Fear

146 30 1
                                    

Suasana malam itu begitu kacau. Artikel itu dirilis bahkan ketika baru episode pertama ditayangkan. Audisi region Seoul Gangseo, region Hong Won berada bahkan belum ditayangkan. Hong Won yang berniat pulang setelah membahas ini itu untuk babak selanjutnya dengan mentornya langsung berbalik dan bergegas menuju studio tempat teman-temannya berada. Begitu kakinya menginjakkan kaki di studio, Yong Joon berteriak pada Byeong Ho (temannya yang juga ikut High School Rapper bersamanya juga Yong Joon dan sang leader crew, Lee Surin). Setelah berteriak begitu, Yong Joon langsung pergi meninggalkan studio yang disusul Byeong Ho dan Surin yang mencoba mencegah adu jotos yang mungkin terjadi dibantu satu-satunya member wanita dalam crew mereka, Choi Rin. Dengan kepergian mereka berempat, anggota lain juga ikut meninggalkan studio karena perintah Surin. Yang tersisa hanya Hong Won dan Aylee. Yang pada akhirnya, Hong Won dengan wajah bingung sekaligus syok kembali melangkah pulan meninggalkan Aylee yang terus menatap punggungnya dengan cemas.

Artikel yang keluar tak hanya itu. Keesokan harinya, artikel lain menyebutkan Yong Joon terlibat dalam bullying di SMP-nya. Artikel lainnya menyebutkan tentang ayah Yong Joon yang merupakan anggota kongres dalam judulnya dan berujung dengan artikel lainnya yang mengumumkan pengunduran diri ayah Yong Joon dari keanggotaan kongres. Tak sampai di sana, surat permintaan maaf Yong Joon keluar disusul dengan artikel yang paling mengguncang, pengunduran diri Jang Yong Joon dari High School Rapper.

Hong Won menekuni ponselnya. Sibuk membaca komentar-komentar yang ada dalam kolom komentar di artikel pengunduran diri Yong Joon. Sebagian ada yang kecewa karena jujur saja, Yong Joon yang sempat muncul di episode pertama, penampilannya ketika audisi membuat banyak orang membicarakan skill-nya. Tapi, tak sedikit pula yang senang karena bagi mereka tak pantas seorang bully menjadi terkenal meski karena bakatnya.

Aylee menatap temannya itu cemas. Hong Won terlihat begitu... linglung meskipun matanya menatap lurus menusuk layar ponselnya. Dan mungkin, ketakutan? Aylee baru ingin membuka mulutnya mencoba memanggil temannya itu tapi yang ditatap membuka suara duluan,

"Aylee-ya,"

Aylee mengatupkan bibirnya begitu namanya dipanggil dan menjawab panggilan itu dengan sebuah gumaman. Meski sudah dijawab, Hong Won tak membuka mulutnya lagi. Malah terus menatap lantai dengan mata yang terbuka lebar. Aylee semakin cemas dan berjalan mendekat.

"Hei, kau baik-baik saja?"

"Aylee-ya, buka ponselmu."

Dahi Aylee berkerut bingung mendengar permintaan Hong Won. Keheningan dari Aylee membuat Hong Won mengerti dan melanjutkan,

"Cari namaku dalam mesin pencari, Bae Aylee. Sekarang."

Meski tak paham dengan perintah itu, Aylee tetap membuka ponselnya dan mulai mengetik nama Hong Won dalam mesin pencari. Betapa terkejutnya Aylee saat judul-judul artikel bermunculan begitu Aylee mengklik tombol "cari". Artikel yang menjadi sebuah ketakutan terbesar mereka berdua sejak kejadian semalam.

Tak Hanya Jang Yong Joon, Kini Yang Hong Won alias YoungB juga Terlibat Kontroversi Bullying

"Aylee-ya, aku sudah berakhir. Aku mengacaukannya. Seharusnya ini tidak mengejutkanku setelah apa yang terjadi pada Yong Joon tapi tetap saja... ini menyakitkan dan aku merasa seperti orang paling tolol sedunia."

"Hong Won-ah,"

"Aku mengerikan, Aylee-ya. Apa yang harus kulakukan? Apa yang akan terjadi denganku? Haruskah aku meninggalkan kompetisi juga? Aku takkan mendapatkan kesempatan untuk bermusik lagi jika aku terlibat skandal dan dibenci. Atau haruskah melakukan yang seharusnya kulakukan dua tahun lalu?"

Bugh!

Suara itu dihasilkan dari sebuah novel setebal lima sentimeter yang dibenturkan dengan keras di puncak kepala Yang Hong Won.

"Ya!" Hong Won sontak mundur sambil mengelus-elus puncak kepalanya yang kesakitan.

"Eoh. Ya." ulang Aylee sarkas, "Ya! Apa kau gila?!" Aylee hanya menatap Hong Won kesal. Tak lupa dengan tangan kanan berkacak pinggang dan tangan kirinya yang menggenggam erat kamus tadi. Aylee menarik napasnya dalam, mengerti rasa berat yang dirasakan Hong Won. Rasa berat yang sama seperti dua tahun lalu. Bayangan ketika Hong Won mencoba mengiris pergelangan tangannya dengan cutter membuat Aylee ingin lupa ingatan saat itu juga.

"Jangan pernah berpikir mengulangi kegilaanmu dua tahun lalu atau aku akan kembali membencimu dan kali ini selamanya." ancam Aylee dingin membuat Hong Won tertegun.

"Dengar Hong Won-ah," Aylee menurunkan novelnya dan duduk di sebelah Hong Won.

"Kau memang salah. Kesalahanmu sungguh bodoh dan menyebalkan. Aku bahkan pernah membencimu untuk itu."

Hong Won menahan napas karena rasa bersalah mulai merasukinya lagi. Mengingat apa yang dilakukannya pada Aylee dulu.

"Tapi, setiap orang pantas mendapatkan kesempatan kedua. Orang-orang itu, mereka tidak tahu apa yang terjadi. Semua masalah bullying itu sudah selesai. Kau sudah meminta maaf pada mereka semua termasuk aku. Yah, mungkin masih ada orang yang memiliki dendam padamu, dia berhak melakukannya. Setidaknya kami tahu dan orang-orang yang telah memaafkanmu juga tahu kalau kau berhak mendapatkan kesempatan kedua. Kesempatan keduamu ada dalam kompetisi ini. Menanglah lalu tunjukkan kau bukan lagi Hong Won yang dulu. Kau bisa melakukannya dengan menjadi publik figur yang patut dicontoh, kan?"

"Tapi--"

"Tapi, jika kau ingin keluar seperti yang dilakukan Yong Joon, itu adalah keputusanmu. Kami akan mendukungmu juga seperti kami mendukung Yong Joon. Pertanyaannya adalah apakah kau masih ingin bergabung atau tidak? Kau juga harus sedikit mempertimbangkan yang mendukungmu tetap berpartisipasi juga tak sedikit."

Hong Won terdiam tertunduk. Di satu sisi, ia merasa ia harus berhenti. Tapi, di sisi lainnya ia juga masih ingin berada di sana. Bertanding hingga final dan bersaing menyabet gelar juara. Setelah gagal dua kali dalam kompetisi lainnya, ia merasa memiliki peluang kali ini. Hong Won mendongak menatap Aylee, meminta bantuan untuk mencari jawaban. Tapi, Aylee hanya tersenyum dan menepuk pundaknya dua kali lalu beranjak pergi. Mengisyaratkan jika keputusan itu harus dibuat Hong Won sendiri.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang