Sebulan pun berlalu. Bulan ini adalah musim dingin. Entah kenapa aku selalu mencintai musim dingin. Mungkin karena snowflake (butiran salju) yang terlihat lucu atau mungkin danau kecil yang terletak tak jauh dari panti yang bernama duckling's lake (Danau bebek) yang telah beku yang biasa digunakan sebagai tempat berseluncur. Namun sekarang semua terasa berubah. Entah kenapa aku merasa diriku yang dulu telah pergi dan meninggalkan diriku yang sekarang.
"Emily!!!Kau masih tidur ?! Sudah jam begini! Ayo bangun !!" Seru miss Amanda seorang penjaga panti yang menggantikan miss Thania, karena miss thania sedang ada urusan di luar selama musim dingin. "Kau tahu kan peraturan baru disini!!! Cepat bangun atau kusiram kau !!" seru miss Amanda yang Kasar. "Baiklah miss tukang atur " jawabku."Apa kau bilang aku tukang atur ?!"tanyanya dengan nada tinggi."Em..em..Oh ya tadi aku dipanggil Miranda, jadi sampai nanti miss Amanda!" seruku selagi meninggalkan miss Amanda atau lebih tepatnya lari dari Masalah.
Miss Amanda atau lebih tepatnya Sih tukang atur adalah seorang wanita yang mungkin berumur sekitar 28 atau 29 tahun yang masih perawan. Kami––Lebih tepatnya aku dan Keempat saudariku yang paling dekat–– sering mengejeknya dengan sebutan ‘Perawan tua’ . Sih tukang atur tersebut sering mengancam akan melaporkan tindakan kami kepada miss Thania.
"Cepatlah sarapan!"Kata miss Amanda dengan tampang kesal beserta tangan dipinggang. "Oh ya jangan lupa , Kalian berlima..." katanya seraya menunjuk aku, Miranda, Bella , Elena , Maurene "Segera setelah sarapan langsung mandi dan Membersihkan ruang tamu sampai tak ada debu sedikit pun ! Lalu Kalian berlima juga harus..." Belum sempat sih tukang atur melanjutkan ocehannya, Tiba - tiba saja ada suara ketukkan di pintu . "Oh siapa lagi yang datang !?" katanya yang terlihat sangat kesal sambil berjalan kepintu depan. Tak lama kemudian terdengar suara " Miranda , Emily , Bella , Elena , Maurene !! Cepat kemari ! Kalian punya tamu !" teriak miss Amanda yang tersebar di seluruh sudut panti. "Hey Em, menurutmu siapa yang datang hingga sih perawan tua langsung terdengar seperti perhatian terhadap kita ?" tanya Miranda yang sangat pelan––Hampir seperti berbisik. "Entahlah" jawabku dengan sedikit raut bingung yang tertera diwajahku.
Alangkah terkejut hatiku ketika melihat James dan Sahabatnya yang ternyata berada didepan pintu.Aku yakin hal yang sama pun terjadi pada Miranda dan yang lain."Halo Emily!! Apa kabar ?" Sapa James ramah."Oh,Ha-Halo James!Kabarku baik , Bagaimana kabarmu?" kataku sambil memeluknya tanpa menyadari adanya sihtukang atur . "Tentu saja baik, Jika tidak mengapa aku disini?!"Jawabnya."Oh maaf , Pasti kalian lelah karena berdiri. Mari masuk"Kata sih perawan tua.
Kami pun segera masuk kedalam , mengingat juga ini adalah musim dingin jadi mau-tidak mau , kami harus masuk.Terlihat wajah James sangat senang . "Hmm...disini sangat nyaman Em!!"Kata Louis."hmm..Nyaman namun Sesak"Jawabku."Yaa...Tidak seperti Kastil James , namun cukup". Sambung Miranda.
Hehehe...Sorry ya Agak Slow update (ya elah udah Slow update juga kale).Oh ya BTW, Holla Readers!!! Lama nggak ketemu. Just remember I Always Love you!!.
Vote and comment please !!
I Love you Readers!!:):):)#Queengraciem🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
RandomWell , cerita ini sih nggak terlalu Perfect kayak judulnya , but still focus to read ya...!