Bandung 2004 ,
Tathiana Rahadiningrat sangat heran dengan pemahaman orang-orang di lingkungannya yang sangat mencibir wanita-wanita yang belum ingin menikah meski usianya sudah layak untuk menikah. Memang apa yang salah dengan keputusannya belum ingin menikah? Ia baru 27 tahun, Ya Tuhan sungguh ia baru 27 tahun … Pada usia segitu, orang-orang di luar negeri sana masih sibuk belajar atau merintis karier mereka, tidak seperti di Indonesia. Wanita dengan umur segini harus menguatkan dan mengebalkan diri terhadap ribuan pertanyaan orang-orang, tentang “kapan akan menikah?” , “ kok belum menikah juga?” … “ anaknya bu anu kemarin menikah lho, tinggal kamu aja nih?” .. Aaaarrrggghhhhhh, jerit Tahiana pilu dalam hatinya.
Tapi bukan salahnya jika perhatian seluruh orang banyak terpusat padanya. Ia adalah bungsu dari tiga bersaudara keluarga Rahadiningrat. Ayahnya Adam Rahadiningrat adalah mantan kepala Negara, sosok yang amat di segani oleh masyarakat karena pernah menjadi orang nomor satu di negeri ini. Meski sebenarnya Adam telah lama pensiun dari dunia politik, dan kini lebih suka menetap di Bandung bersama istri, para anak, para menantu dan cucu-cucunya. Namum karena masa pemerintahannya dulu ia tergolong sukses membawa negeri ini mencapai puncak kejayaannya dimana hal tersebut belum terulang lagi sampai sekarang, membuat sosok Adam selalu di cari baik oleh pihak media, konsultan, sampai jajaran parlemen hanya untuk dimintai pendapatnya mengenai segala permasalahan yang terjadi di negerinya sekarang ini.
Karena itulah Tathiana sudah terbiasa dengan perhatian orang-orang karena nama besar yang di sandangnya. Tapi berbeda dengan kedua kakaknya yang bernasib lebih baik dibanding dirinya. Tabitha kakak pertamanya menikah di usia 24 tahun, dengan seorang pengusaha yang sangat ia cintai. Sedangkan Tarisa bahkan menikah di usia yang lebih muda lagi yakni 22 tahun dengan seorang engineer yang telah di pacarinya sejak masih di bangku sekolah.
Sedangkan Tathiana di usianya yang sudah menginjak 27 tahun sangat sukses dengan kariernya sebagai senior editor harian nomor satu di Indonesia, Delux media. Dengan kecerdasan, ketajaman berfikir serta wawasannya, Tathiana nyaris meraih semua penghargaan di dunia jurnalis, tanpa sedikitpun membahas nama belakangnya, tapi lebih mengedepankan prestasi dan hasil kerjanya. Mungkin hanya itu satu-satunya hal yang masih bisa di banggakan oleh Tathiana jika di bandingkan kedua kakaknya yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga ketika sudah menikah.
Jika hari sabtu dan minggu, Tathiana akan menghabiskan waktu di bandung bersama dengan keluarganya, tapi pada hari kerja maka Tathiana akan kembali ke Jakarta dan banyak menghabiskan waktunya di kantornya, daripada di apartemennya sendiri.
“ ada kebakaran hutan lagi rupanya, Papa khawatir jangan-jangan ini ulang orang asing, supaya investor kabur semua dari Indonesia” kata Adam memulai sambil melipat Koran di hadapannya.
“ memang ada indikasi seperti itu, tapi kita sebagai masyarakat yang independen harus tetap bisa melihat dengan terbuka. Jangan-jangan ini cuma wadah supaya kita teradu domba lagi” jawab Tathiana sambil menyuapi makan ke kedua keponakan kembarnya yang merupakan anak dari Tabitha.
“ ayah dan anak ini sama aja. Bahasannya berat banget, ini ruang makan bukan ruang kerja” kata Lastri yang merupakan ibu dari Tathiana, baru saja muncul sambil membawa beberapa plastik berisi sayuran segar yang baru di belinya. Keningnya tampak berkerut-kerut melihat suami dan anak bungsunya yang selalu membahas topik-topik yang menurutnya kurang pantas di bahas di dalam rumah. “ daripada Anna pikirin kebakaran hutan, mending pikirin kapan Anna mau nyusul jejak kakak-kakak Anna membina rumah tangga. Emang ga denger tuh omongan tetangga. Tetangga-tetangga bilang kalau anak perempuan sudah keasikan bekerja di Jakarta ya hati-hati saja” ucap Lastri tanpa menoleh ke Anna dan sibuk membenahi belanjaannya di dapur.
“ Ma, ngapain sih denger apa kata tetangga. Peduli amat apa kata mereka, harusnya mama itu justru membela Anna” tegur Adam pelan kepada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Senator and I
RomanceDALAM PROSES PENERBITAN 🙏 - Bayangan menikah dengan salah seorang anggota parlemen yang rata-rata sudah berkepala empat itu mendadak membuat Tathiana Rahadiningrat bergidik ngeri. Namun permintaan kedua orangtuanya yang selalu mendesaknya segera me...