"Soojung! Kau sedang melamun ya?" tanya Seulgi, sahabatnya.
"Kau kan tau aku sedang makan," Soojung dan Seulgi sedang berada di kantin kampusnya.
"Memang kau sedang makan. Tapi sambil melamun kan? Hei, kau memikirkan siapa?"
"Aish! Aku tidak melamun, Seul."
"Ah, ya. Kau tau tidak?" tanya Seulgi setelah minum es jeruknya.
"Tidak. Dan tidak ingin." Soojung sudah menyelesaikan semangkuk mie ayamnya.
"Kita ada kelas. Ayo!" ajak Soojung yang langsung pergi
"Yak! Tunggu aku!"
Mood Soojung sedang tidak baik hari ini. Rasanya Soojung ingin mencabik-cabik orang. Sepanjang jalan ia hanya memasang wajah datarnya. Sampai Seulgi heran pada perempuan itu.
"Kau kenapa sih?" Seulgi penasaran apa yang membuat Soojung diam seperti itu. Biasanya mereka berdua jika sudah bertemu, suara mereka seperti anak-anak TK yang sedang berebut ingin pulang duluan. Berisik.
"Kai sudah mempunyai perempuan lain, Jung," kata Seulgi yang sedang berjalan beriringan dengan Soojung.
Perkataan Seulgi membuat Soojung menghentikan langkahnya. Kai sudah mempunyai perempuan lain? Jadi yang ia liat tadi pagi itu benar?
Tadi pagi sekitar jam 8, ketika Soojung berada di taman kampusnya, ia melihat Kai. Kai yang sedang bersenda gurau dengan perempuan mungil disebelahnya. Perasaan tidak suka langsung menyerangnya. Ingin rasanya Soojung berteriak jika yang disebelah perempuan itu adalah pacarnya. Tapi pada kenyataannya, hanya mantan pacar. Ingat! Mantan pacar.
Ada perasaan sedikit menyesal. Menyesal karena dia yang memutuskan Kai sebulan yang lalu. Tapi ia harus. Boleh dikatakan sampai saat ini Soojung belum move on. Bukan tidak ada usaha, tapi ia tidak ingin move on. Berbeda dengan Kai, bahkan dia sudah menggandeng perempuan baru.
"Siapa perempuan itu?" tanya Soojung
"Park Nara dari fakultas ekonomi."
"Kau tidak cemburu?" tanyanya lagi.
"Aku cemburu. Sedikit."
"Seul," panggil Soojung
"Yes, Sooj?"
"Kenapa Kai cepat menemukan orang baru? Padahal kami baru putus satu bulan yang lalu." tanya Soojung pelan.
"Karena dia move on. Ayolah Sooj, kau tidak bisa move on dari Kai?"
"Belum. Aku bingung, Seul. Aku tidak terima jika Kai sudah punya penggantiku."
Belum sempat Seulgi menjawab, Kai dan pacar barunya muncul dari arah yang berlawanan. Dan mereka berhenti ditempat Soojung dan Seulgi berdiri.
"Hai Sooj! Hai Seul! Apa kabar?" tanya Kai
"Baik." jawab Soojung dan Seulgi bersamaan.
"Pacar barumu, Kai?" tanya Seulgi.
"Iya. Kenalkan, Park Nara. Nara, mereka berdua temanku." kata Kai sambil melirik Soojung. Yang dilirik hanya diam.
"Hm, kami buru-buru Kai, Nara. Kami duluan." Soojung langsung menarik tangan Seulgi.
"Ish! Pelan-pelan, Sooj! Tanganku sakit."
"Kenapa kita ketemu mereka?" Soojung memasang wajah tidak suka. Ah tidak, sejak tadi memang Soojung sudah memasang wajah tidak suka.
"Ini bukan jalan milikmu. Kalau kita menghindar, nanti dia punya pemikiran kalau kau belum move on darinya."
"Ya memang belum."
"Tch! Lebih baik kau mencari lelaki lain," usul Seulgi
"Siapa?"
"Aku tahu. Sini aku bisikkan," Seulgi langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Soojung.
"Park Kwang Dong," bisik Seulgi
Setelah membisikkan nama itu, Seulgi langsung melarikan diri. Fyi, Park Kwang Dong adalah dosen mereka yang sangat genit dengan Soojung. Bahkan saat di kelas ia pernah mengatakan bahwa ia ingin menjadikan Soojung istri keduanya. Dan itu membuat teman-teman Soojung mengolok-ngoloknya.
"YAKK KANG SEULGI!!!" teriak Soojung yang kemudian mendapat tatapan aneh dari orang-orang di sana.