CHAPTER 12

34 11 14
                                    

David POV

"Mah,kenapa kami harus nikah muda sih? Padahal aku bentar lagi mau ujian kelulusan dan Natlie aja baru kelas 10," tanyaku pada mama.

"David,sayang. Mama sama papa itu cuma pengin kamu dapet yang terbaik dan yang terbaik itu ada sama Natlie," jawab mama santai.

"Pa,tolongin David" pintaku pada papa dan kalian tau apa tanggapan papa? Papa hanya menggelengkan kepala.

"Terserah kamu aja,kalau nggak..."

"Iya,iya aku mau." potorngku sebelum mama melanjutkannya ancamannya.

Aku sudah tau pasti mama sama papa bakal cabut semua fasilitasku,hem..sudah kuduga.

"Yaudah,terserah mama sama papa aja. David mau ke kamar dulu aja." pamitku pada mama dan papa.

Sampai di kamar aku langsung saja membersihkan diri dan mengerjakannya tugas-tugas dari sekolah. Walaupun tak ada satu pun yang masuk dan aku tetap nggak fokus.

Aku lalu memilih berbaring diatas tempat tidurku nan nyaman ini. Sepertinya tempat tidur ini tidak akan menjadi milikku sepenuhnya karena aku akan berbagi dengan Natlie -kalau dia mau-

Tapi menikah dengan Natlie juga ada gunanya,selain aku bisa menjaganya terus aku juga bisa melihatnya setiap hari tanpa harus berkunjung ke rumahnya.

_ _ _

Natlie POV

Saat ini amu sedang berada di kamar sambil meratapi nasibku yang setengah-setengah ini -setengah baik dan setengah buruk-. Sebenarnya aku tidak ingin menikah dengan David,tapi bukan karena aku tidak mencintainya. Hello,sekarang aku masih kelas 10 bor.

Bayangkan jika semua orang di sekolah mengetahui aku akan segera menikah dengan David,bisa jadi perang dunia ke tiga antara aku dan para fansnya.

"Sayang,kamu mikirin apa sih?" suara itu berhasil membuatku terkejut setengah hidup.
Eh..maksudku setengah mati.

"Nggak mikirin apa-apa kok ma," jawabku berbohong.

"Kamu mesti lagi mikirin tentang pernikahan kamu,iya kan?" tanya mama lagi.

''Em..iya sih ma. Tapi alasan mama nikahin aku muda apa?"

"Sayang,mama tau semua yang kamu alami dulu. Makanya mama jodohin kamu aja biar kamu nggak salah pilih lagi," jelas mama padaku.

"Maksud mama apa sih,aku nggak ngerti deh" aku pura-pura tidak tau atau sebenarnya tau.

"Nggak usah pura nggak tau,mama itubudah tau kalau dulu kamu pernah sakit hati karena dikhianati sama sahabat kamu Jihan,'' sontak aku membulatkan mata karena terkejut. Dari mana mama tau soal aku sama Jihan.

"Mama nggak mau kamu mengulangi kesalahan yang sama lagi. Kesalahan kamu buat jungkir balik dan jatuh bangun ngejar yang nggak pasti dan akhirnya dikhianati." lanjut mama.

"Wow. Mama dapet kata-kata dramatis itu dari siapa?" tanyaku pada mama.

"Sttt..mama lagi serius lho ini," tegur mama.

"Hehe,peace. Tapi makasih ya ma,karena selama ini mama perhatian banget sama Natlie,"

"Iya,lagi pula itu juga udah jadi tanggung jawab mama sebagai orang tua'' lalu kupeluk mama sebagai tanda terima kasihku.

"Udah tidur sana,oh iya mama hampir lupa. Besok pagi kamu sama David udah kami ijinkan ke sekolah untuk nggak masuk dulu buat persiapan pernikahan" lanjut mama.

"WHAT??" teriakku.

"Maksud mama itu kamu mama ijinin dan David di ijinin mamanya, tapi alasanya karena ada acara keluarga. Gitu loh," dan aku hanya menghela napas lega dan ber'oh'ria.

SequenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang