12. Kehadiran Dia

372 116 127
                                    

Kita tidak bisa memilih dengan siapa kita jatuh cinta tetapi kita bisa memilih siapa yang patut untuk kita perjuangkan.



JESSICA's POV

"Jess, makasih ya uda mau kasih kesempatan buat Kent. Ya, walaupun tante tau dia anaknya agak nyebelin tapi sebenarnya dia anak yang baik kok," oceh Ms. Naomi tanpa henti.

"Iya tante," jawabku.

Ketukan pintu di depan kamarku membuat kami mengalihkan perhatian kami ke sana.

"Nya, di depan ada nona muda ingin bertemu nyonya," ujar Bu Anna, salah satu pembantu di rumah Kent.

Setelah mendengar perkataan itu, Ms. Naomi memutuskan untuk keluar sebentar walaupun aku tahu masih ada yang ingin dibicarakan oleh Ms. Naomi.

"Yauda, kalau gitu tante keluar dulu ya," ucap Ms. Naomi sambil berjalan keluar.

"Iya tante," jawabku sambil menganggukkan kepala.

Setelah itu, kuputuskan untuk beristirahat. Aku berbaring di kasur dengan seprei bergambar strawberry.
Rasanya nyaman sekali dengan ditambah sejuknya ruangan ber-AC ini.

'Drrt... Drtt..' getaran suara ponselku membuatku harus bangun dari tempat tidur. Aku mengambil ponselku yang berada di atas meja rias.

Ku buka lock screen ponselku. Aku melihat ada pesan masuk dari Kent.

Oh Kent, aku kira pesan dari Tracey!

Setelah bertukar nomor telepon, aku dan Tracey memang semakin dekat. Kami suka saling bercerita. Dia bahkan sudah tahu hubunganku dengan Kent bahkan aku juga sudah tahu kalau Tracey tinggal di apartement Sam. Ya, walaupun Tracey tidak pernah bilang kepadaku kalau dia pacaran dengan Sam tapi itu bukan berarti aku sudah berhenti curiga dengan mereka.

Aku bisa melihat tatapan mata mereka. Saling memandang penuh cinta tapi sayang keduanya tak ada yang mau mengaku. Hanya waktu yang bisa menjawab kelanjutan dari kisah mereka.

Aku menghela nafas sebelum membuka pesan lewat line dari Kent.

Kent: Jess?

Aku: Ya?

Kent: Bisa ke kamar aku sebentar? Ada yang mau aku omongin nih.

Aku: Hmm.. Oke otw.

Kent: Siap ceceh *salam dua jari*

Setelah itu, kuputuskan untuk langsung ke kamar Kent. Toh, kamar kita juga bersebrangan jadi kenapa engga. Sebelum mengetuk pintu kamar Kent, teriakkan seseorang berhasil membuatku tidak jadi mengetuk kamar Kent.

"KELUAR KAMU!!!" teriak seorang wanita. Tentu saja, aku tahu dia siapa. Ya, dia Ms. Naomi alias Mommynya Kent.

Aduh itu apaan sih? Kok sampe teriak-teriak segala? Pertanyaan-pertanyaan mulai berkeliaran di dalam benakku. Daripada mati berdiri disini, ku putuskan untuk langsung turun melihat ke bawah.

Endless LoveWhere stories live. Discover now