Bab 18

1.2K 79 0
                                    

Jehna's P.O.V

Aku tidak mengerti, mengapa semua ini bisa terjadi pada diriku. Maksudku, kena tusuk pisau? Masuk rumah sakit and then aku koma selama 3 tahun? Ini sama sekali gak pernah terpikirkan oleh diriku dan aku masih khawatir, tentang hubunganku dengan Jack...

Hubungan kami sering berubah seperti cuaca yang tak menentu. Aku ragu, apakah aku ingin mempertahankan hubungan ini atau melepaskannya saja? Kenangan diriku bersama Jack sudah banyak. Seperti sudah bersejarah. Aku ingin mengulang kembali hubungan kami, agar tampak normal seperti hubungan orang lain, ya tapi kita tidak bisa menulis ulang sejarah, iya kan?

Perasaanku bisa kadang kala senang dan kadang sedih jika bersama dirinya, dan aku selalu nyaman jika aku bisa dekat dengan dirinya. Haaah, aku tidak tau kalau ingin mempertahankan suatu hubungan serumit ini.

Seperti yang sudah kubilang, aku sama sekali tidak mengenal Jack. Bagiku Jack hanya bayangan. Aku tidak tau tentang dirinya, sedangkan dia, tau banyak tentang diriku. Aku tau, aku bisa menanyakannya, dan mengajaknya untuk membangun kembali hubungan kami yang sudah di ambang kehancuran, tapi, tentu saja aku tidak punya nyali yang kuat.

Bagaimana jika aku kembali bersama Jack, hubungan kami semakin memburuk? Tapi bagaimana jika sebaliknya? Ahhh, daripada aku begini terus--mengira-ngira hal yang tidak jelas, lebih baik aku menunggu fakta saja. Memang bicara bisa capek, tapi lebih capek lagi kalau suara hati dan otak saling berperang, menuntut salah satunya untuk dibenarkan.

Di sampingku, Jack dan John tengah menatapku tajam, dan bisa-bisa wajahku bolong gara-gara tatapan yang setajam itu. Aku risih dibuat mereka, untuk apa coba tiba-tiba natap orang kayak gitu? Gak banget tau!

"Lo berdua napa sih...." Cicitku, tidak berani menatap balik mereka berdua. Siapa yang berani coba? Dua cowok yang dikategorikan HOT sedang menatapku tajam, sangat intens.

Kemudian aku memberanikan diri dan membalas tatapan mereka dengan penuh selidik. Dan aku baru sadar, mereka sudah berubah. Jack dan John benar-benar sudah berubah, seingatku, mereka kemaren masih bau ileran gitu, eh bangun-bangun mereka uda punya muka tua gini. Maksudku, lebih dewasa.

Rambut-rambut halus yang tampaknya habis dicukur, menghiasi wajah Jack, dan membuat dirinya semakin macho, belum lagi dia memakai jas yang pas body begitu. Aku menahan nafas sambil memikirkan, apa yang ada di balik balutan jas itu... Oh man, pikiranku!

Cepat-cepat kualihkan pandanganku ke arah John. Well, dia juga sudah berubah banyak. Wajah John semakin mulus saja, padahal dulu banyak luka gak jelas yang nempel di mukanya. Dia juga sekarang memakai jas, dan tampaknya jas itu terlalu ketat untuknya, karena aku dapat melihat jelas otot-ototnya.

Dan aku baru sadar, mereka udah kerja.

Satu orang terlintas di pikiranku. Orang yang sudah menjadi mimpi burukku. Luvin. Kemana dia? Apakah dia baik-baik saja? Apakah dia berada di penjara? Kenapa... Kenapa aku masih peduli terhadapnya? Aku lebih pantas untuk membencinya! Dia hampir membunuhku! Tapi, di situlah masalahnya... Aku tidak bisa membencinya, aku malah mengawatirkannya.

"Ke mana...." John melipat kedua tangannya di depan dada sedangkan Jack menaikkan alis matanya, menunggu kelanjutanku, "Luvin?"

Dapat kurasakan hawa menegang. Tatapan yang tadi mereka berdua tujukan padaku, sekarang sudah beralih ke arah lain. Malah, aku dapat mendengar suara gertakan gigi.

Merasa sangat penasaran dan takut akan keadaan Luvin yang tidak kuinginkan, aku bertanya lagi, "dia ada di mana?" Kali ini dengan suara agak keras, berharap mereka berdua akan menjawabku dengan baik-baik. Tapi aku rasa itu malah memperburuk keadaan.

Beautiful in Its Time (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang