Jika kalian melihat Jongin saat ini, pasti kalian akan mengira dia gila. Disini Jongin, dibalkon kamarnya sedang berdiri sambil menatap kosong ke arah depan. Dia memasang wajah yang sulit diartikan.
"Aarrgghhh!!!" Jongin menjambak rambutnya sendiri
Ini gila. Jongin berteriak begitu kencangnya padahal waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Dia bisa membangunkan orang tidur.
"Kau dimana, Jung? Aku minta maaf," Jongin menatap ke arah bulan yang cahayanya begitu terang. Seaakan-akan dia sedang berbicara dengan bulan dan bulan akan menjawab.
"Aku salah, Jung. Maafkan aku. Aku menyesal" Dia berteriak sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"Jangan bodoh! Kau berteriak seperti orang dan membangunkan orang tidur," Orang itu Jimin. Tetangga sebelah sekaligus teman Jongin. Jimin keluar dari kamarnya dan menuju balkon karena mendengar suara berisik Jongin
"Diamlah. Kau tidak tau,"
"Aku tau. Aku tau semua. Dari perselingkuhanmu dengan Somi hingga Soojung tau. Kau bodoh, Jong. Soojung itu cantik, baik, ceria, ramah, apa lagi yang kau cari? Bahkan dulu dia menolak banyak laki-laki hanya demi menjalin hubungan denganmu. Sekarang Soojung menghilang gara-gara kau. Dan kau hanya berteriak dengan rasa penyesalanmu dibawah bulan. Itu tidak berarti,"
"Aku tidak tau dia dimana. Aku sudah mencarinya,"
"Kau bisa menanya ke tempat kerjanya ataupun saudaranya. Aku masuk dulu. Jangan berteriak karena itu mengganggu tidurku" Jimin langsung masuk ke kamarnya
"Terima kasih. Kau memang sahabatku" Jongin sengaja berteriak
"Berisik!"
"Soojung, kita bisa mulai ini dari awal. Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku akan mencarimu semampuku. Aku tidak akan menyia-nyiakanmu lagi, Jung. Aku mencintaimu" Jongin tersenyum ke arah bulan. Berharap Soojungnya juga sedang menatap bulan yang indah itu.
-------------
votement yap^^
