" Ne eomma... aku sedang perjalanan pulang ke rumah, sekarang sudah jam 17.00 di Seoul. Ani... hari ini aku tidak ke caffe, besok ada ulangan dan aku harus belajar. Lagipula aku sudah mengatakannya pada mereka dan mereka memberiku libur untuk sementara. Eomma jangan khawatir, pola makanku masih teratur. Tidak ada masalah di sekolah, semuanya baik-baik saja. Baiklah eomma juga jaga kesehatanmu disana. "
Soonyoung, namja dengan umur sekitar 17 tahun itu, melangkah perlahan. Sebelah tangannya memegang ponsel yang di tempelkannya ke telinga, dan tangan yang sebelah lagi ia selipkan di saku jas seragam sekolahnya. Ia menghembuskan nafas panjang dengan berlebihan sedikit tersenyum tipis mendengar eomma nya yang berbicara dari sebrang telpon sana.
Berbicara dengan eomma nya seperti ini, mengingatkannya dengan keputusan eomma nya yang ingin menyekolahkannya di Seoul. Awalnya, dia menolak keras keputusan itu, apalagi dia harus meninggalkan eomma nya yang kemudian tinggal sendirian di Namyangju. Tidak akan ada yang menjaganya jika anak satu satunya ini harus pindah ke Seoul. Tapi disisi lain, dia tidak ingin terus menerus membebani eomma nya dengan harus membiayai sekolah dan kebutuhannya sehari-hari. Pikirnya, jika ia pindah ke Seoul, dia bisa hidup lebih mandiri tanpa harus selalu mengandalkan eomma nya. Selain itu juga, eomma nya mempunyai bisnis toko roti di Namyangju.
Sebagai pelajar SMA yang baru berusia 17 tahun, ia akhirnya harus tinggal sendiri di rumah sederhana bekas bibi nya yang baru saja menikah dan memilih untuk tinggal bersama suaminya di Jepang. Apalagi hampir setiap hari, dia ada kerja part time di salah satu caffe di tengah kota Seoul. Jika di hari libur sekolah, dia akan bekerja dari siang sampai petang. Gajinya yang lumayan cukup untuk biaya sekolah dan keperluan sehari-harinya, tidak perlu menjadi beban pikirannya. Untungnya saja, dia termasuk remaja yang cukup pintar membagi waktu untuk belajar dan waktu untuk bekerja.
" Ne Eomma... jangan lupa makan malam dan istirahatlah yang cukup. Aracchi???. Annyeong... "
Soonyoung tersenyum miring, dan kemudian menutup telpon.
Ia berhenti melangkah persis saat dia telah sampai depan pagar rumahnya. Dia mendesah ketika dilihatnya seorang yeoja telah menunggu di depan pintu rumahnya seraya memandangnya dengan senyuman yang lebar.
Ia seorang yeoja yang cantik nan imut, yang lumayan banyak digemari oleh murid laki-laki di sekolahnya. Berambut coklat tebal sepanjang punggung tanpa poni, bertubuh langsing, anggun, dengan pakaian elegan berupa dress pink selutut berbahan dasar sutra, yang menunjukkan selera fashion sangat baik. Tidak ada kesederhanaan dalam pakaiannya yang menunjukkan keterbatasan dana.
" Soonyoung-ah... kau sudah pulang? "
Tanya yeoja itu lembut. Sekali lagi Soonyoung, menghembuskan nafas panjang lalu menatap yeoja itu dengan kesal." Ani... aku belum pulang "
Jawab Soonyoung dingin seraya berjalan ke arah pintu sambil membuka kunci pintu rumah." Nah Soonyoung-ah... malam Sabtu ini, bagimana kalau kita jalan-jalan bersama? Kau mau? "
Kata gadis itu lagi sambil terus tersenyum menatap Soonyoung.Tanpa menggubris kata-kata dari gadis itu, Soonyoung hanya berjalan memasuki rumahnya dan langsung menyandarkan tubuhnya di sofa, seperti tidak peduli maksud dan tujuan gadis itu datang ke rumahnya.
Gadis yang melihat tingkah Soonyoung itu, sontak berteriak pelan memanggil nama Soonyoung, menyadarkan Soonyoung dari sikap cuek yang selama ini menjadi senjata andalannya dalam menghadapi gadis itu.
" Yaak!!!!! Kwon Soonyoung!!!! "
" Ck, Wae??? Bisakah kau tidak berisik huh? Aku lelah hari ini! "
Kata Soonyoung agak kasar seraya menoleh menatap tajam gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/103840232-288-k871952.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Voice [Seventeen Hoshi]
FanfictionButiran salju pertama yang turun di awal musim dingin, dia datang. Senyuman nya yang hangat seolah olah mencairkan suasana yang terasa beku. Segala riwayat hidupnya dia ceritakan padaku di atas catatan kecilnya. Suara nya yang selalu dia kulum selam...