Ting Tong!
Seorang wanita parubaya terlihat tengah berjalan menuju pintu lalu membukanya.
"selamat malam?! " ucapnya ramah.
Laki-laki itu menunduk hormat lalu tersenyum.
"selamat malam bibi,
Nama saya Kim Taehyung,
saya ingin tinggal disini,
Mohon bantuannya!" Taehyung membungkuk lagi.
Wanita itu tersenyum ramah lalu mempersilahkan remaja itu masuk.
***
Ada yang pernah bilang dunia itu sempit dan kejam, hidup itu keras dan mati itu menakutkan. Tapi bukankah Tuhan itu adil? Jika ada keburukan maka akan ada kebaikan. Begitu juga dengan penderitaan yang pasti akan ada kebahagiaan. Jadi tinggal tunggu saja, bukankah katanya dunia itu sempit? Berarti jika saat ini kau merasakan penenderitamu, maka teruslah berjalan saja, karena mungkin kebahagianmu pasti tidak jauh dari situ.
***
" ...berhentilah bersikap kekanak-kanakan! Jika kau membuat masalah lagi?! hukumanmu akan lebih buruk dari pada ini! Kau dengar aku kan?! "
Tut!
Menyebalkan dan memuakan. Itulah yang sekarang tengah perputar di kepala Jungkook. Bukannya menanyakan kabar atau setidaknya mengkhawatirkan keadaannya - ayolah dia habis dipukuli disini?!. Jungkook menghembuskan nafanya gusar.
'Terkutuklah dasar bocah gila sialan!'
"kau kubebaskan kali ini! Mengikat ini masi hari pertamamu, aku menoleransimu. Bersyukurlah aku masi memandang status Ayahmu. Jadi tolong, jangan buat masalah lagi! mengerti?! "
Lagi?!
Kenapa harus karena dia?!
Jungkook benci ayahnya!
"heh! " Jungkook terkekeh pelan.
'penjilat'
" Tidak perlu terlalu sungkan ?!! jika guru ingin menghukumku?! hukum saja?! Percayalah, ayahku takkan peduli tentang itu!? "balas Jungkook santai. Sang guru menaikan sebelah alisnnya.
"apa aku perlu membayarmu, agar kau mau menghukumku?! " Jungkook ikut meaikan sebelah alisnnya. Ia menarik sedikit salah satu sudut bibirnya lalu menatap langsung pada mata sang guru.
'Menarik'
Pangdangan penuh penghinaan. Menyenangkan baginya mempermaikan orang lain.
Apa ada yang lebih berkuasa dibandingkan uang?
Tidak ada!
Itulah yang Jungkook pikirkan. Semua yang ia miliki, semuanya karna uang. Perhatian gurunya, teman, semuannya. Jika bukan karena uangnya, lalu apa lagi? Disini tidak ada yang gratis?! Baginya itu cukup adil. Dia memberikan uangnya lalu ia mendapatkan keinginannya.
Hening.
"Hahahaha! "
Seketika ekspresi Jungkook mendatar.
'Kenapa dia malah tertawa?'
"hah! Hahaha!...selera humormu aneh nak! Tapi itu lucu! Hahaha..." tawa guru itu makin tak terkendali. Dia memukul-mukul meja sambil memegang perutnya.
'Apa itu tawa sungguhan?' kali ini Jungkook hanya mengerutkan dahinya. Dia menatapnya bingung.
"hahaha..." guru itu masih terus tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY
Fiksyen PeminatKim Taehyung, Joen Jungkook, Jung Hosoek. Apa jadinya jika ketiga siswa baru yg saling membenci satu sama lain ini di kumpulkan dalam satu kelompok? "jangan berharap cinta disini, semua masih terlalu konyol untuk hal semacam itu... " "kau punya paca...