1

4.8K 325 77
                                    

Detak jantung yang tertera pada layar monitor pendeteksi jantung itu benar benar membuat orang di sekelilingnya menahan tangis dalam harap harap cemas.
Pasien itu belum juga membuka matanya pasca operasi yang ia jalani, seseorang dengan sabar menemani sang istri yang masih berkenala di alam mimpinya setelah operasi yang ia jalani, tanpa henti sang suami mengucapkan beribu mantra agar sang istri kembali sadar dan memberikan senyuman hangat yang selalu berhasil membuatnya jatuh cinta berulang kali pada orang yang sama.

Sang suami makin mengeratkan tangannya, rasa takut dan rasa bersalah menjadi satu saat ini. Andaikan ia berhasil membujuk sang istri agar mengguggurkan kandungannya semua pasti akan baik baik saja, seandainya ia tak luluh dengan ucapan sang istri dulu pasti saat ini ia masih tersenyum bahagia melihat istri dan putra pertamanya bermain di ruang bermain yang ia buat di rumahnya, andai saja ia tak kalah argumen dengan istrinya pasti saat ini ia sedang tertidur memeluk erat istrinya, andai saja, andai saja dan andai saja hanya kata kata itu yang berputar putar di kepalanya dan rasa bersalah menyelimuti hatinya.

Bagaimana istrinya tak sadar kembali? Bagaimana istrinya pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun? Bagaimana ia akan bertahan tanpa istrinya? Bagaimana ia menjalani hidup selanjutnya membesarkan dua anak tanpa sang ibu yang menami? Apa ia sanggup menjalani itu semua sendiri? Tidak, ia merasa tak sanggup bahkan bernafas tanpa istrinya saja sangat teramat sulit untuknya.

"Jangan tinggalkan aku dan anak kita, bangunlah wendy-ya. Jjebal..." Lirih pria itu tanpa di sadari sebutir Kristal terjun bebas membasahi pipinya, dengan cepat ia menghapus air matanya ia tak boleh lemah di depan istrinya, istrinya akan ikut sedih melihatnya menangis seperti ini. Tidak. Ia tak boleh menangis, tak boleh.

"Aish, mataku terkena debu bangunlah dan tiup mataku agar bersih" ujar pria itu lagi.

Di luar ruangan itu ada beberapa orang yang sedari tadi gelisah dua wanita paruh baya sedang duduk di kursi koridor rumah sakit dan dua pria paruh baya berdiri dengan salah satu menggendong anak kecil yang baru berusia dua tahun, pria paruh baya itu menatap anak kecil yang saat ini dalam gendongannya dengan tatapan iba dan sayang di saat bersamaan. Pria itu semakin mengeratkan gendongannya dan menuntun kepala anak kecil itu untuk bersandar pada tekuk lehernya.

"Kakek menyayangimu dyo-ya, kakek janji kau dan adikmu tak akan pernah merasakan kekurangan apapun"

ujar pria paruh baya itu berbisik. Tak lama datang seorang perawat yang menghampiri mereka.

"Permisi tuan, nyonya bayinya sehat dan tak kekurangan apapun sekarang berada di ruang bayi, jika pasien wendy sadar kami akan membawanya ke ruangan ini" ujar perawat tersebut.

"Boleh kami melihatnya?" Tanya ny. Son yang sedari tadi menangis.

"Silahkan, ikuti saya nyonya" jawab perawat tersebut dan berjalan mendahului mereka menuntun perjalanan ke ruangan bayi.

Sepanjang jalan hanya ada suara isakan kecil yang tertahan dari ny. Son dan besannya. Siapa yang tidak akan menangis dan khawatir jika putrimu satu satunya sedang menunggu saatsaat dimana malaikat pencabut nyawa akan datang menjemputnya. Bukan, bukan Ny. Son tidak mendoakan putrinya selamat hanya saja ia tahu, bahkan merasakan putrinya tak akan bisa bertahan. Putrinya sangat tegar dan hebat menutupi penyakitnya agar semua orang tak khawatir padanya, dan saat kandungannya Sudah memasuki tujuh bulan semua orang baru tahu jika putrinya mengidap penyakit kanker rahim. Semua orang sudah menyuruhnya untuk menguggurkan kandungnya dan ia bersikeras tidak akan pernah mengguggurkan kandunganya walau nyawanya yang sebagai taruhannya. Wendy  wanita hebat itu selalu berkata.

"bagaimana mungkin aku membunuh anakku, aku tak akan mengguggurkannya apapun yang terjadi!"

Wendy orang yang sangat keras kepala, sangat. Jika ia sudah mengatakan A maka semua akan menjadi A tidak akan berubah walaupun suami yang ia cintai membujuknya dengan Cara apapun.

LY Step Mom - [EXOPINK][END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang