Jangan pernah kau mengatakan cinta padanya jika pada akhirnya meninggalkan juga
-anisa
***Hari ini Nazla pergi kesekolah menggunakan motor kesayangannya. Ia hanya gadis biasa bisa dibilang cantik tapi tidak terlalu cantik, tinggi lumayan, mempunyai badan yang berisi, rambut lurus dan hitam, kulit kuning langsat, itulah dia Nazla Ghisya Khaula.
Ia disekolah memang tidak secerdas lainnya namun ia cukup mengimbanginya.
Ia duduk di bangku sekolah kelas 9 dimana ia akan melaksanakan ujian beberapa bulan lagi.
Dan sekarang ia sudah mulai disibukan oleh beberapa tugas dan pekerjaan rumah lainnya.
Disinilah ia berada disekolah kebanggaan nya, dimana ia bertemu dengan teman seperjuangannya, teman yang saling berbagi cerita, walaupun ada saja yang egois dan pendiam tak mau berbagi cerita mungkin menurutnya itu privasi mereka.
"Assalamualaikun" nazla mengucapkan salam ketika ia sudah berada dipintu masuk kelasnya.
"Waalaikumsalam"jawab siswa yang berada dikelas. Kelas masih sepi mungkin karna ini baru jam 06.15.
"Woii!ada PR gak?"tanya nazla pada teman sekelasnya.
"Gaada za"ucap salah satu temannya yang duduk di depan.
"Sip"
"ASSALAMUALAIKUM" teriak seorang siswa ketika masuk ke kelasnya, bisa dipastikan itu suara laki laki.
"Waalaikumsalam, gak usah teriak teriak gitu napa!"ketus nazla.
"Ecieee nazlaa sewot cieeee"ucapnya seraya mencolek dagu nazla.
"Paan sih"jawab nazla jutek.
"GENTAAAAAAA" teriak nazla ketika kerudung nya ditarik oleh genta, orang yang diteriakinya malah lari begitu saja keluar kelas setelah menaruh tasnya.
Goblok emang orang itu, batin nazla
Ia merapihkan kembali kerudungnya yg tadi sempat ditarik oleh genta. Untung saja ia memakai kerudung biasa bukan segi empat. Karna memang disekolah ini siswa dilarang menggunakan kerudung segi empat, mungkin karna dapat mengganggu konsentrasi siswa.
"Kenapa lo za?"tanya teman sebangku nazla yang baru saja datang dan duduk disebelahnya.
"Biasa si genta nyebelin abis, masa kerudung gue ditarik. Orang udah cantik gini, jadi acak acakan kan ahh elah itu anak"oceh nazla pada Dita.
"Idih pede amat mbaee"dita merasa muak jika temannya yang satu ini membanggakan dirinya sendiri.
"Bodo ah. Udah yuk kantin pen minum aus"ajak nazla seraya menarik baju dita seperti orang yang memegang kucing dan ingin membuangnya.
"Dikira gue kucing kali yaa"dita mendelik ke arah nazla.
"Ehehe sorry tante" dengan cengiran dan wajah yang tak berdosa nazla melepaskan tangannya dari baju dita.
"Kuy ah"
"Eh lo gimana sama alif?" Tanya dita pada nazla.
Alif adalah gebetannya nazla, ia kenal alif karna temannya yang memperkenalkannya pada dirinya. Entah karna apa ia menjadi dekat dengan alif. Menjadi sering chatan, sering mengabari satu sama lain, tapi tidak ada ikatan diantara keduanya.
"Njirr gue seneng bangeett"
****
Walaaahh seneng kenapa nohh😂
Buat para readers jan lupa ya di vomment. Tapi ini kependekan ya? Tar lah part selanjutnya insyaAllah rada lumayan~Cuma tinggal pencet bintang doang gabakal cape ini kan yaa😂
Kalo ada yg mo kritik silahkan saran juga boleh asal yg gk nyakitin author yakss:v wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Berharap
Non-FictionBerhenti berharap mungkin itu adalah salah satu cara untuk melepaskan mu tanpa harus membenci. Tapi mengapa perasaan ini tak mau berpaling kepada yang lain? Sudah cukup sakit aku mengharapkannya tetapi malah tak mendapatkan respon yang baik. Aku per...