Kamu baru saja pindah rumah.
"Maaah aku bawa barang barang ku ke kamar ya!"
"Iya, nanti kalo udah selesai turun bantuin mama masak."
"Iya maaah."
Dan kamu pun pergi membawa kotak-kotak kardus mu, ke lantai atas dimana kamar barumu berada.
Kamu pun mulai merapikan kamar barumu, mengeluarkan barang-barangmu dari setumpukan kotak kardus yang baru saja kamu bawa. Kamar itu sedikit berdebu—khas rumah yang sudah lama tidak ditempati. Dengan sigap kamu pun menyapu dan mengibas debu debu itu pergi, sembari membuka jendela kamarmu.
Hari itu hari yang cerah, terlalu cerah untukmu bahkan.
"Eh apaan nih?"
Di tengah-tengah membuka dan memeriksa furnitur yang ada di kamar barumu, kamu menemukan sebuah kotak kayu di dalam lemari meja belajarmu. Tanpa tulisan, tanpa hiasan, tanpa ornamen.
Hanya sebuah kotak kayu polos.
Kamu pun membukanya dengan rasa penasaran. Ketahuilah, kamu tidak mengenal siapapun yang meninggali rumah baru ini sebelumnya. Kamu sendiri pun yakin kotak kayu ini bukanlah milik keluargamu.
Kotak itu sedikit berat—
"Hah? Kaset tape? Emang masih ada yang pake ya?"
—berisi kaset-kaset tape dan juga sebuah buku jurnal yang sudah usang.
"Eh, ada playernya," kamu mengeluarkan benda elektronik yang cukup lama umurnya itu, memutarnya sedikit sambil melihat-lihat eksteriornya. "Punya siapa ya?"
Perhatianmu pindah ke jurnal tersebut, dan membukanya perlahan.
Tidak ada apa apa di dalamnya kecuali sebuah kalimat.
"Mungkin kalo lo peduli, lo bakal mainin kasetnya."
Kamu sedikit memiringkan kepalamu, memikirkan apakah maksud dari kalimat tersebut.
Lalu mata mu kembali kepada kaset-kaset yang sudah kamu keluarkan dari kotak kayu tersebut.
Kamu pun akhirnya perlahan mengambil playernya, dan memainkan sebuah kaset berlabel 'A'.
KAMU SEDANG MEMBACA
midspring melancholy :: haechan
Historia Corta"Nama gua Lee Donghyuck, dan gua adalah seorang cowok yang baru aja ditinggal bunuh diri sama cewek gua." . . . ::written in 2nd person of view:: ::slightly inspired by 13 reasons why::