4

536 24 0
                                    

Jintan terbelalak kaget mendengar Yukiatsu juga melihat Menma.

Belum sempat Jintan menanyakan lebih jauh, tiba-tiba Poppo memanggilnya dan menyuruhnya untuk ikut mencari Menma. Jintan kemudian pergi dari hadapan Yukiatsu.

•••••
Mereka berteriak-teriak memanggil nama Menma disekitar sungai, tapi tidak menemukan apa-apa.

Dalam suatu kesempatan, Anaru terlihat hanya berdua dengan Jintan. Saat itu, Anaru bertanya kepada Jintan apakah Jintan mau datang lagi ke sekolah dan melupakan ucapan teman-temannya yang sedikit kasar. Jintan mengatakan kalau ia tidak peduli dengan ucapan teman-teman Anaru.
Anaru hanya diam.

“Kau benar-benar sangat menyukainya sampai-sampai kau dapat melihat sesuatu yang tak dapat dilihat orang lain, iya kan?” tanya Anaru tiba-tiba.
Matanya tampak berkaca-kaca.
Jintan terdiam kaget mendengar penuturan Anaru.

“Jika kau benar-benar bisa melihat Menma, perlakukan dia dengan baik.” Sambung Anaru.

Belum sempat Jintan menjawab, tiba-tiba teman-temannya yang lain memanggil. Mereka tampak sedih karena tidak bisa menemukan Menma. Lucunya, bahkan Menma sendiri terlihat kecewa karena ia juga ingin melihat hantu Menma (dia sangat polos hingga tidak sadar kalau dialah hantu Menma sebenarnya yang dicari-cari temannya)


Sampainya di markas, Yukiatsu tampak sedang membakar daging. Poppo bertanya kenapa Yukiatsu sendirian disini dan tidak membantu mencari Menma.
Yukiatsu mengatakan kalau itu dia lakukan atas keinginan Menma sendiri. Semuanya tampak terkejut.

“Ketika Menma muncul di hadapanku, dia bilang, “tolong jangan membuat keributan tentang hal ini.” Cecar Yukiatsu dingin.

“Eh, Menma benar-benar bilang begitu?” tanya Poppo kaget.

Yukiatsu membenarkan dan mengatakan kalau jika mereka terus seperti ini, maka Menma bisa terganggu. Jadi, ada baiknya semua ini dihentikan. Itulah keinginan Menma.

Menma yang mendengarnya langsung marah dan berusaha mengatakan kalau itu tidak benar. Menma berteriak mengatakan kalau ia sama sekali tidak terganggu. Justru ia sangat bahagia melihat teman-temannya kembali bersama dan mengingatnya.

Meskipun Menma sudah meninggal, Menma ingin melihat semua teman-temannya tetap bersama. Menma menangis sedih.

Jintan terlihat sedih melihat Menma sedih. Ia kemudian mengambil kue yang dibuat oleh Menma dan memberikan kepada teman-temannya.

“Ini adalah buatan Menma.” Ujar Jintan.

Yukiatsu kemudian tertawa dan meledek Jintan.
“Kau bilang, hantulah yang membuat kue itu?”

Sementara yang lainnya tampak hanya diam. Mungkin mereka bingung apakah harus mempercayainya atau tidak.

“Aku tidak peduli apakah kau menganggapku aneh atau gila. Menma bilang kalau ia begitu bahagia kita masih bisa bersama.” ucap Jintan

Yukiatsu menyuruh Jintan menghentikan omong kosongnya. Yukiatsu merasa Jintan terobsesi dengan Menma karena tidak bisa melupakannya.

Yukiatsu kemudian pergi dari tempat itu karena tidak ingin mendengar omong kosong lagi.

Jintan juga memutuskan untuk pergi dari tempat itu karena sedih.

••••••
Di rumah, Menma berusaha menghibur Jintan, tapi tetap saja Jintan merasa sedih. Jintan juga teringat dengan ucapan Anaru yang mengatakan kalau Jintan pasti sangat menyukai Menma.

Sepertinya Jintan mulai memikirkan perasaannya kepada Menma. Apakah benar dia menyukai Menma seperti yang dikatakan Anaru atau tidak. Bahkan ia bingung dengan perasaannya sendiri.


Saat Menma tidur, Jintan terus memandangi wajah Menma dari jauh.

“Hei..waktu dulu, apakah kau punya perasaan kepadaku?” bisik Jintan.


•••••
Keesokan paginya, Jintan kaget dengan kedatangan Tsuruko karena Tsuruko adalah anak yang pintar dan tidak mungkin bolos sekolah dan lagian sudah lama sekali sejak ia datang ke rumah itu.

Tsuruko mengatakan kalau hari ini tidak ada pelajaran dan ia tidak begitu menyukai acara yang dibuat temannya.

Menma senang dan menyuruh Jintan untuk segera menyuguhkan cemilan untuk Tsuruko.

Tsuruko mulai bicara. Ia mengatakan kalau kue semalam agak keras karena kekurangan tepung roti. Jika adonannya tepat, maka kuenya akan jadi enak. Tapi meski begitu, Tsuruko mengatakan kalau ia tetap tidak percaya kalau Menma yang membuat kuenya.

Jintan mendesah dan mengatakan memang agak sulit untuk mempercayainya.

“Tapi, itulah alasan yang membuatku ingin minta tolong padamu.” Sanggah Tsuruko.

Ternyata Tsuruko meminta Jintan dan anggota lainnya untuk kembali berkumpul di markas.

•••••
Jintan kemudian mengajak Yukiatsu yang sedang latihan lari untuk bicara. Yukiatsu seperti tidak peduli dan terus berlari, tapi kemudian ia berhenti. Yukiatsu dengan dingin bertanya kenapa Jintan bisa-bisanya berkeliaran sementara sekolah akan masuk semester dua.

Jintan menjawab kalau Menma yang memaksanya untuk jalan-jalan.
Mendengar itu, Yukiatsu langsung mengepalkan tangan seakan marah.
Jintan juga bertanya seperti apa Menma yang dilihat oleh Yukiatsu itu. Yukiatsu kemudian kembali berlari tanpa menjawab pertanyaan omong kosong Jintan.

“Karena Menma yang dirumahku mengatakan kalau Menma yang ditempatmu itu adalah palsu. Sekarang kita akan berkumpul di markas rahasia dan aku akan membawa Menma…” teriak Jintan.

Yukiatsu berhenti dan kembali ke hadapan Jintan.

“Kenapa kau begitu percaya diri?” tanya Yukiatsu.

“Sekarang ini bukanlah dulu ketika kau berperan sebagai ketuanya. Yah, bahkan ketika dulupun aku tidak menganggap dirimu begitu.” sambung Yukiatsu

Jintan hanya diam mendengar yang diucapkan Yukiatsu.

“Jangan berbicara padaku seolah-olah kita ini teman, anjing payah!” tutup Yukiatsu dan kemudian pergi dari hadapan Jintan.

Lagi-lagi Jintan hanya diam mendengar ucapan kasar dari Yukiatsu.


••••••
Di rumahnya, Yukiatsu tampak marah.

“Keluarlah Menma… Ayo tunjukkan dirimu kepadanya.” Cecar Yukiatsu sambil membuka lemari.







Malamnya, Jintan, Anaru, dan juga Tsuruko berkumpul di markas. Setelah minum kopi bersama, Poppo pergi keluar untuk pipis, tapi ia kaget begitu melihat seseorang mirip Menma. Ia dengan cepat memberitahu Jintan dan juga anak lainnya. Mereka, termasuk Menma keluar dan memastikan apakah benar yang dilihat oleh Poppo.

“Jintan! Lihat sana!” teriak Menma.
Jintan melihat ke arah yang ditunjuk Menma. Ia melihat seorang disana dengan menggunakan baju putih dan pita di tengahnya. Tanpa pikir panjang, Jintan dan yang lain mengejarnya.



Mereka berhenti karena kehilangan sosok Menma misterius itu.
Tsuruko kemudian berteriak.

“Kau bisa saja mencukur bulu kakimu, tapi tubuhmu itu tetap tubuh seorang lelaki. Kau tidak bisa lagi terus begitu, Yukiatsu!”

Jintan dan yang lainnya kaget mendengar ucapan Tsuruko. Sepertinya ia mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui.

Seseorang yang berpura-pura menjadi Menma itu kaget dengan ucapan Tsuruko dan kembali lari. Jintan dan yang lainnya berusaha mengejar.


Saat berusaha lari, tiba-tiba Menma palsu itu terjatuh dan tidak kuat lagi untuk berlari.

Poppo perlahan-lahan mengarahkan senter ke wajahnya dan mereka semua terkejut melihat siapa sebenarnya orang yang sudah berpura-pura menjadi Menma itu.

Jintan melihatnya dengan pandangan kaget sekaligus tak percaya.





















“Yukiatsu..!”

ANOHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang