SMAN 1 JAKARTA11 Juli 2016
Aku sengaja datang pagi-pagi buta ke sekolah ini, sekitar pukul 06.00 WIB. Aku ingin berkeliling agar aku bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah ini. Ya, aku memang selalu begitu ketika aku harus masuk ke lingkungan baru terutama sekolah, sama seperti ketika aku di Yogyakarta.
Derap kakiku sangat lembut dan berharap tak ada orang yang memperhatikanku, aku berjalan perlahan demi perlahan melihat ke kanan, ke kiri dan brukkk.
Aku terjatuh. Kaget.
Aku menatap sepatunya.
Celananya.
Bajunya.
Lehernya.
Wajahnya.
Dan matanya.
Degg...... tatapan mata seorang pria.
Seketika, aku diam. Pikiranku melayang dan mulutku menganga.
“Lo ga apa-apa?” tanya pria itu sambil mengulurkan tangannya.
Sambil menutup mulutku, “Ahhh, iya aku baik-baik saja.” Menjawab dengan formal sambil membersihkan tangan dan membenarkan kembali tasku.
“Yang bener nih.” Menggerak-gerakan tangan yang terulur.
“Ahh, iya terimakasih.” Menundukkan kepala sambil berusaha berdiri sendiri tanpa memperdulikan uluran tangannya.
“Lo anak baru yah? Datangnya nyubuh banget.” Sambil memasukan tangan ke sakunya.
“I.. iya” Selalu begini, wajahku memerah dan telingaku terasa memanas.
“Kenapa wajah lo merah gitu?” Tanyanya santai.
Sambil memalingkan wajah dan tertunduk, diam.
“Santai aja kali, jangan malu-malu sama gue.”
Masih diam mengangguk.
“Lo mau keliling sekolah ini? Perlu gue temenin?” Berusaha mengajak.
“Engg.. gaa usah, aku mau keliling sendiri saja.” Jawabannya formal lagi. Aku gugup.
“Bahasanya formal banget sih lo. Hahaha” Ketawa menyeringai.
“Apaan sih nih cowo, aneh banget jadi orang. Udah tau aku orangnya pemalu, aduhhh mampus deh.” Batinku selalu berkata seperti itu namun kenyataannya aku tidak pernah langsung bicara seperti itu.
“Ya udah deh kalo ga mau ditemenin, gue mau ganti baju dulu, mau ikut?” Sambil nyengir-nyengir.
Diam, menggeleng cepat.
“Ya udah deh, mau nungguin gue?” sambil ketawa ketawa. Dengan suara pelan pria itu berkata, “Lucu banget sih, dasar tomat” walaupun pria itu berkata pelan, tetap terdengar kok, telingaku tajam. “Ishhhh, apaan sih nih cowo. Ganjen banget, bikin mood rusak aja.” Aku selalu mendengus dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DERALINA
Teen FictionFor the first time in forever (jangan nyanyi yeh). Baru nyoba mau bikin cerita nih. Mohon doa restunyaa. Deralina itu nama orangnya, kenapa sama kaya judulnya soalnya aku suka namanya😄. Deralina ini sosok yang menggambarkan diriku, pemalu sama oran...