Hai kawan semua!! 😁😁Gimana kabarnya semua?
Aku harap semuanya baik - baik aja, sehat, dan bahagia ya😊Aku kembali nih buat update lagi story nya, supaya cepet rampung. Di draf udah banyak cerita yang aku buat, tapi gk aku publish dlu.
Takutnya nanti gak keterusin dan malah terabaikan.. kan sayang?!😢
Ok, kawan selamat tahun baru.
Senang rasanya bisa ketemu kawan semua di oranye world.Bye, and happy readings!
•••••••
~ Kevin's POV ~
Di salah satu sisi sekolah, tepatnya di lorong 3 jalan menuju toilet. Terlihat Kevin, sedang berjalan lesu di lorong sana.
Dengan wajah tertunduk dan raut wajah putus asa, Kevin berjalan lamban menyusuri lorong berniat ingin pergi ke toilet sekolah sekedar melampiaskan kesedihannya.
" Ya tuhan, kenapa hati gue sakit dapet penolakan dari Mey? ", ucap batin Kevin atas ucapan terang - terangan Mey yang menolak dirinya mentah - mentah.
" Apa gue salah kalo gue bener - bener suka sama dia? ", batin Kevin kembali bersuara.
Kemudian terlihat disana ada mahasiswa lain yang sepertinya sedang terburu - buru, bergerak ke arah Kevin dengan cepat berlawanan arah. Kevin yang tak begitu memperhatikan jalannya karena melamun, dia tak melihat bahwa di depan ada orang yang sedang berlari rusuh ke arahnya.
Dan itu membuat mereka bersenggolan bahu, karena yang lari terlalu dekat pada jalan yang dipakai Kevin berjalan.
Bruuuk...
Bahu mereka saling beradu, karena keduanya sama - sama tak fokus. Kevin sambil melamun, sedangkan yang menabraknya berlari tanpa melihat ke depan terlalu fokus pada ponselnya. Dan juga langkahnya yang terlalu terburu - buru.
" Sorry. Gue buru - buru! ", kata mahasiswa yang menabrak tadi pada Kevin, dan langsung pergi begitu saja.
Kevin yang sekarang sedang 'galau' ditolak cinta, sedih karena cintanya bertepuk sebelah tangan, dan merasa putus asa juga kehilangan itu tak menghiraukan perkataan mahasiswa tadi dan melanjutkan langkahnya.
" Kenapa lo gini sama gue Mey? Apa ada yang kurang dari gue, sampe segitunya lo nolak gue mentah - mentah? ", batin Kevin kembali bertanya - tanya dan tiba - tiba merasa sakit.
Setelah lama berjalan, kini Kevin sudah sampai di area depan toilet pria. Dan ia pun mendongakkan kepalanya, melihat ke arah toilet itu dengan pandangan kecewa dan juga sedih.
Sungguh memprihatinkan.Ia pun melangkahkan kakinya menuju toilet, sebelum pergi ke sana dirinya melihat ke sekeliling dan tengok kanan kiri memastikan tak akan ada orang lagi yang akan masuk ke toilet.
Setelah seorang murid laki - laki SMA kelas X keluar, Kevin pun masuk ke dalam toilet itu dan menutup pintunya rapat - rapat. Tak lupa juga ia kunci pintunya agar tak ada orang lain lagi yang akan masuk ke dalam toilet.
_______________
Di kamar mandi / toilet
Disinilah Kevin sekarang berada di dalam toilet pria dan bersandar di sana.
" Gue cinta sama lo Mey. Walau pun gue udah berusaha ngelupain lo, tapi tetep gue gak bisa. Tapi sayangnya lo gak bisa nerima gue Mey. Mungkin kalo gini caranya, lebih baik gue mati Mey. Gue sakit hati, kalo gue gak bisa dapetin lo. Gue mati aja, gak ada gunanya gue hidup. ", ucap batin Kevin sambil menyandarkan tubuhnya di dinding toilet yang berupa tembok.
Agak lama Kevin berdiam diri di toilet dan melakukan kegiatan yang tidak penting yaitu melamun memikirkan Mey, dan rasa sakit dihatinya. Dengan tangan menjambak - jambak rambutnya sendiri dan memasang wajah frustasinya, dia terlihat seperti orang yang sedang kesetanan gila mungkin.
Tak lama kemudian ia berhenti mengamuk dan menangis lalu mengambil sesuatu di tasnya.
Dan ternyata, apa kalian tahu apa yang Kevin bawa dari tasnya?Ia mengambil sebilah pisau berukuran sedang dari tasnya, tepatnya pisau lipat yang selalu ia bawa di tasnya. Kevin terdiam cukup lama memandangi pisau itu dengan pikiran melayang pada perkataan Mey yang baru saja ia dengar. Wajahnya berubah - ubah ekspresi dari sedih ke marah dan marah ke ketawa sendiri, terus berubah sampai akhirnya mungkin akal sehatnya hilang.
" Gue tunggu lo di alam kedua Mey.. ?! ", ucap Kevin sendiri sambil memegang pisau itu tepat di atas tangan kirinya. Dengan gerakan yang tanpa diduga, Kevin menggoreskan pisau yang teramat tajam itu ke tangannya durasinya secepat kilat. Dan kini darah berceceran dimana - mana, dan Kevin pun ambruk dan meninggal karena kehabisan darah. Kevin bunuh diri karena rasa sakit dihatinya yang tak dapat ia kontrol.
Miris memang. Hanya karena CINTA sampai nyawa pun melayang. Tergila - gila akan CINTA. Suatu tindakan yang bodoh dan kurang memakai akal sehat.
Kevin telah digelapkan dengan rasa sakit hati dan rasa cintanya pada Mey, jangan sampai kalian tiru.
Wanita masih banyak dan lelaki masih banyak berusahalah move on, dan jangan mengharapkan orang yang tak menginginkan kita di hidupnya bila tak ingin merasakan sakit. Trust me.
Dan saat itu, nyawa Kevin pun lepas dari tubuhnya dan kini jasadnya ambruk di toilet sekolah dengan darah yang merah segar berceceran kemana - mana.
•••••
Holla, guys. Maaf ya part skrang updatenya sedikit, sengaja soalnya khusus nyeritain pas Kevin yang lagi bunuh diri karena ditolak
So, thanks ya yg udh ikutin cerita ini dan membaca cerita ini. Terima kasih juga votenya ya, aku cinta kalian.
Terus ikuti ceritaku sampai selesai ya, tanpa kalian aku bukan siapa siapa.
Sampai bertemu di next part.😁😁😁😀😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Virginity Not For Sale ( 18++ ) Dewasa
Teen FictionKisah kehidupan gadis - gadis yang terbawa arus pergaulan bebas, yang senang bermain di club. Tidak memikirkan keperawanan yang hilang begitu saja tanpa arti, dan mereka sama sekali tidak merasa menyesal. Bahkan salah satu wanita itu,selalu membantu...