°°°
Hai ane balik lagi nih update cerita ini..Hehe.. Maaf ya lama banget aku update,maklum baru selesai UN kan mak gak boleh pegang hp selama UN..
Hiks.. Hiks..😭😭
Tapi gak papa itu udah berlalu,sekarang aku udah update lagi cerita " Virginity Not For Sale " ,ada yang nunggu gk?
*ngarep*Ok,sorry for typo ya! Ngaret juga nih cerita. Maklum aku amatir!
Happr readings!😘😘
••••••
~ Mey Li POV ~
Kepalaku terasa pusing, dan penglihatanku pun tak jelas bahkan seperti memblur, membuatku tak bisa fokus melihat aku ada di mana dan tidak bisa berfikir jernih.
Saat ini kurasa teramat berat kepalaku, sayup - sayup ku mendengar kedua temanku dan dua om - om yang sedang bersamaku berbicara ngelantur, dan meracau tak jelas.
Ku berjalan terhuyung - huyung, sempoyongan dan sesekali terjatuh karena tak bisa menahan beban berat tubuhku sendiri.
Diriku dibopong oleh salah satu om - om kenalan temanku, yang tidak aku tahu namanya dan tak dapat ku lihat wajahnya dengan jelas karena penglihatanku yang kabur.
Ku di hempaskan ke sebuah sofa cukup keras, membuat ku langsung terbaring di atasnya dengan mata terpejam. Berharap sedikit meredakan rasa pusing yang mendera kepalaku.
Tetapi sepertinya rasa pusing itu tak kunjung hilang juga bahkan semakin menjadi - jadi, lalu aku pun membuka mataku dengan sisa - sisa kesadaranku.
Ku lihat lelaki yang ada di sampingku mendekat ke arahku dan akan menyentuh dadaku, aku yang melihatnya langsung menepis tangannya.
Tetapi lelaki itu tidak berhenti dan malah berlaku lebih kasar dengan mencengkram tanganku di atas kepalaku,dan berusaha menjamahku.
Ku terus memberontak dan menghindar darinya dengan sekuat tenaga meski sebenarnya merasa lemas, ku terus menghindar dan memberontak tindakan yang tidak senonohnya terhadapku.
Dan pada saat dia akan mencium bibirku, dengan sekuat tenaga ku angkat kakiku dan ku tendang perut lelaki itu cukup keras dan menghempaskan tanganku agar cengkramannya lepas.
Dan lelaki itu mengaduh kesakitan dan agak menjauh dariku akibat tendanganku barusan, maka dari itu setelah lepas darinya aku pun tidak membuang kesempatanku untuk pergi dari tempat ini.
Ku bangkit berdiri dan berjalan cepat menjauh dari tempat itu, dan tiba - tiba ada yang mencekal tanganku dari belakang. Lelaki hidung belang itu mencekal tanganku dan menarik - narikku agar duduk kembali di sofa itu.
Tapi dengan sekuat tenaga aku berusaha melepas cekalan tangannya, dan tanganku pun terlepas darinya. Langsung saja aku keluar dari ruangan itu, dan berjalan pulang meninggalkan club itu dengan keadaan masih mabuk karena jalanku yang terhuyung - huyung dan sesekali terjatuh karena merasa pusing.***
Dirumah Mei..
Aku turun dari taxi yang ku tumpangi, lalu membayar ongkosnya sesuai dengan nominal diargo. Kini ku telah sampai di depan rumahku yang sepertinya semua orang yang ada di dalamnya telah pergi tidur, mengingat sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 00.43.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virginity Not For Sale ( 18++ ) Dewasa
Teen FictionKisah kehidupan gadis - gadis yang terbawa arus pergaulan bebas, yang senang bermain di club. Tidak memikirkan keperawanan yang hilang begitu saja tanpa arti, dan mereka sama sekali tidak merasa menyesal. Bahkan salah satu wanita itu,selalu membantu...