3'

40 5 0
                                    

Hari ini Gloryta pulang sendiri karena Marky tidak masuk dengan alasan sakit, padahal sih dia tau itu hanya alasan Marky saja. Dasar Marky.

Dia dan Marky jarang memakai mobil pribadi karena dianggap menambah kemacetan kota. Dan pastinya, naik bus jauh lebih menyenangkan. Gloryta berjalan dikoridor yang mulai sepi karena bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu.

Dia berpikir kenapa dia hanya memiliki satu sahabat yang benar-benar sahabat, Marky. Yah, walaupun Marky agak aneh dam menyebalkan tapi dia sangat baik. Dia satu-satunya sepupu sekaligus sahabat yang selalu mengerti Gloryta.

Gloryta berjalan sambil melamun dan tanpa sadar, dia sudah sampai diujung koridor dan itu artinya, dua langkah lagi dia akan sampai di anak tangga yang menuju ke parkiran. Dia tidak sadar, dan akhirnya.... Yeah. Jatuh.

"Aww siapa sih yang naroh anak tangga disitu. Ganggu orang jalan aja." Glo berkata sendiri sambil memegangi betisnya Yang agak nyeri. "Sini gue bantu" Glo mengangkat wajahnya saat ada uluran tangan yang ingin membantunya. "Eeh iya" Glo mengulurkan tangannya pada cowok yang sedang menahan tawa itu.

"Makasih" jawab Glo saat sudah berdiri. Cowok itu hanya tersenyum. Kemudian dia berkata "Lo yang waktu itu jatuh didepan gue kan? Yang waktu dikantin nyapa gue". Glo mengingat-ingat cowok didepannya. Aha... Dia ingat. "Iya, lo juga cowok yang waktu itu kan? Yang gue sapa dikantin?" kata Glo sambil nyengir kuda.

"Gue Dicaspian" kata Dic sambil mengulurkan tangannya, lagi. Glo memandang wajah Dic yang ganteng itu. Cakep juga. Batin Glo yang masih bengong. "Dan nama lo?" Dic kembali berkata sambil melirik bet nama Gloryta, pura-pura tidak tau nama Glo. "Oh eh gue Gloryta" Glo mengulurkan tangannya cepat-cepat sambil nyengir kuda, lagi.

"Glo, gue duluan ya. Ati-ati kalo jalan jangan bengong terus" Dic berkata kemudian terkekeh sambil berjalan meninggalkan Glo. Glo memutar bola mata dan berjalan dengan rusuh. "Aduh" Glo memegangi kakinya lagi yang ternyata masih nyeri jika berjalan. Sial, dia lupa jika baru saja jatuh.

Glo duduk dibangku yang ada disamping tempat dia tadi berdiri, mengirimkan pesan kepada Marky agar bisa menjemputnya.

Gloryta : jemput gue sekarang. Gue tau lo nggak lagi sakit.

Pesan yang dia kirim belum juga dibaca oleh Marky, dan sampai 5 menit kemudian belum juga dibalas. Glo mengirim pesan lagi kepada Marky.

Gloryta : cepet elah. Gue abis jatoh sakit nih kaki gue buat jalan.

Gloryta : woi

Gloryta : Marky cepetan

Gloryta : Maaaaaarkkkyyyyy

Gloryta : oke gue marah

Glo benar-benar jengkel kepada Marky yang tidak membalas pesan yang dia kirim. Dia memutuskan untuk pulang sendiri karena sudah mulai sore.

Dia berjalan sambil menahan kakinya yang benar-benar sakit. Ini sekolah lebar amat sih halamannya jadi susah kalo lagi sakit gini. Glo mengomel didalam hati agar tidak ada yang mendengar. Dia berhenti berjalan saat tiba-tiba ada mobil yang berhenti disampingnya.

Glo menaikkan satu alisnya saat orang yang didalam mobil menurunkan kaca mobil "cepetan naik, gue anterin" kata Dic sambil tersenyum. Glo langsung membuka pintu mobil dan duduk dengan tenang didalam. "Oke, jalan" kata Glo datar sambil memandang kedepan. Dic menggelengkan kepalanya kemudian mulai menjalankan mobilnya.

"Lo nggak ada basa-basinya sama sekali ya Glo" kata Dic memecah keheningan. "Maksud lo?" tanya Glo polos. "Yaah biasa orang kalo mau dianter pulang pura-pura nolak dulu." Dic kembali berkata sambil terus memandang kedepan. "Buat apa basa-basi kalo ujung-ujungnya mau. Kalo mau mah tinggal masuk aja, kalo enggak ya tinggal pergi" kata Glo sambil tertawa. Dic tersenyum kemudian berkata didalam hati. Cewek apa adanya.

30 menit kemudian, mereka sampai didepan rumah Gloryta. Tadi, Glo sibuk berceloteh kepada Dic tentang apapun yang bisa dikatakan sambil menunjukkan jalan menuju rumahnya kepada Dic.

"Makasih ya, ayo masuk dulu" kata Glo kepada Dic yang masih didalam mobil. "Enggak Glo, kapan-kapan aja" Dic menolak ajakan Glo sambil tersenyum. "Oh yaudah ati-ati pulangnya" kata Glo lagi kepada Dic. Dic mengacungkan jempolnya kemudian menjalankan mobil, pergi dari rumah Gloryta yang asri itu.

"Eh kamu kenapa?" kata Mommy kepada Glo yang berjalan tertatih-tatih. "Glo abis jatoh, sakit banget. Tadi udah nyuruh Marky jemput tapi dia nggak bales" kata Glo yang sudah duduk disofa. "Marky kan lagi tidur diatas, jelas lah dia nggak bales pesan kamu. Sini Mommy pijet biar nggak nyeri lagi." kata Mommy sambil mulai memijat kaki Glo.

Dasar, Marky kebo. Bolos sekolah malah enak-enakan tidur. Batin Glo dalam hati. "Aduh pelan-pelan mom sakit" Glo mengaduh saat Mommy menekan kakinya agak keras. "Anak rusuh kenapa tuh pake dipijetin segala" Marky tiba-tiba muncul sambil mengucek matanya karena baru bangun. "Gue suruh lo jemput tapi chat gue nggak lo bales. Gue abis jatoh" kata Glo sambil cemberut.

"Emang lo chat gue? Maap gue kan baru bangun." jawab Marky santai kemudian mencomot kripik kentang dimeja. Glo hanya memutar bola matanya karena kesal.

"Terus lo pulang sama siapa Glo?" tanya Marky. "Iya kok kamu bisa sampai rumah sih? Gimana jalannya?" Mommy ikut bertanya. "Dianter temen pake mobil" jawab Glo santai. "Lah lo kan nggak punya temen selain gue?" Marky mengangkat satu alisnya karena bingung.

"Temen baru, Dicaspian" jawab Glo santai. "Apa!?! Kan udah gue bilang nggak usah kenal sama dia. Sekarang malah temenan." Marky menjawab dengan keras karena kaget. "Lo apaan sih gue punya temen baru malah lo marahin. Lo iri kan karna nggak punya temen selain gue?" kata Glo sambil melirik Marky. "Dia tu cowok nggak baik Glo" Marky sudah mulai emosi dengan Gloryta yang memojokkannya.

"Tau apa lo tentang dia. Kenal juga enggak udah mikir yang nggak-nggak" Marky diam karena percumah saja berdebat dengan Glo, Glo sangat keras kepala. "Udah ah berantem mulu. Jadi sepupu itu harus akur, nggak boleh barantem-berantem terus." kata Mommy menasehati.

"Itu tuh Marky ngomel mulu kerjaannya" kata Glo sambil cemberut. "Lo nya yang dibilangin nggak pernah nurut" Marky menjawab tidak mau kalah". "Udah udah" kata Mommy menengahi.

------------

Sampai dirumah, Dic bersiap untuk membersihkan dirinya agar segar kembali. Setelah mengambil handuk, tiba-tiba ponselnya yang ada dinakas berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.

Alison : jadi gitu? Lo kira gue nggak tau lo tadi abis jalan ama cewek?

Dic kaget karena Alison mengirim pesan seperti itu dan tidak menggunakan aku-kamu lagi. Dia tidak membalas pesan Alison dan cepat-cepat mandi karena berencana untuk menemui Alison agar bisa menjelaskan semuanya.

AN :
Haai haai ketemu lagi. Jangan bosen yaa, maaf gaje abis hehe. Jangan lupa vote dan comment!! Thankyou very much :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReprisalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang