Part 4 - hari pertama

19 4 0
                                        

Padahal sebelumnya langit terlihat cerah. Tapi kenapa tiba-tiba hujan.

-
-
-

"Sini, biar aku bantu" ucap Taehyung ramah, dia merebut keranjang cucian dari tangan Hani.

Sejak insiden perkenalan barusan, Taehyung meresa ada yang salah dengan gadis ini. Apa tadi Taehyung salah bicara? Rasanya tidak?! Tapi kenapa dari tadi dia hanya diam?! Apa dia marah?

Taehyung benar-benar tidak habis pikir. Dan lihat sekarang, gadis itu malah kembali merebut keranjang cucian itu lagi. Ayolah, Taehyung hanya berusaha bersikap sopan sekarang. Tidak tahukah dia sekeras apa Taehyung melakukannya? Ingat ini bukan gayanya.

"Yak!! Kau punya masalah denganku eoh! " teriak Taehyung lepas kendali yang sukses membuat Hani seketika menggagalkan langkahnya.

Taehyung membalik badannya dan langsung menatap Hani yang masih berdiri membelakanginya.

"hy! apa kau bisau?!! Berbalik! Berhenti mengabaikanku?! " bentaknya sekali lagi. Taehyung tahu kaliamatnya terdengar kasar. Tapi dia tidak peduli.

"maaf aku tidak bermak-" belum sempat Hani menyelesaikan kalimatnya secepat kilat Taehyung langsung membalik tubuhnya.

"Kau bicara dengan siapa nghah? Pada keranjang cucian? " Taehyung terkekeh pelan. Dia tidak sadar sikapnya kali ini benar-benar berlebihan. Bukankah mereka baru bertemu? Bahkan nama saja mereka belum saling tahu. Persetan dengan semua itu. Taehyung benci pengabaian.

Tapi belum sempat kata-kata kasar kembali Taehyung tanggalkan. Seketika air mukanya beruba saat mendapati penampakan di depannya. Kemarahannya yang entah dari mana itu tadi memuncak, seketika kini hilang bergantikan dengan ekspresi rasa bersalah. Sungguh dia tidak bermaksud.

Hani hanya tertunduk dalam diam, dia mencengkram kuat pengangannya pada keranjang itu. Buku buku jarinya memutih. Tangannya gemetar. Jelas ini ada yang salah.

"kau tak apa? " dari sekian banyak pertanyaan yang bisa ia keluarkan, entah kenapa Taehyung malah lebih memilih pertanyan itu. Ia khawatir, itu pasti. Terlihat jelas dari wajahnya.

"maaf aku tidak bermaksud membentakmu" katanya dengan nada serendah mungkin. Taehyung tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Gadis di depanya ini menangis. Sungguh dia tidak bermaksud. Dia, dia hanya-

"maaf" itu terdengar sangat pelan. Bahkan Taehyung harus menastikannya lagi. Apa gadis itu barusan berkata sesuatu? Apa katanya tadi 'maaf'?

"maaf membutmu metasa tidak nyanan. Aku minta maaf, " kali ini Taehyung benar-benar mendengarnya. Sedikit kaget, tapi lebih dari itu Taehyung hanya memilih diam. Dia menunggu kalimat selanjutnya yang mungkin gadis ini katakan.

Hening.

Tiba-tiba Hani membungkuk, dan tanpa meunggu respon dari Taehyung, dia langsung pergi begitu saja. Meninggalkan Taehyung yang masih terpaku di tempatnya. Otaknya masih belum berhenti berkutat dengan segelimat pertanyaan apa, mengapa, dan kenapa. Taehyung menatap dalam diam kepergiannya. Dia tidak yakin dengan apa yang harus dia lakukan. Haruskah ia menahan gadis itu lagi? Tidak, itu mungkin akan memperburuk suasana. Dia merasa bersalah, tapi karena apa? Apa Taehyung benar-benar malakukan kesalahan? Rasanya tidak? Lalu kenapa dengan gadis itu? Kenapa dia menangs? Kenapa? Kenapa dan kenapa.

Sebelumnya Taehyung pikir hidupnya benar benar akan berubah setelah memutuskan pindah. Dia pikir hidupnya akan berjalan baik mulai dari sekarang. Tapi sepertinya tidak. Apa yang salah dengannya?

'Dasar aneh!?

***

MY
by Serahbel
-

MYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang