David POV
Setelah melihat kejadian kemarin gue terus saja menghindar dari Natlie,seharian dia terus buntutin gue dan memohon berkali-kali padaku tapi gue nggak menjawab apapun.
Bukan karena gue marah padanya tapi gue sangat kecewa pada Natlie,gue cuma butuh waktu sebentar saja untuk menenangkan diri.
"Vid,udahlah jangan galau mulu mungkin Natlie itu juga nggak bermaksud selingkuh dari elo tapi karena Natlie pasti punya alasannya sendiri," nasehat Fito padaku, "Tapi bagaimanapun juga Natlie udah bikin gue kecewa,dan gue pasti akan bicara sama Natlie tapi setelah gue udah bisa ngontrol emosi gue," kataku meyakinkan Fito.
"Ya udah....mendingan sekarang elo jernihin pikiran elo dulu," kata fito menepuk pundakku.
Setelah itu dia melenggang pergi entah kemana.Kalau dipikir-pikir emang ada benernya kata Fito,mungkin memang Natlie punya alasannya dan gue aja yang terlalu melankolis sok-sokan galau.
Kasihan juga cewek gue yang manja itu jadi korban kekanak-kanankan gue.
"Vid,elo dicari noh sama cewek lo!" teriak Eno yang membuat gue kembali ku dunia nyata setelah memikirkan Natlie.
"Nat,mau apa nyari aku?" kataku setelah mengajak Natlie duduk di kursi samping kelasku.
"Kak,please maafin aku. Aku nggak betah diam-diaman sama kakak gini," katanya sambil memperlihatkan wajah melasnya.
"Hem,kan kemarin aku udah bilang aku cuma butuh waktu sendiri dulu," jawabku yang mendapat respon helaan napas Natlie.
"Kak,kalau kakak udah siap dengerin penjelasanku nanti malam temuin aku di Rainbow Cafe," katanya setelah itu dia pergi meninggalkan aku.
"Bor,loe lagi berantem ya sama Natlie??" tanya Eno setelah aku masuk ke kelas.
"KEPO!" bentakku pada Eno. Memang hanya Fito yang tau soal kejadian kemarin.
"Serah lo aja deh," kata Eno sambil meninggalkan aku.
_ _ _
Natlie POV
"Nat, Natlie?!" suara bentakan itu membuatku tertarik ke dunia nyata.
"Apaan sih,Vi. Nggak usah pakai teriak bisa nggak?!" kini gantian aku yang membentaknya.
"Yaelah,dari tadi juga gue panggil elo nggak jawab sih ya udah gue teriak aja," jawab Viola dengan wajah tanpa dosanya.
"Elo kenapa sih Nat,dari tadi pagi sampai siang ini elo ngalamun aja?" tanya Sisca.
"Diem kenapa,nanti kalau Bu Endang dateng gimana?" aku tidak menjawab dan mengalihkan pembicaraan.
"Tuh kan,elo nggak denger tadi kalau semua guru ada rapat dadakan sama pak kepsek jadi hari ini kita semua jamkos. Elo sih dari tadi ngalamun aja," kata Sisca.
"Nat,kalau ada masalah cerita dong sama kita. Lo bilang kita sahabat," tambah Viola.
"Sebenarnya,gue lagi berantem sama Kak David" kataku mulai bercerita.
"Hah!! Kok bisa?!" tanya Sisca yang suaranya langsung naik 2 oktaf sekaligus dan membuat semua mata memandang ke arah kami bertiga.
"Sstt,nggak usah teriak bisa nggak??" kata Viola sambil membekap mulut Sisca.
"Ok,ok. Sorry,gue khilaf tadi" kata Sisca sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Lanjut,Nat" kata Viola. Aku mengatur napasku dan mulai bercerita, "Jadi kemarin waktu gue mau kasih kejutan ke David tiba-tiba ada yang bekap mulut gue dan gue dibawa ke gudang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequence
Novela JuvenilTim Author: liaayu_ Judul sebelumnya I Will Always Love You