Mute Girl [BELUM REVISI]

[1] MG : Accident

Jalan raya yang tadinya itu lancar, berubah dengan kemacetan. Ditambah lagi dengan suara tabrakan yang cukup keras membuat orang terdiam dan menginjakkan rem secara mendadak. Semua pengendara yang berada di jalan raya diam membeku dan berkeringat dingin. Telah terjadi kecelakaan yang besar di persimpangan Hakodate, Hokkaido, Tokyo.

Para pengendara keluar dari mobil mereka untuk melihat kejadian kecelakaan yang besar. Mobil yang tertabrak oleh supir truk itu langsung hancur dan truk yang menabrak mobil itu jatuh dengan keadaan miring. Menumpahkan beberapa kaleng soda, jalanan dipenuhi dengan tumpahan kaleng soda.

Suara sirene ambulans dan suara mobil pemadam kebakaran membuat orang sekitar memberi jalan. Begitu banyak orang yang terlihat antusias karena penasaran melihat kecelakaan yang terjadi.

"Keluarkan mereka segera!" teriak seorang yang diketahui utusan dari rumah sakit itu keluar dari mobil ambulan dengan tergesa-gesa, beberapa tim medis mengambil alat pasokan oksigen dan beberapa keranjang dorong pasien. "Tenanglah tuan, semua akan baik-baik saja."

Semua keluarga yang ada di dalam mobil tersebut berhasil dikeluarkan tapi, tidak bisa menjamin jika mereka akan baik-baik saja.

"Pu-putriku..." pria paruh baya itu berucap lirih, "Putriku... di mana putriku?" tanyanya dengan masih setengah sadar, para tim medis berusaha menenangkan dirinya.

Beberapa tim medis langsung memasang alat oksigen untuk para keluarga korban, hiruk-pikuk  terdengar, para Polisi datang dengan menutup jalanan untuk memberi batas pada warga yang mendekat.

"Tim medis!" teriak seseorang, hal itu berhasil membuat anggota lain dengan sigap segera berlari. "Masih ada korban di sini!"

"Dia tidak bisa keluar dari tempat duduk ini! sabuk pengaman melilit lehernya!" tim penyelamat dan tim medis langsung tersentak kaget dan berlari ke arah mobil yang tidak terbentuk lagi. Terlihat pria itu begitu kesusahan utuk melepas sabuk pengaman yang mencekik leher anak kecil itu, gadis kecil itu merintih kesakitan dan mengeluarkan air matanya tanpa suara.

Tombol yang ada di sabuk pengaman itu rusak dan tidak berfungsi lagi, tali panjang itu berhasil melilit tepat di bagian leher anak kecil dan begitu ketat.

Beberapa tim medis berpikir sesaat, mereka tidak akan menggunakan waktu percuma. "Tidak ada pilihan lain selain melepas tempat duduk itu," kata salah satu anggota yang bahkan keringat, suhu di dalam mobil mulai panas. "Tidak cukup waktu bagi kita untuk melepas lilitan itu, tapi bersabarlah. Aku memiliki firasat buruk sekarang."

Sesuai dengan apa yang dia rasakan, suhu di dalam mobil semakin meningkat dan terjadi ledakan. Bersyukur bahwa mereka berhasil keluar dengan selamat.

Kecelakaan memilukan itu berhasil menjadi perhatian publik. Para reporter dari stasiun tv Tokyo dan para media telah sibuk memotret dan bahkan memulai siaran langsung mereka.

"Telah terjadi kecelakaan yang begitu besar di persimpangan Hakodate. Diduga supir truk tersebut mengendarai dengan keadaan mengantuk dan memaksakan untuk mengemudi. Terlebih lagi Hiasi-sama, pemilik perusahaan terbesar di Tokyo yang menjadi korban serta keluarganya."