Konoha Hiden : Prolog #02

2.2K 64 0
                                    

--- Konoha Hiden - Prolog by Dunia Naruto Indonesia ---

Kakashi sudah mengisi RSVP-nya dalam bentuk perkataan bahwa dia akan pergi kesana, dan memasukkan sebuah pesan ucapan selamat, biasanya semua itu adalah salah satu yang dibutuhkan untuk pernikahan, tetapi Kakashi memiliki satu tugas lagi ditangannya.

Tugas itu adalah menyusun kembali daftar nama misi untuk memastikan semua tamu undangan Naruto dan Hinata -terutama teman-teman terdekat mereka- agar mereka bisa menghadiri pernikahan tanpa mendapatkan jadwal perjalanan misi.

Itu sudah membuatnya pusing karena semua teman-teman Naruto dan Hinata adalah shinobi yang sangat aktif di garis depan di dalam dunia shinobi. Mereka semua adalah ninja tingkat pertama dan selalu menangani misi baru apakah itu siang atau malam.

Dan, misi seperti itu selalu mengandung kemalangan.

Kondisi cuaca yang tidak teratur, jalan yang buruk, luka-luka... Berbagai alasan dan keadaan, tetapi itulah yang sering dialami oleh seorang shinobi, pengecualian untuk kembali ke desa dalam tiga hari dan setelah itu beristirahat satu minggu sebagai gantinya.

Kakashi memiliki pekerjaan untuk mengatur ulang jadwal shinobi elit dan sibuk. faktanya misi mereka bisa selesai dengan baik. Ini adalah tugas yang tidak mudah untuk diberikan kepada misi kunoichi dan misi shinobi.

Tidak ada sebutannya dia telah memastikan bahwa dia tidak merencanakan orang yang sempoyongan setelah pulang dari misi memasuki upacara pernikahan Naruto dan Hinata, Kakashi sudah merasa sebagai seseorang orang tua, ia ingin mengatur itu, paling tidak semua orang memiliki hari bebas setidaknya dalam sehari sebelumnya untuk datang kepernikahan Naruto dan Hinata. Namun, pada kenyataannya tidak mudah untuk memikirkan ide praktis seperti itu.

Kakashi mengedipkan kembali matanya dan melihat sepanjang daftar nama-nama misi, jika dia memberikan misi itu ke seseorang bisakah ia pergi, tetapi kemudian orang itu tidak bisa. Jika dia memberikan misi itu ke seseorang lainnya yang tidak bekerja, dia telah memiliki pemikiran yang luar biasa.

Dan kemudian diatas semua itu, faktanya bahwa didunia orang dewasa dan lembar-lembar pekerjaan, sepertinya ada sesuatu hal yang mengganggu seperti 'penampilan' yang harus dipertimbangkan.

Jika pemimpin dari sebuah kelompok shinobi elit, begitu juga shinobi itu didedikasikan agar mereka tidak mengambil lebih banyak waktu untuk beristirahat bahkan ketika terluka atau sedang demam, maka memberikan libur beberapa hari berturut-turut dengan begitu itu sangat cocok sebagai gantinya.

Dia telah berpikir, membayangkan bagaimana seharusnya ia bersikap resmi sebagai Hokage.

Kakashi tertawa dengan keras dan lanjut berpikir.

Dia telah menangani segalanya dengan lancar, mengelola urusan desa tanpa sebuah hambatan dan memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik.

Dan, dia telah mengatur keduanya bagaimanapun juga membuat semua orang yang menghadiri pernikahan dengan senyuman diwajahnya.

Kakashi menutup matanya dan kembali bersandar di kursinya, dia telah berpikir sejauh ini.

Dia benar-benar tidak memiliki ide yang brilliant.

Mengatur kembali jadwal semua orang pastinya itu akan menjadi sebuah permasalahan.

Itu akan bagus, jika ia memanggil dalam sebuah misi Hari Pernikahan Naruto dan Hinata dan fix seperti itu...Tiba-tiba Kakashi sadar dia telah memperhatikannya dengan semangat.

Kalau ia melakukan itu, maka semua orang yang lain akan bisa dengan mudah menyesuaikannya....Tapi tidak, itu agak... itu akan menjadi penyalahgunaan kekuasaan. Benar.

Kakashi menyilangkan lengannya, pikirannya jadi kacau.

Pada kenyataannya, Kakashi berpikir arah tindakannya itu tidak menyalahgunakan kekuasaannya, setelah semuanya, ia hanya harus berjuang dengan kekuatannya untuk mengatur kembali jadwal semua orang dengan benar. Namun, Kakashi belum menghadapi persoalan yang seperti itu di lembar pekerjaannya, begitulah dia tidak sadar dengan fakta tersebut.

Sebelumnya, Kakashi adalah seorang shinobi yang menghabiskan sebagian besar hidupnya berkembang di garis depan pertempuran, bukan didalam politik.

"Baiklah, kupikir ini akan menjadi pilihan terakhirku.”Kakashi tertawa dengan kerasnya dan mulai berpikir kembali.

--- Bersambung ke Novel Konoha Hiden Chapter 01

Konoha HidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang