Chapter 1

540 12 5
                                    

Tara adalah gadis cantik semata wayang dari keluarga Sastro aminjoyo yang terkenal kaya raya dan terpandang.
Tapi sayang ibunda Tara meninggal pada saat melahirkan Tara, selama 20 tahun semua kebutuhan hidupnya selalu terpenuhi dengan baik tapi apa artinya jika tidak ada sosok ibu yang mendampinginya ,
Ayah Tara memutuskan menikah lagi dengan janda beranak satu, awalnya Tara tidak setuju dengan keputusan ayahnya tapi demi kebahagian ayahnya Tara pun memutuskan untuk menyetujui pernikahan ayahnya..

Satu tahun telah berlalu, dan semua baik-baik saja sampai ayah Tara meninggal dunia karna kecelakaan pesawat yg ditumpanginya jatuh di tengah laut, kejadian itu membuat Tara sedikit frustrasi. Namun Tara sadar tidak ada gunanya dia selalu memikirkan kejadian itu ia harus membuktikan kepada ayahnya bahwa ia bisa menjadi gadis mandiri dan mampu mewujudkan cita-citanya
Kini Tara hanya tinggal dengan ibu dan saudara tirinya Nency, sebenarnya Tara tidak terlalu menyukai mereka berdua, karna Tara merasa mereka hanya menginginkan harta ayahnya saja

Byurrrr... "Bangun lo dasar pemales" ucap Nency yang sambil memegang gayung di tangan kananya

"hahhh, Ngapain lo disini" kata tara yg baru terbangun dan kaget karna Nency menyiramnya

" ehh,, ini ituu udah siang, cepetan mending sekarang lo bangun terus panasin mobil gue, gue mau berangkat kuliah, ga pake lama" perintah Nency yg langsung pergi, sedangkan tara masih terdiam di tempat tidurnya

***

Penampilan ibu tirinya itu persis kaya toko mas berjalan, sikapnya itu gak jauh beda sama anaknya sama sama norak, maklum lah sebelum mereka masuk ke dalam keluarga Tara mereka emang berasal dari keluarga gak mampu. Dan mama tirinya bisa di bilang sangat beruntung karena bisa menikah dengan pria sebaik ayahnya

Tara dan ibu tirinya kini sedang sarapan bersama tapi mereka gak makan satu meja soalnya Tara males ngeliat cara makan ibu tirinya yang semrawut kaya orang gak makan seminggu..

"Ngapain lo keluar dari kamar gue, kamar gue kan lagi di renovasi" tegur Tara yang sedang asik sarapan dan merasa terganggu melihat Nency keluar dari kamar pribadinya

"Hellow.. Mama itu ngerenovasi kamar ini buat gue, soalnya kamar gue yang lama bakal di jadiin ruang musik klasik buat mama, jadi lo upik abu mulai sekarang tidur di kamar pembantu" jawab Nency dan kemudian menghampiri meja makan mamanya

"klasik my dear.. make hoven, mozart, pikaso" -mama

"hehh.. Pikaso itu pelukis bukan pemusik" teriak Tara yang memotong perkataan mama tirinya yang salah

"what ever ya upik abu, yang penting itu klasik" jawabnya dengan nada menyebalkan

***

(Enak ajah mereka mau ngerebut semuanya dari gue, liat ajah gue ga bakal tinggal diem, GUE BUKAN UPIK ABU BIASA TAPI GUE UPIK ABU METROPOLITAN)  - dalam hati

Upik Abu Metropolitan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang