Part 1

33.3K 196 3
                                    

“Setelah memunculkan sebuah single lagu berjudul Always and Forever untuk kekasihnya Shopia Hunter. Kedua pasangan itu kini dikabarkan putus karena Jacob Walker ketahuan jalan bersama dengan aktris muda bernama Raina Carolina, lawan mainnya dalam serial film perang fantasi berjudul Wild Army yang kabarnya akan dirilis beberapa bulan ke depan.” Kemudian wajah wanita pembawa acara itu berganti menjadi wajah Jacob yang bersama Shopia dan berganti lagi menjadi wajah Jacob bersama Raina. Foto-foto itu berubah lagi menjadi wajah wanita pembawa acara. “Apa maksudnya ini? Apakah sifat asli Jacob Walker yang terkenal playboy telah kembali lagi?” Kemudian layar berubah hitam.

Jacob mematikan tv-nya tanpa mengatakan apa-apa, ia kemudian menaruh remote-nya di sofa dengan cukup keras, syukurlah ia menaruhnya di sofa dan bukan di atas meja yang berada di hadapannya, ia tidak ingin membuat biaya tambahan untuk perbaikan remote tv. Jacob berdiri, menyugar rambutnya dan memandangi handphone-nya yang terus-menerus berbunyi dan bergetar dengan suara nyaring. Akhirnya Jacob menghampiri benda kecil tersebut dan memandangi nama yang tertera disana, Peter,manager-nya, kemudian tulisan nama itu hilang dan berganti nama lain dan terus seperti itu hingga akhirnya Jacob meninggalkan benda tersebut di meja depan  tv-nya tanpa ada niat untuk mengangkatnya sama sekali. Jacob menghampiri jendela dan melihat para wartawan berkerubung di depan pagar rumahnya bagai sekumpulan lebah yang mencari madu, ia melihat para penjaga rumahnya mengusir dan menghalangi mereka yang ingin melewati pagar atau  merobohkan pagar. Jacob menarik tirai dan menutup jendelanya, sepertinya untuk saat ini ia tidak akan bisa melangkah keluar dari rumahnya. Jacob menyugar rambutnya dengan gerakan canggung, ia akhirnya menggapai handphone-nya dan menerima panggilan yang berasal dari Peter. “Jacob, akhirnya kamu mengangkat panggilanku. Bisa jelaskan hubunganmu dengan Raina? Aku lelah mendengar telepon terus berdering seperti ini.”

“Sama denganku.” Jacob menggeser sebuah pintu dan memandangi kolam renangnya. “Apakah kalian berdua hanya berteman?”

“Tentu saja, menurutmu apalagi?” kata Jacob menghampiri treadmill-nya. “Lalu mengapa Shopia memutuskanmu?”

“Tanyakan saja padanya. Aku juga tidak mengerti.” Jacob menekan tombol ‘on’ dan mulai melangkah di atasnya dengan santai.“Dari dulu aku memang tidak setuju saat kamu mengatakan ingin menjadikan Shopia kekasihmu, lihat hasilnya, kan?” Jacob bisa membayangkan kondisi Peter saat ini, manager-nya sangat rapi dari atas hingga bawah namun jika ia memiliki banyak pikiran, penampilan rapinya akan hilang. Jacob mendengar helaan napas dari Peter saat mendengar deringan telepon. “Baiklah, aku akan menghubungimu lagi nanti. Sampai nanti, Jacob.” Sambungan terputus sebelum Jacob bisa mengatakan apa pun. Diluar dugaannya, handphone-nya tidak berbunyi sama sekali sehingga ia mulai berlari-lari kecil di atas treadmill-nya dan berenang sesudahnya.

Jacob mengacak-acak rambutnya dengan handuk putih kecil yang disediakan oleh Sebastian, pelayan satu-satunya yang ia izinkan tinggal di dalam rumah selain para penjaga rumahnya. Ia membuka pintu kulkas dan meminum air mineral dengan santai lalu memasukkannya kembali ke dalam kulkas. Jacob kembali mengacak-acak rambutnya dan berhenti saat merasa angin dingin melewatinya hingga bulu di tengkuknya berdiri, pemuda itu memandangi AC yang menyala lalu mengangkat kedua bahunya dengan santai.

Jacob menyalakan tv-nya kembali dan mengganti-ganti channel tanpa minat, ia memutuskan untuk membaca buku dan akhirnya bosan. Pemuda itu menghampiri jendela dan melihat kerumunan wartawan yang sudah berkurang, mungkin hanya satu atau dua. Sudut bibirnya terangkat puas, lalu sengatan dingin kembali menyerang tengkuknya hingga lengannya. Jacob mengerutkan kening dan memandangi penampilannya. Saat ini ia tidak mengenakan kaus dan hanya mengenakan celana training berwarna hitam dan cuaca bisa dibilang dingin. Jacob akhirnya menaiki tangga dan membuka pintu kamarnya, ia mengambil kaus secara acak dan mengenakannya. Setelah menutup pintu lemari pakaiannya yang memenuhi satu dinding ruangan, ia berhenti dan memandang kaca yang menghiasi satu dinding, sekali lagi ia merasakan hawa dingin dan akhirnya melangkah keluar ruangan.

Dangerous LoveWhere stories live. Discover now