunyai kehidupan yang sederhana dari pada kehidupan seperti seorang Raja seperti ini.

Seperti hari - hari biasanya,hari ini sangat melelahkan dan membuat ku semakin bosen, tak ada hal yang spesial.

Dengan muka yang kusut akupun langsung menghempaskan tubuh ku di tempat tidur,memcoba untuk menenangkan diri dan bersantai sejenak setelah sehariah melakukan kegiatan yang tiada hentinya,sambil menghela nafas,
"Hufz...hari ini adalah hari yang cukup melelahkan sampai kapan aku akan melakukan hal - hal yang sama sekali tak kusukai.." pikir ku sambil mengernyitkan dahi,dan mulailah muncul ide untuk membuat suatu kesalahan,karena aku sudah bosan menjadi anak yang selalu patuh pada setiap perkataan ayah.Setelah itu aku pun langsung melakukan rencana ku,tapi ternyata hal tak terduga terjadi belum sempat aku melakukan aksi ku,ayah sudah mengetahuinya dan lagi - lagi usah ku gagal total.

Karena ayah selalu selangkah di depan ku,ia selalu tau gerak - gerik dan rencana ku,akupun segera masuk ke dalam kamar dan membanting pintu kamar sambil menggerang kesal "Arh...ayah memang sangat licil bagaimana dia selalu tau apa yang aku lakukan..hufz...sial...sial... Sial!!!tak kusangka teriakan ku terdengar sampai luar kamar, pembantu ku pun langsung berlari menuju kamar ku karena ia takut jika sesuatu telah terjadi pada ku,dengan cepat aku menutup mulutku dengan ke dua telapak tangan setelah sadar bahwa aku telah berteriak sangat keras,sesaat setelah itu pintu kamar langsung terbuka lebar dengan seseorang berdiri di ambang pintu dengan tatapan menegangkan sambil meremas knop pintu dengan raut wajahnya yang khawatir dan langsung mengajukankan pertanyaan"Ada apa tuan muda,apakah Ada sesuatu yang menyakiti mu??? tanyanya dengan wajah khawatir,dan aku pun langsung menjawab dengan jawaban yang cukup tegang dan dramatis "Iya bik ada sesuatu yang menyakiti ku.. dan rasanya sakit sekali..arh... sakit" aku pun mencoba menjadi dramatis,tak ku sangka ekting ku berhasil,wajah pengasuh ku pun semakin pucat dan terlihat sangat takut,bersamaan dengan itu ia langsung menundukan kepala dan meminta ma'af pada ku "Ma'af kan bibik ya tuan,kalau bibik punya salah tapi bibik mohon jangan pecat bibik Ya.. " wajahnya yang sangat melas membuat ku merasa bersalah karena telah membohonginya dan membuatnya khawatir, Setelah itu akupun langsung tertawa untuk memecahkan keheningan  " Ha... Ha.. Ha.. Konyol sekali...kenapa bibik meminta Ma'af pada ku,tadi itu cuma becanda dan aku berteriak Karena aku sedang kesal dengan seseorang bukan karena aku kesakitan..dan kenapa bibik bisa berfikir bahwa aku akan memecat bibik dan bahkan bibik tak melakukan kesalahan apapun..bukankah itu gila... Ha... Ha... " akhirnya kita pun tertawa terbahak bersama,bagi ku dia bukanlah Sekedar pengasuh dan pembantu tapi dia adalah seorang yang bisa mengerti dan sayang pada ku layaknya Seorang ibu,meskipun sosok ibu takkan pernah tergantikan tapi dia selalu mengingatkan ku akan sosok ibu.
"aku tak akan pernah kesepian selagi masih Ada bibik yang selalu sayang pada ku" dari dulu dia selalu bisa membuat hati ku tenang jika aku sedang marah,dan dia juga sudah mengetahui identitas ku yang sebenernya sebagai pangeran palsu tapi dia juga harus berpura - pura menganggap ku sebagai seorang Raja,karena jika ia menganggap ku sebagai seorang putri dan ayah mengetahuinya,akan berakibat fatal karena tak peduli seberapa lama bibik sudah bekerja padanya sekali ia melakukan kesalahan maka ia tak akan segan - segan untuk memecatnya karena tak ada ampun untuk yang melakukan kesalahan.

Bahkan peraturan itu berlaku pada ku dan kebebasan ku pun ia larang.

Hufz... Butuh penyemangat buat lanjutin part selanjutnya 😭😭😭

Putri TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang