Spring Day [Jimin X Yoojung]

Pergilah Dariku.

"Yoodaeng-ah-"

Seorang gadis yang tengah menghadap layar kaca di depannya itu menoleh. Menatap kekasihnya yang tengah duduk di sofa apartemennya. Ada raut ketidaksukaan di wajah gadis imut itu. Dan yang pasti membuat kekasihnya menjadi diam-memikirkan kesalahan apa yang baru ia perbuat.

"Sampai kapan kau seperti ini?"

Jenuh, pasti. Sudah satu jam lamanya pria ini menunggu kekasihnya untuk merespons keberadaannya, tapi hasilnya tetap saja nihil. Yah, kalian pasti tau. Beberapa minggu sibuk dengan jadwal tour ke negara lain dan baru saja kembali langsung menuju ke apartemen kekasihnya. Tentu saja, ia ingin mendapat sambutan yang hangat seperti pelukan atau ciuman dari kekasihnya sendiri, tapi sepertinya itu hanya mimpi belaka.

"Memangnya aku kenapa?"

"Oh ayolah, Choi Yoojung. Sudah satu jam kau menonton tv itu dan tak mempedulikan aku. Kau masih saja bertanya? Wah, daebak."

Yoojung tersenyum miris, "Lalu bagaimana denganku? Kau tidak mempedulikanku juga kan? Aku sakit kau pun juga tidak peduli."

"A-apa maksudmu? Kau sakit?" Jimin mencoba meraih Yoojung, tapi gadis itu menjauh.

"Kau tidak akan pernah tau betapa sakitnya menjadi aku, Jimin-ssi."

"Maka beritahu aku!"

Jimin menarik paksa tangan Yoojung, membuat gadis itu menghentikan langkah dan menatapnya. Bagaimana jika seseorang yang selalu tersenyum di setiap harinya atau seseorang yang lembut jika bertutur dan berperilaku diam-diam menyimpan amarahnya? Dan pada suatu ketika amarah itu meledak? Pasti menyeramkan. Yaa, seperti ekspresi Jimin saat ini.

"Beritahu aku, Yoojung!"

Jimin membentak Yoojung. Ia sudah tak kuat lagi menahan ini semua. Sia-sia sudah usaha Yoojung-menggigit bibir bawahnya sendiri- untuk menahan tangisnya. Baru pertama kali ini Jimin berani membentak kepada dirinya.

"L-lepas. Ini sakit! Hiks.."

"Sakit? Kau bilang sakit?!

DDAAK!

Jimin mendorong tubuh Yoojung ke tembok keras-membuat Yoojung meringis kesakitan pada punggung mungilnya itu. "Kubilang beritahu aku!"