Desclaimer by Masashi Kishimoto
Deeply in Love
Chapter 1
Enjoyed
.
.
Seorang gadis berhelaian merah muda sedang berjalan di koridor lantai 2 di kampusnya, Universitas Konoha. langkahnya pelan, namun pasti. dilengan kanannya terdapat 3 buku tebal. sedang lengan kiri terdapat tas selempang favoritnya. tubuh idealnya dibungkus dengan kemeja polos sewarna dengan rambutnya dan celana jins biru tua. dilengkapi jas putih sepanjang lutut. kakinya sangat nyaman dengan flat shoesnya.
Gadis itu adalah Sakura. lengkapnya Haruno Sakura. dia terus berjalan menuruni tangga menuju lantai 1 lalu belok ke kanan. hingga diujung dia kembali belok kanan. melewati hall utama lantai satu, lalu tatapannya mengarah ke selatan. sebuah ruangan dengan 3 anak tangga bertuliskan besar dipintu masuk kaca. PERPUSTAKAAN
benar, sungguh benar. Sakura selalu menyempatkan dirinya ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku yang sekiranya akan membantu kelangsungan kuliahnya. Gadis itu lalu mencari bangku kosong. itu dapat. disayap kanan dekat jendela. sungguh hari keberuntungannya. menempatkan barang bawaannya dan melepas jasnya, Sakura berjalan ke rak buku untuk mencari buku yang diperlukannya. berjalan dari rak ke rak. hingga gadis itu menemukan 2 buku yang menarik perhatiannya. membawa buku itu ke bangkunya, lalu Sakura mulai membaca buku tersebut lembar demi lembar. Hingga beberapa menit kemudian, gadis itu dikagetkan oleh sebuah suara.
"heii bu dokter"
Sakura mendongak, melihat siapa gerangan yang menghampirinya. walau tanpa melihat dia siapa yang mengagetkannya.
"ada apa?" tanya Sakura
"tidak. kenapa tak membalas pesanku?" tanyanya lagi
Sakura kembali memandang lelaki didepannya. di ambilnya telepon genggam didalam tas. di perlihatkan kepada lelaki itu.
"tadi masih ada kelas. mode silent."
Sakura lalu membaca pesan Line masuk.
"tanpa ku jawab kau sudah menemukanku" katanya lagi dengan senyum. lalu kembali meletakkan handponenya.
"masih ingin membaca?"
Sakura mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"oke. pulang bersamaku. aku masih ada satu kelas lagi. tunggu aku. dan aku tidak terima penolakan." lelaki itu berdiri, lalu mengacak rambut Sakura.
"aku ke kelas dulu" lalu lelaki itu berbalik, namun baru 2 langkah dia berhenti
"Sasuke" panggil Sakura
"hn?"
diam. Sakura hanya diam saat fokus Sasuke masih terarah padanya, menanti kelanjutan ucapan gadis didepannya
"tidak ada. kembalilah ke kelas."
Sasuke hanya mengernyitkan alis. lalu lelaki tampan itu kembali tersenyum hangat.
"nanti kita ketemu lagi. oke?"
Sakura hanya mengangguk, dan Sasuke pun melanjutkan langkah.
.
'dimana?'
itu adalah pesan yang Sasuke kirim ke gadis pujaannya. Sakura sudah berjanji untuk pulang dengannya. jadi saat ini Sasuke sudah menunggu di parkiran. maklum mereka bukan satu fakultas. Sasuke Fakultas Seni sedangkan Sakura Fakultas Kedokteran. Harus melewati 2 gedung untuk menuju gedung Fakultas Kedokteran. Sedang tempat parkir ada di Halaman depan Universitas.
Sasuke duduk di kap mobilnya. tangan kanannya stay memegang telepon. sedang jemari kirinya ia ketukkan pada kap mobil.
15 menit berlalu dan Sakura belum membalas pesannya. Sasuke lalu menelpon Sakur, namun tidak ada jawaban.
"gadis ini benar-benar."
Sasuke lalu turun hendak menuju perpustakaan, mungkin gadis itu masih membaca dan handponenya masih mode silent. pikirnya.
namun langkahnya terhenti saat melihat gadis berhelaian merah muda itu berjalan kearahnya. bukan maksudnya ke arah parkiran. namun yang membuat langkahnya terhenti adalah seseorang yang berjalan disampingnya. seorang lelaki. mereka berbicara akrab. Sasuke mempertajam penglihatannya untuk memastikan siapa lelaki tersebut. Namun tetap saja, dia tak mengenalinya. Setahunya Sakura tak gampang akrab dengan orang lain, apalagi seorang lelaki. tapi ini apa? siapa dia?
Sasuke memutuskan untuk menunggu Sakura dimobilnya. dia bersandar pada pinggiran mobil.
"Sakura, mau aku antar pulang?" tawar lelaki itu pada Sakura.
Sakura hanya tersenyum lalu menggeleng.
"sungguh ini tidak merepotkan. hm ... aku sungguh senang bila bisa mengantarmu pulang. hitung-hitung tanda terima kasihku atas bantuanmu tadi."
"terimakasih sebelumnya. sungguh saya tidak apa-apa. bantuan saya tadi hanya kecil, hitung-hitung menambah pengetahuan saya."
"baiklah kalau begitu. sekali lagi terimakasih. aku duluan. sampai jumpa."
Sakura hanya membalasnya dengan senyum. Lelaki itu berlalu menuju mobilnya. mengendainya lalu melaju keluar area kampus. Sakura berjalan menuju lelaki yang sedari tadi menunggunya.
"maaf lama."
Sakura mengatakannya dengan menunduk. Sasuke hanya diam menatap gadia didepannya.
"dan maaf tidak mengangkat telponmu"
"sibuk dengan lelaki lain?" sindir Sasuke
Sakura langsung mengangkat kepala, memandang lelaki didepannya. senyum kecewa membentuk dibibirnya.
"jadi pulang?" tanya Sakura. tidak merespon pertanyaan Sasuke. pandangan mereka bertemu. Sakura dengan jelas bisa mambaca aura kemarahan pada wajah tampan didepannya. Dia tahu, sungguh tahu.
pura-pura tak tahu apa-apa, karna memang tidak terjadi apa-apa, Sakura masuk ke mobil. dilihatnya Sasuke menghembuskan nafas berat lalu berjalan ke kemudi.
Sepanjang perjalanan hanya diam. Sakura yang pada dasarnya irit bicara mengalihkan pandangan keluar jendela. Sasuke berkali-kali melirik gadis disampingnya.
"Sakura" panggilnya
"hm." gumamnya tanpa mengalihkan pandangan
"ada apa?"
"ada apa, apa?"
"jika ada sesuatu ceritalah"
Sakura menoleh sekejap kearah lelaki disampingnya. lalu kembali melihat jalanan.
"tidak ada apa-apa"
"ck. kenapa kau seperti itu terus? berhenti membuatku khawatir."
Kini Sakura menghadap ke arah Sasuke
"apa yang kau khawatirkan?"
Sasuke menghembuskan nafas berat
"kapan aku bisa memilikimu" lirihnya
.
.
.
.
.
tbc