3

2.5K 275 35
                                    

Delapan tahun kemudian....







Seorang gadis berperawakan tidak terlalu tinggi itu menyeret kasar kopernya, ia kesal karena tidak ada yang menjemputnya saat ini. Sudah hampir dua jam ia menunggu setelah pesawat yang mengantarkannya dari Jepang menuju negara kelahirannya yang ia tinggalkan sejak ia menyelesaikan pendidikan high schoolnya.
Bukan keinginannya melanjutkan study di Negara Sakura itu, hanya saja karna sebuah alasan yang tak ingin di ketahui oleh orang sekitarnya kecuali satu sahabatnya.

Hanya satu sahabatnya itu yang tahu alasan di balik ia memilih pergi meninggalkan Korea.
Saat ini, ia memijakan kembali kakinya di sana.

Hhh.... Helaan nafas panjang nan berat itu mengantarkannya pada masa lalu yang kelam untuknya, tapi tak ada pilihan lain untuk saat ini.
Ia memang harus kembali, sejauh apapun ia pergi suatu saatpun ia akan tetap kembali pada suatu tempat yang biasa di sebut rumah.

Matanya yang kecil itu menelusuri pemandangan di sekelilingnya, keadaan yang penuh manusia berlalu lalang, ada yang baru datang dan ada yang pergi. Seperti waktu yang terus berjalan.

Ia lelah setelah berkeliling tempat ini tetapi ia belum juga di jemput oleh seseorang yang berjanji akan menjemputnya setelah ia tiba di Korea. Ia menatap jam yang melingkar indah di tangan putihnya itu, tepat pukul 16.00 KST.
Ia meraih ponsel genggamnya di dalam tas jinjingnya, mencari nomor yang hendak ia hubungi setelah panggilan itu tersambung ia akan membentak seorang di sebrang sana, akan ia pastikan itu.

Shit!

Umpatan yang dikatakan tak kecil itu mencuri perhatian orang yang berada di sekitarnya menatap wanita itu menaikan sebelah alisnya.

"Tenangkan dirimu, sebentar lagi ia datang. Tenang,tenang dan Oh Shit!"

Umpatan itu lolos sekali lagi di saat seseorang yang ia hubungi itu tidak mengakat panggilannya yang ke tiga kali itu.

"Aiiishhh, aku lelah apa ia tak tahu?" Teriakan wanita itu membuat beberapa orang disampingnya pergi secara diam tak lupa memberikan tatapan 'dasar wanita aneh'.

"Apa kata kata kasar itu untukku?"

Damn!  Suara itu, ya suara seseorang yang sedari tadi di tunggu tunggu wanita pendek itu. Wajah kesal tadi hilang begitu saja, berubah menjadi sebuah senyuman manis hingga menunjukan eye smile milik wanita pendek itu.

Wanita itu berlari sekencang mungkin menghampiri seseorang -yang ia tunggu sedari tadi- yang berjarak Lima langkah didepannya.

Hup!

Wanita itu memeluk seseorang itu erat, sangat erat hingga membuat seseorang itu terbatuk kehabisan nafas akibat pelukan yang menyiksanya itu, tapi ia bahagia.

"Kau ingin membunuhku?"

Kesal seseorang itu, wanita ber-eye smile itu hanya tertawa dan kembali memeluk seseorang itu tidak seperti tadi, ia membenamkan wajahnya pada dada bidang seseorang itu.
Dalam pelukan lama itu ia terisak dalam diam.

Seseorang itu merasakan bahwa wanita dalam pelukannya sedang menangis akibat getaran hebat yang ia rasakan pada pundak wanita itu.

"Sebegitu merindukanku hingga pikachu-ku ini menangis?"

Tanya seseorang itu mengelus rambut panjang yang terurai bebas itu dengan lembut.
Wanita dalam pelukannya hanya mengangguk mengeratkan pelukannya.

"Uljjima, kau tahukan oppa sangat membenci air matamu"

Ujar seseorang itu menyebut dirinya dengan sebutan oppa, seraya melepaskan pelukannya.
Wanita itu tersenyum menghapus air matanya dengan punggung tangan putihnya, kesal yang ia rasakan selama dua jam sedari tadi hilang hanya dengan melihat senyuman Oppa yang berdiri di hadapannya.
Senyuman dan pelukan hangat itu adalah moodmaker baginya, senyuman dan pelukan yang selalu ia rindukan setiap waktunya.

LY Step Mom - [EXOPINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang