Namaku falerta biasa di panggil Leta, aku memiliki sahabat yang sangat ku sayangi. Dia bernama Niana.
Niana adalah sahabat terbaik yang saat ini ku miliki, aku selalu berpikir, bahwa persahabatan kami tidak akan terpisahkan. Bahkan orang tuaku juga menganggapnya seperti anak sendiri.
****
Pagi ini terasa sangat sejuk, siulan merdu burung membangunkanku. Tidak terasa waktu menunjukan pukul 07.00 a.m, aku pun bergegas mandi dan bersiap-siap untuk mengunjungi Danau Cermin bersama orang tuaku dan sahabat ku Niana , yang kebetulan letaknya tidak jauh dari rumah.
Setelah kami sampai di Danau cermin, kami bermain dan berfoto-foto bersama, hari ini aku dan niana sangat Bahagia. Tidak terasa, waktu telah menjelang sore, kami bergegas untuk pulang ke rumah.
“Niana, besok kita jalan- jalan lagi yaa...” ujar ku.
“ baiklah, besok aku akan menjemputmu untuk jalan-jalan lagi” ujar Niana.
Keesokan harinya, aku di rumah menunggu kedatangan Niana, tapi dia tak kunjung datang.
“aduhh... Niana kemana yaa, kok lama banget” seru ku.
Entah mengapa, perasaanku mulai tidak karuan, aku selalu memikirkan Niana.
“ada apa dengan Niana ? mengapa perasaanku tidak enak begini ya, ah mungkin hanya perasaanku saja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT DI UJUNG SENJA
Short Storymenceritakan tentang persahabatan yang sangat hebat dan sangat memberi pelajaran berharga.. Btw maaf ya guys, ceritanya masih berantakan 😂 karena baru pemula 🙂