SUDAH DIREVISI ULANG
Baru saja Yoongi keluar dari kelas musik siang ini, ia sudah dikejutkan dengan siswa-siswi yang berlarian menuju satu arah, lapangan basket outdor. Dan sialnya ia juga ikut tertabrak oleh anak-anak lain sampai ia harus mengikuti alur-terseret- hingga sampai ke sana, lapangan basket.
Oh, pantas saja anak-anak ramai berbondong-bondong ke sini. Lihatlah anak-anak fakultas seni tari sedang latihan untuk pertunjukkan minggu depan yang di adakan pihak universitas.
"Aku fikir ada apa sampai sebegitunyakah kepopuleran anak-anak fakultas seni tari ? Yang yeoja pamer paha, yang namja pamer ABS. Apa menariknya ?" Gumam Yoongi.
Dan akhirnya iya pun memilih pergi dari kerumunan anak-anak mahasiswa lain. "Huh, akhirnya keluar juga dari barisan. Astaga bisa mati kehabisan nafas jika aku terus disana." Gerutu Yoongi sesaat setelah ia menghela nafasnya.
Ia akhirnya mulai berjalan menuju parkiran mobilnya. Tapi saat ingin berbelok ia..
Bruk
"Aww!" Jerit Yoongi.
...menabrak tubuh seseorang dengan keras hingga keduanya jatuh dengan posisi Yoongi yang menimpa tubuh seseorang yang tidak sengaja ia tabrak. Keduanya sama-sama meringis, bayangkan saja tubuh mereka berdua-sebenarnya hanya pemuda yang Yoongi tabrak- menghantam aspal keras itu.
"Ugh...sialan," gerutu Yoongi.
Ia pun akhirnya mendongakkan kepalanya agar bisa melihat wajah pemuda yang tidak sengaja ia tabrak tadi. Mata keduanya bertubrukkan, keduanya saling menatap dalam satu sama lain hingga, "astaga! Astaga! Dia kan namja yang.... oh tidak aku harus bangkit segera dan pergi." Jerit Yoongi dalam hati.
Dalam sekejap Yoongi langsung berdiri, kemudian membungkuk sedikit untuk meminta maaf lalu pergi dari sana. Ia mengumpat sepanjang perjalanan dengan sikap cerobohnya itu, pipinya bahkan memerah karena malu.
˙˙˙
"Yoongi, ikut ke kantin tidak ? Hari ini jam kuliahmu sudah selesai kan ?" Seokjin, teman Yoongi berusaha mengajak Yoongi untuk pergi kekantin tapi hanya gelengan yang ia dapatkan.
"Baiklah kalau kau tidak mau, mau menitip sesuatu untuk dibeli ?" Tanya Seokjin lagi.
"Tidak hyung, aku tidak lapar. Aku harus pergi ke suatu tempat. Aku duluan ya." Setelah menolak, Yoongi pun beranjak dari duduknya untuk pergu ke tempat tujuannya.
˙˙˙
"Kenapa aku tidak bisa melepaskan pandanganku darinya ? Dia terlalu tampan, dan sangat populer tentu saja. Bagaimanapun dia adalah salah satu mahasiswa unggulan di fakultas seni tari." Gumam Yoongi pelan.
Hari ini untuk yang kesekian kalinya, ia memandangi pemuda dengan rambut gray semi dark brown itu. Pemuda yang waktu itu tak sengaja ia tabrak sebelum menuju parkiran, ingat ?
"Rasanya menyenangkan sekali melihatnya dari jauh seperti ini. Senyumnya, mata tajamnya, hidung mancungnya. Astaga Min Yoongi berhenti memikirkan kesempurnaan dirinya, bisa gila dirimu nanti." Seakan tersadar dengan pemikirannya yang sangat memalukan itu ia akhrinya bangkit dari bangku taman itu dengan pipi yang kembali memerah.
Tanpa tahu pemuda yang sedari tadi ia bicarakan sedang menatapnya dengan senyuman karena merasa lucu dengan tingkah Yoongi, sunbae manisnya itu.
˙˙˙
"Apa ? Tapi kenapa harus saya ? Tidak bisakah yang mengisi posisi itu orang lain ?" Kaget Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
1st FICLET MINYOON✔️
De Todo-END- kumpulan ficlet kisah-kisah tentang Park Jimin dan Min Yoongi. diperuntukkan untuk kak chanie ( @chaniethor ) yang katanya lagi butuh asupan minyoon buat pengalihan kegalauan yang kagak bisa nonton The Wings Tour in Indonesia :'D I Add some lo...