Jintan mengulurkan tangannya untuk membantu Yukiatsu
“Yukiatsu, apa kau baik-baik saja?” tanya Jintan
Bukannya menjawab, Yukiatsu justru marah dan hendak memukul Jintan. Ia menarik Jintan dan menguncinya ke tanah.
“Ayo, lihat baik-baik! Apakah aku terlihat baik-baik saja?” teriak Yukiatsu.
“Kau bisa melihat Menma bukan? Apakah aku terlihat seperti Menma?” Yukiatsu tidak bisa membendung air matanya.
“Ini salahku! Ini kesalahanku yang membuat Menma meninggal pada hari itu!”
“Kau bicara apa?” balas Jintan tidak mengerti.
“Ini bukan kesalahanmu." sambung JintanYukiatsu menyanggah. “Ini kesalahanku! Menma tidak akan meninggal jika aku tidak mengatakan itu padanya. Aku yang membuat Menma meninggal.” Isak tangis keluar dari mulut Yukiatsu.
“Jika Menma ingin memunculkan dirinya, seharusnya dia muncul dihadapanku! Menghantuiku, mengutukku..tapi Menma tidak muncul!”
Menma yang berdiri di belakang Yukiatsu sedih.
“Aku disini,” ucapnya sambil menangis.
“Sekarang Menma ada disini.” Ucap Jintan yang membuat Yukiatsu semakin kesal.
“Menma bilang, “terimakasih untuk jepitan rambutnya.” Sambung Jintan.
“Dia juga bilang, “maaf kan aku.”
Yukiatsu terkejut mendengar apa yang diucapkan Jintan, kemudian dia pergi dari tempat itu.
.
.
.
.
.Setelah Yukiatsu pergi, Poppo bertanya kepada Tsuruko apakah dia tau tentang hal ini. Tsuruko membenarkan. Tsuruko mengatakan kalau beberapa waktu lalu Yukiatsu mengajaknya ke toko baju. Yukiatsu membeli sebuah baju one piece dengan pita di bagian tengahnya dan mengatakan kalau baju itu untuk teman perempuannya. Itulah alasan kenapa Tsuruko curiga kalau baju itu dipakainya sendiri untuk menyamar menjadi Menma.
•••••
Di rumah, Yukiatsu masih memikirkan ucapan Jintan yang mengatakan kalau Menma mengatakan, “terimakasih atas jepit rambutnya” dan “maafkan aku.”Yukiatsu membuka laci dan melihat jepit rambut cantik disana.
Yukiatsu kembali teringat kejadian waktu itu.~Flashback~
Jintan lari setelah mengatakan kalau dia tidak mungkin menyukai gadis buruk rupa. Menma ikut lari dan mengejar Jintan.
Tiba-tiba Yukiatsu mencegahnya dan mengatakan kalau Menma bukanlah gadis yang jelek.
Yukiatsu mengeluarkan jepit rambut dari sakunya dan memberikannya kepada Menma. Yukiatsu juga mengatakan kalau dia menyukai Menma. Menma kaget tapi Menma meminta maaf dan mengatatakan kalau dia harus mengejar Jintan.Lalu, Menma pergi meninggalkan Yukiatsu yang tertunduk kecewa.
~Flashback END~
Yukiatsu mengambil jepit rambut di dalam lacinya dan mencoba menjepitkannya ke rambut palsu yang dia pakai saat menyamar menjadi Menma.
Ya, Itu adalah jepit rambut yang dulu pernah dia berikan kepada Menma tapi Menma menolaknya.
Dia melihat jepit rambut itu dan menangis pilu.
••••••
Saat menunggu kereta, Tsuruko dan Yukiatsu melihat Anaru dan teman-temannya tampak jalan bersama.Tsuruko mengatakan kalau Anaru dan temannya pasti akan pergi berbelanja baju dan perlengkapan yang modis.
Jika dilihat-lihat, Anaru memang sedikit modis dan sering memakai baju yang seksi. Dia juga berteman dengan dua cewek yang gaul. Sementara Tsuruko selalu berpakaian tertutup, pintar dan suka belajar. Itulah salah satu alasan lain yang mungkin membuat Tsuruko tidak begitu menyukai Anaru.
.
.
.
.
.
.
.
Anaru dan teman-temannya ternyata pergi berkencan dan minum bersama.Seorang lelaki di antara mereka kemudian mengajak Anaru keluar dan ternyata dia mengajak Anaru ke hotel.
Anaru menolak dan mengatakan kalau ia tidak ingin kesana. Lelaki itu memaksa.
Tiba-tiba Yukiatsu datang dan menolong Anaru dengan berpura-pura kalau mereka tengah berjanji untuk main bersama Jintan. Lelaki tadi pun pergi meninggalkan Anaru.
•••••
Akhirnya Yukiatsu dan Anaru pulang dan naik kereta bersama. Di dalam kereta, Anaru berterimakasih karena sudah menolongnya.Yukiatsu mengatakan dia memang tampan dan pintar, tapi dia tidak begitu kuat.
Mereka berdua mengobrol, hingga tiba-tiba....
“Apakah kau mau mencoba berkencan denganku?” tanya Yukiatsu santai.
Sepertinya dia tidak begitu serius karena sebenarnya ia menyukai Menma.
Anaru langsung kaget dan mengatakan kalau dia tidak bisa.
“Yadomi (Jintan) ya?” balas Yukiatsu.
Anaru kaget dan terdiam.“Aku tidak tau apakah aku menyukai Yadomi atau tidak. Hanya saja, aku tidak bisa mengeluarkan Yadomi dari pikiranku.”
Anaru juga mengatakan kalau ia kesulitan berbicara dengan Yadomi semenjak Menma dan ibunya meninggal. Ia sebenarnya senang saat tau kalau ia satu sekolah dengan Yadomi (Jintan) tapi saat itu Yadomi masih belum bisa melupakan Menma.
“Jadi, kau masih belum bisa melupakan Yadomi yang belum bisa melupakan Menma?” Cecar Yukiatsu.
Anaru terdiam seakan membenarkan kenyataan itu.
•••••
Poppo pergi ke rumah Jintan untuk numpang makan. Jintan dan Menma melihatnya makan dengan lahap.Poppo kemudian mencecar dengan mengatakan kalau dia juga ingin berbicara dan melihat Menma.
Poppo bahkan berdiri dan mencari-cari keberadaan Menma. Ia terus bicara dan memohon agar Menma memberinya sedikit petunjuk akan keberadaanya. Poppo mengatakan kenapa Menma hanya muncul di hadapan Jintan, tapi tidak muncul dihadapannya.
Menma terlihat sedih melihat Poppo seperti itu.
“Menma juga ingin mengobrol dengan teman-teman semua. Tapi aku tidak tau permohonan apa yang aku inginkan, ataupun pergi ke surga. Aku tidak mengerti.” Ucap Menma sambil terisak. Air matanya tidak berhenti mengalir.
“..aku tidak mengerti”
Jintan tidak kuasa melihat Menma menangis sedih seperti itu.“Poppo!!!” teriak Jintan.
Poppo memandang Jintan dengan heran.“Maukah kau hentikan itu?” Jintan melihat ke arah Menma yang menangis.
“…tolong, hentikanlah, Poppo!”
Poppo kemudian berhenti bicara dan memandangi Jintan dengan heran.
Jintan melihat ke arah luar dengan pandangan sedih.“Aku tidak mengerti… Aku sama sekali tidak mengerti .”
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOHANA
RandomSebuah kelompok yang terdiri dari 6 orang anak-anak berpisah sejak salah satu dari mereka, Meiko "Menma" Honma meninggal dalam sebuah kecelakaan. 10 tahun sejak kejadian tersebut, ketua kelompok mereka, Jinta Yadomi menjadi seorang hikikomori. Suat...