FRIEND ZONE

18 3 0
                                    

"Inikah yang namanya cinta
Selalu indah bila terasa
Namun apa akhirnya tak pernah terduga?"

Aku tak pernah tahu bagaimana,untuk menghindari rasa galau ketika mas Aldo dekat dengan mbak Dinda.Mereka selalu saja terlihat dekat sampai suatu saat di Instagramku di follow oleh pangeran idolaku.Uhui....Aku dengan secepatnya memfolbacknya.

"Hai cantik,gimana mau ngak pulang sekolah jalan sama kak Aldo...?"DM nya.Fly deh kali iniu...langsung aku ketik "Kalau emang ngak merepotkan aku mau",balas ku.
"Okay sampai ketemu di prakiran sekolah ya,bye sayang...",katanya.
(Anjir...kak Aldo,"Dian juga sayang ama kak Aldo",kirim ngak ya?)Jangan deh....Ini keputusan akhir Dinda...."Dilarang baper",kata Dian dalam hati.

Di kelas Dian limbung,tak satupun pelajaran fisika dapat ia tangkap..."Dian... Dian Calista,silahkan kerjakan nomer tiga,"teriak bu Ambar. membangunkan lamunanku.Untungnya aku sudah mengerti masalah kinematika gerak dan hukum Newton.

"Okey Dian benar,tapi jangan lupa jangan melamun di kelas"kata bu Ambar sedikit keras.

Dian Calista memang selalu masuk tiga besar peringkat sekolah.Tapi bu Ambar sangat kecewa atas kelakuan Dian kali ini.Dian ingat,Bu Ambar selalu menjadi pembimbing nya sejak olympiade sains lalu.Untungnya bel segera berbunyi sehingga Dinda bisa segera menghambur keluar dan terhindar dari rasa malunya.

Namun setelah hampir tiga jam Dinda menunggu di parkir sekolah,Aldo justru keluar dengan Dinda dan terlihat terburu buru.

Dian mau memanggil kak Aldo..,namun malu rasanya.Inikah yang dikatakan berada pada zona FRIEND ZONE....?

 GET MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang