Aku akan tetap sabar, dan berfikir positif.
“Niana pasti baik baik saja, hanya saja dia sibuk, lagian dia juga membantu orang tuanya berdagang.”
****
Seminggu berlalu, aku sudah tidak bisa menahan rinduku kepada Niana, perasaanku juga tidak karuan memikirkan Niana.
“ Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi, mengapa aku berfikir yang tidak-tidak tentang Niana, bagaimana kabarnya ? apakah dia sakit ?” seru ku sambil meneteskan air mata.
“Hari ini aku harus mendatangi rumah Niana.” Tekad ku.
Walaupun jarak dari rumahku sangat jauh dari rumahnya, aku tetap bertekad untuk mendatangi rumanya dan bertemu dengan Niana.
Aku mengayuh sepeda dengan sangat kencang, aku juga sangat bersemangat walaupun sudah sangat lelah.
“Aduhh.. aku lelah sekali.” Ujarku.
Tapi mau bagaimanapun, aku harus tetap kuat. Karena ini demi kerinduanku padanya. Kaki ku serasa mau lepas, karena terlalu lama mengayuh sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT DI UJUNG SENJA
Short Storymenceritakan tentang persahabatan yang sangat hebat dan sangat memberi pelajaran berharga.. Btw maaf ya guys, ceritanya masih berantakan 😂 karena baru pemula 🙂