"Lalu tiba-tiba, Somi jadi selalu pake tangan panjang setiap jalan sama gua."
"Gua takut mau nanyain. Takut dibilang rewel, takut dibilang kepo, ya tau lah gimana deh."
"Tapi harusnya memang gua tanyain."
"Gua pun juga semakin sadar, Somi kalo diajak jalan jadi mageran. Kadang berakhir dengan gua yang ke rumah dia, tapi itu juga cuma sebentar, karena dia nggak banyak ngomong."
"Canggung."
"Gua selalu berakhir pulang dengan alasan udah disuruh pulang sama mak gua."
"Padahal gua aja yang gatau harus apa."
"Sampai pernah akhirnya gua gatahan. Diem dieman miskin kata kata terus."
"Gua udah nyiapin praktekan kayak di drama-drama. Megang tangannya, menatap matanya dalam dalam, ngomong pelan-pelan, aduh pokoknya dangdut banget deh."
"Gua akhirnya nanya."
"Kamu kenapa sih akhir akhir ini?"
"Kamu bisa cerita ke aku kok?"
"Tapi tentu, kayak semua orang. Dia cuma senyum sambil bilang."
"Aku gapapa kok, chan."

KAMU SEDANG MEMBACA
midspring melancholy :: haechan
Cerita Pendek"Nama gua Lee Donghyuck, dan gua adalah seorang cowok yang baru aja ditinggal bunuh diri sama cewek gua." . . . ::written in 2nd person of view:: ::slightly inspired by 13 reasons why::