part 10

58 5 2
                                    

Hallo I'm comeback😁
maaf kalo baru update sekarang soalnya aku habis sakit huhuhu😩
...

Oke kita masuk kecerita aja yah,,btw buat kalian yang suka baca sambil dengerin musik,bisa diputer kok lagu diatas biar bacanya tambah baper xixixi😁

***

Author POV

~

Setelah kejadian kemarin,Devano masih memikirkan tentang hubungannya dengan Reina.Bagaimana bisa dia menyakiti orang yang sangat dia cintai karena dijodohkan dengan orang lain.Apa yang akan dia katakan nanti?,apa Reina akan memaafkannya?,atau Reina akan pergi meninggalkannya?

"Perjodohan? menikah?,,shit!",umpatnya tersenyum pahit.Dengan pandangan kosong dia menatap langit2 kamarnya.

tok tok tok..

"Masuk!"

"Devano,nanti siang kamu gak kemana-mana kan?",tanya papahnya.

"Papahkan tau kalo minggu aku futsal!",jawabnya ketus.

Dengan menghela nafas pak Rachmadie mendekati Devano dan duduk di samping tempat tidurnya.

"Papah mohon hari ini saja?"

Devano melirik papahnya malas.
"Mau kemana sih pah?"

"Mau beli cincin buat kalian"

"Kalian?",Devano mengangkat alis bingung dengan perkataan papahnya.

"iya kalian,kamu sama Julia"

Devano sudah menebak akan perkataan papahnya.Iya,yang dibicarakan papahnya ini tentang perjodohannya.

"kalo kamu diam berarti kamu mengiyakan,,yasudah papah keluar dulu",ucap papahnya mengusap kepala Devano,lalu keluar.

"Pah?" ,Tiba-tiba Devano memanggilnya dan membuat Pak Rachmadie berhenti.

"Apa permainan papah ini akan segera papah mulai?",tambah Devano.

"Apa maksud kamu?",ucap pak Rachmadie lalu berbalik menghadap Devano.

"Perjodohan? menikah?,,,apa itu!,Apa karena mamah meninggalkan papah,papah menggunakanku sebagai boneka papah?",dengan suaranya yang keras dan mata yang berkaca-kaca Devano mendekati papahnya.

Pak Rachmadie hanya diam mendengarkan anak semata wayangnya itu.Dia tau ini tidak adil untuknya,dia terlalu banyak menderita karena perpisahan kedua orang tuanya.

Dengan langkah pasti Pak Rachmadie mendekati Devano,lalu menghapus air matanya.Dengan sekuat hati Pak Rachmadie menahan air matanya,dia tidak ingin ikut menagis dan terlihat lemah di depan anak semata wayangnya ini.

Pak Rachmadie menatap Devano."Devano Rachmadie Surya,kenapa papah beri kamu nama itu?,,,papah ingin kamu jadi anak kuat dan dapat berdiri sendiri seperti matahari,walaupun banyak orang yang meninggalkan kamu,kamu akan tetap bersinar seperti matahari,,,papah ingin kamu tetap bersinar walaupun banyak rintangan yang akan kamu hadapi",dengan lembut dia mengatakan pada Devano.

"Maksud papah?"

"Papah akan berikan bulan untuk kamu?",ucap pak Rachmadie tersenyum dan memegang pundak Devano,itu membuat Devano semakin bingung.

"Bulan?",ucap Devano mengerutkan keningnya.

"Iya,bukankah bulan dan matahari adalah pasangan yang saling melengkapi?",jawab pak Rachmadie meyakinkan.

"Hahaha,,maksud papah apa sih pah? Devano gak ngerti!",ucap Devano melepaskan tangan papahnya dari pundaknya.

"Matahari akan datang diwaktu siang dan bulan akan datang diwaktu malam,mereka datang untuk menerangi dunia ini",tambah pak Rachmadie.

Cinta Butuh WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang