Akankah semua berakhir disini

11 1 0
                                    

Perlahan kita semakin jauh. Kau sibuk dengan duniamu dan aku tak pernah berani mengganggumu. Aku hanya diam dan menunggu kabarmu tanpa pernah berani menghubungimu dulu. Suatu hari kita bertengkar hebat kau mengajakku berdebat. Kau bilang aku tak lagi perhatian tak selalu ada saat kau membutuhkan sandaran. Lalu aku berkelit aku tak perhatian hanya karna aku membiarkanmu sibuk dengan urusanmu. Tak mau aku mengganggumu dengan pesan" tak penting dariku. Meski sebenarnya aku teramat sangat merindukan sosokmu. Hingga hari itu datang hari dimana kau buat sebuah pengakuan bahwa kini kau disana telah memiliki pasangan. Kau bilang semenjak aku tak lagi menghubungimu dia datang dan mengisi kekosonganmu. Hancur hatiku mendengar berita itu. Tak ku sangka kau yang ku fikir setia ternyata mendua juga. Jujur aku sangat terluka namun aku masih ingin merajut hubungan kita karna rasa sayangku padamu mengalahkan semua rasa kecewa. Namun ketika kau ku pinta tuk memilih kau lebih nemilih dia. Katamu dia lebih bisa mengertimu dia juga lebih dekat denganmu sedangkan aku sangat jauh dari tatapanmu. Aku hanya bisa menerima keputusanmu dan tak lupa berdoa untuk kebahagiaanmu. Meski hati masih tak terima kita berpisah karna orang ketiga. Dan raga belum rela untuk melupakan semua kenangan tentang kita.

Kita Satu Kata Yang Akan KulupaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang