SUDAH DIREVISI ULANG
Pagi ini langit begitu cerah, bahkan mentari tersenyum indah sambil memancarkan sinarnya. Desiran halus angin pagi membuat dedaunan hijau segar bergesekkan pelan, setelah semalaman kota Seoul diguyur hujan lebat.
Jam baru saja menunjukkan pukul lima lewat dua puluh menit, pemuda itu sudah sibuk dengan seragam sekolahnya, berdandan. Hari ini rencananya ia akan masuk ke sekolah barunya, sekolah musik ternama 'Seoul Music&Art School'.
Sebenarnya ia sudah beberapa kali berpindah-pindah sekolah, 3 bulan yang lalu ia berada di sekolah musik di California, 6 bulan sebelumnya lagi ia berada di sekolah musik di Inggris, bahkan sebelum ke Inggris ia pernah bersekolah di Amerika dan Jepang.
Agak sedikit rumit memang, tapi memang begitulah kehidupan pendidikannya. Ia hanya mengikuti orang tuanya yang sering berpindah-pindah tempat, selama ia masih masuk ke sekolah musik tidak apa-apa baginya jika akan pindah lagi. Meski resikonya adalah beradaptasi dengan lingkungan baru, apalagi teman baru.
˙˙˙
"Sudah rapih saja sayang ? Ini baru jam 6 kurang 15, sekolah masuk jam 7:30 kan ?" Youngsin menatap anaknya yang baru saja masuk ke ruang makan.
"Ne eomma, Yoongi hanya ingin keliling kota sebenar, sudah lama Yoongi tidak ke Seoul hanya sedikit kangen dengan suasana paginya." Yoongi, nama pemuda manis yang dipanggil sayang oleh Yeoungsin, ibu Yoongi.
˙˙˙
"Wah...manisnya, anak baru ya sepertinya ?"
"Aaa, wajahnya imut sekali."
"Lihat, mata biru cantik itu, astaga apakah dia dewi aprodite ?"
"Sepertinya aku munyukainya, tolong selamatkan aku, dadaku sakit karena jantungku terlalu berdetak dengan kencang."
Yang dipuji seperti itu hanya menahan senyumnya dengan pipi yang memerah samar. Ia sudah biasa dengan pujian itu bahkan saat masih sekolah di luar Korea.
"Ugh.. dan sayangnya aku bukan dewi karena aku namja!" Gerutu Yoongi dalam hati.
˙˙˙
"Aish! Jangan menggangguku, pergi sebelum aku mematahkan leher kalian!" Geram Yoongi kesal.
"Eiihh, jangan begitulah manis. Kami hanya ingin 'bermain' sebentar denganmu, eo." Seseorang dari mereka dengan lancangnya mengelus pipi kiri Yoongi dan dengan cepat di tepis kasar oleh Yoongi.
"Jangan menyentuhku sialan!" Umpat Yoongi.
"Oww... mulut manismu itu terlalu pedas untuk berucap kasar seperti itu sayang~" lagi orang itu berusaha menyentuh Yoongi.
"Tsk... hei kalian berenam! Baru aku tinggal 3 hari tidak sekolah masih berani menggangu siswa di sekolah ini ? Tak mengindahkan perkataanku tempo hari eo ?" Seseorang berdiri bersedekap tak jauh dari tempat Yoongi dan 6 orang pengganggu itu.
"Hah! Memangnya kau siapa Park ?! Aku tidak perduli kau adalah anak pemilik sekolah ini, dan aku tidak takut sama sekali dengan ancamanmu waktu itu."
"Ouh.. benarkah ? Kalau begitu-
"Akh! Yak!! Sudah kubilang jangan menyentuhku brengsek! Menjauh dari tubuhku!" Yoongi berseru keras, sesaat setelah seseorang dari mereka berhasil mencengkram kuat kedua pergelangan tangan Yoongi yang kemudian ia putar ke sisi belakang Yoongi dengan hanya sebelah tangannya yang menahan berontakkan dari Yoongi, sebelah tangannya yang bebas sudah leluasa melingkar di perut Yoongi dan sesekali menelusup masuk ke dalam seragam Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
1st FICLET MINYOON✔️
Random-END- kumpulan ficlet kisah-kisah tentang Park Jimin dan Min Yoongi. diperuntukkan untuk kak chanie ( @chaniethor ) yang katanya lagi butuh asupan minyoon buat pengalihan kegalauan yang kagak bisa nonton The Wings Tour in Indonesia :'D I Add some lo...