SHILA-3

53 5 11
                                    

HAPPY READING GUYS SEMOGA SUKA

Author Pov

Ini sudah jam 11 malam tapi shila belum juga bisa tidur

Alhasil sekarang shila berada di ruang tamu bersama fakhri.

Biasanya kalau shila gabisa tidur gini ia akan meminta bundanya untuk menemaninya atau bahkan mendongenginya,tapi bunda nya sedang di jepang karena ada urusan pekerjaan.

Yaitulah shila,manja.

Di tempat lain ternyata devan juga sedang tidak bisa tidur

Entah apa yang membuat ia tak bisa tidur,padahal devan adalah cowo yang sangat kebo.

Karena bosan akhirnya devan berfikir untuk menelepon shila,tapi ia tak yakin akan di angkat, karena devan pun tau kalau shila sama kebo nya dengan dia.

Tapi ternyata shila menganggkat

Panggilan terhubung

"Assalamualaikum,hai sil?"

"Waalaikumsalam,iya van,kenapa?"

"Gapapa gue bete aja jadi gue nelepon lo deh"

"Haha lo main aja sini,ngapain coba nelepon segala kan rumah kita sebelahan"

"Nggak ah gue takut ngengaggu lo shil"

"Yaelah biasanya lo ampe nginep dirumah gue juga"

"Yaudah otw sayang"
'Apaan si devan' -batin shila

"Shil lo masih idup kan? Tanya devan karena shila tak kunjung menjawab.

"Eh i-iya van"

Panggilan terputus

Tak lama hp shila berdering lagi,tapi ini dering bbm

Devan Botaks :
Bukain pintu shil,buru dingin nih.

Shila langsung turun dari kamarnya lalu membuka pintu depannya agar devan masuk

Tapi saat shila membuka pintu tak ada siapa pun.

"Van.. Devan" panggil shila tapi tak ada jawaban.

"Van lo kemana sih" panggil shila lebih kencang

Akhrinya shila menunggu.

"Dorr-- aaaw anjir sakit shil" devan kejedot pintu karena shila yang kaget dengan kedatangannya lalu menggebrak pintu,dan jadilah devan benjol di dahinya sekarang.

"Duh yaallah devan lo si segala ngagetin gue" shila khwatir

Shila memperhatikan devan dari bawah sampe atas, tatapan shila berhenti di dahi devan yang benjol cukup besar.

"Hahaha yaampun devan,benjol lo guede banget tau"

"Emang iya ya..? Gara gara elo nih muka tampan gue jadi ada benjolanya gini" kesal david

"Yasorry kan gue gasengaja,lo juga sih pake acara ngagetin gue"

"Iya iya,yaudah masuk yok shil" ajak devan dan langsung nyelonong masuk ke ruang tamu dan duduk di sofa bersama fakhri

'Perasaan ini rumah gue? Kenapa jadi dia yang ngajak masuk'-batin shila

"Hahahaha eh van itu jidat lo ngapa? Benjol gede banget" fakhri terkekeh melihat benjol di dahi devan yang cukup besar.

"Biasa bang namanya juga cowo, hehe" bukan devan yang menjawab,itu suara shila.

"Van bentar ya gue ambilin kompresan dulu" izin shila lalu menghilang

"Iya jangan lama lama ya sayang"
jawab devan saat shila sudah menghilang dari ruang tamu

"Jangan bilang lo berdua pacaran?" tanya fakhri dengan tatapan menyelidik.

"Usaha boleh lah bang" devan nyengir tanpa merasa berdosa

"Ya gue si restu restu aja kalo shila sama lo,karena gue tau lo gabakal nyakitin dia" fakhri tersenyum dan menepuk pundak devan dengan gaya cowo.

"Ya,lo restuin gue secara orang orang juga tau lah kalo gue anaknya ganteng,baik,wangi,punya les-" belum sempat melanjutkan kata kata nya devan sudah ditinggal oleh fakhri

"Gue ngantuk mau tidur,inget jangan macem macem lo sama adek gue,rumah gue ada cctvnya" fakhri teriak dari tangga

Devan hanya terkekeh

"Eh van mana sini luka lo gue obatain" shila datang dengan membawa handuk kecil dan batu es di dalam baskom.

Shila duduk di samping devan,dan devan menoleh untuk memudahkan shila mengompres dahinya

Shila mengompres dahi devan dengan sangat hati hati.

"Masih sakit ga van?" tanya shila khawatir

"Engga sih cuma gue males aja,wajah manis tanpa gula buatan ini udah ga semanis waktu gue belom benjol" jawab devan lebay.

"Oh gitu?" sebal shila sambil menekan benjol devan.

"Aw aww aduh sakit banget shil" devan mulai lebay lagi,ia memang tidak terlalu merasa sakit tapi ia ingin melihat wajah khawatir shila padanya

"Serius? Yang mana nya van?" shila mencondongkan wajahnya ke wajah devan.

Deg

Mata mereka bertemu lagi.

Cukup lama mereka saling menatap

Wajah mereka bahkan sangat dekat

Bahkan ujung hidung mereka sudah bersentuhan.

"Astagfirullah,lo bedua ngapain?" tiba tiba fakhri datang lalu berdiri di depan shila dan devan

'Ganggu aja' -batin devan

"Eng-" jawab shila dan devan berbarengan.

"Haha,yaelah santai aja kali,gue tau kalian ga bakal macem macem ko"

Bersambung--

Sorry kalo gadapet fell nya.



ASHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang