"Non lisha bangun" ucap bi sumi.
Tok tok tok
Bi sumi masih terus mengetuk pintu kamar alisha.
"Iya bi! Aku udah bangun" ucap alisha dari kamar nya.
Ia pun segera mandi. Setelah itu ia bercermin.
"Mata gue sembab banget"
Flashback on
"Adel!" Panggil alisha berlari ke arah adel
"Apa?" Tanya nya.
"Alvian suka sama lo!"
"Terus?" Tanya adel.
"Lo pasti bakal relain alvian demi gue kan?" Tanya lisha penuh harap.
"Relain alvian? Dia itu tinggi, ganteng,kaya, baik kenapa gue harus relain alvian?" Tanya adel tertawa.
"Tapi gue suka del sama alvian!" Ucap alisha.
"Dari awal juga sebenernya gue suka sama alvian! Dan gue tau dia pasti milih gue daripada lo!" Ucap adel meremehkan
Deg
"Lo jahat del! Gue kira lo baik sama gue. Kurang baik apa gue sama lo? Pas lo sedih gue bahkan ada di samping lo! Saat lo butuh sandaran gue ada del! Tapi apa? Lo malah kayak gini sekarang!" Ucap lisha mulai terisak.
"Salah sendiri! Lo gampang banget di bodohin dan di manfaatin lis haha" ucap adel setelah itu ia pun pergi.
"Gue gak nyangka kalo adel itu fake friend!" Ucap lisha.
Dia pun pulang
Semalaman itu ia mengurung diri di kamar. Merutuki dirinya kenapa mudah di bodohi. Atau neratapi nasib nya yang seperti ini.
'Gue gak bakal nyerah' batin alisha
Flashback off
"Semoga hari ini berjalan baik" ucap alisha.
Ia pun keluar kamar.
[][][][][][][][][]"Lishaaaa miss youuu" ucap bella. Memeluk alisha.
"Jijik ew lepas lepas!" Ucap lisha.
"Lish si adel kayak menjauh ya dari kita?" Tanya shena.
Lisha mengangguk dan menceritakan kejadian kemarin.
"Ih gak nyangka si adel jahat banget anju!" Ucap shena emosi.
"Sama shen gue juga kesel" ucap bella ikut emosi.
"Udah lah biarin aja!" Kata alisha malas.
"Gabisa gitu lisha! Kita harus bales dendam" ucap shena. Ia memang pendendam.
"Gausah shen. Kalo dia keterlaluan baru deh!" Ucap bella.
Kring kring bel masuk pun berbunyi
[][][][][][][][][]Hari yang ditunggu alvian pun tiba. Ia telah merencanakan semuanya dengan matang. Soal rencana untuk menembak adel.
Teman teman mya yang akan membantunya.
Namun ia teringat percakapannya tadi dengan sahabatnya itu
Flashback on
"Lo tau kan si alisha?" Tanya kai.
"Taulah. Dia ngejar ngejar gue mulu"
"Gimana ya nanti reaksi dia?" Tanya januar.
Alvian hanya mengangkat bahu.
"Kasian tu cewek. Padahal dia cantik loh vi" ucap deva menimpali.
"Bodo ah" ucap alvian acuh.
"Kok gitu sih? Lo gak mentingin perasaan orang lain gitu?" Tanya januar.
"Lah kok jadi lo yang ngatur si? Gue kan gasuka sama dia" kata alvian kekeh.
"Gue cuma takut lo kena karma" ucap januar.
"Ha? Ga ngerti deh kalian ngomong apa"
"Udah lah gak usah di bahas. Yang penting rencana ini berhasil" ucap kai.
[][][][][][][][][]*pulang sekolah
"Kepada adelia marisa di tunggu di lapangan" terdengar suara speaker.
semua yang di kelas pun menatap adel.
Adel sendiri mengangkat alis bingung. Sedangkan alisha, perasaannya sedari tadi tidak enak.
Adel pun turun ke lapangan.
Disana sudah banyak orang. Dan di tengah lapangan ada alvian tersenyum manis dan memberi bunga untuk adel.
"Adel, lo Mau gak jadi pacar gue?"
Seketika semuanya pun histeris. Ada yang berteriak tidak suka. Dan ada yang menyemangati.
Sedangkan alisha, ia segera berlari ke toilet. Air mata nya sudah berjatuhan apalagi mendengar jawaban adel
"Mau"
Ia tak menyangka sahabat nya itu ternyata menikung nya.
"Alisha!" Teriak bella dan shena. Mereka mengejar alisha.
"Alisha lo tenang dulu" kata shena.
"Iya sha"
"Gimana gue mau tenang?" Lirih alisha.
"Adel, gue gak nyangka adel sejahat itu" ucap alisha.
Vvvv
Bella dan shena diam."M..mung..kin e..emang gu..e gak p..antes buat da..dapeting al..vian" isak nya.
"Gue yang berjuang bertahun tahun, dan adel yang dapet?" Ucap nya sedih
[][][][][][][][][]TBC
YUHU BYEEEE
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Подростковая литератураBagaimana rasanya jika kau mengejar seseorang telah bertahun tahun namun dia tidak pernah sama sekali melirik ke arahmu? Dan pada akhirnya dia malah jadian dengan sahabat mu. Itulah yang terjadi pada lisha. Dia mengejar seorang laki laki yang jelas...