Chapter 4

1.2K 133 18
                                    

Oke happy reading minna

I hope you like it^^





Naruto terus berlari dan ia tak henti hentinya memanggil Sasuke, namun nihil. Ia tak menemukan keberadaan pemuda tampan itu.
"Kau mencari dia manis?" ujar seseorang dari arah belakangnya.
"Sasuke!! Kalian?" ucap Naruto tak percaya.
Disana, tepat didepan matanya ia bisa melihat Sasuke yang tak sadarkan diri tengah berada di tangan siluman Harimau. Dan Naruto sangat mengenali mereka, terutama sang ketua dari kumpulan tersebut.
"Ck, lepaskan dia, Juugo!" desis Naruto pada Juugo sang ketua siluman Harimau tersebut.
"Baiklah, tapi dengan satu syarat. Yaitu kau harus mau ikut denganku dan menjadi ratuku, bagaimana?" tawar Juugo.
"Well, sepertinya tawaranmun itu menarik." Juugo hanya menyeringai ketika mendengar ucapan Naruto.
"Tapi...." Naruto memberi jeda pada ucapanya. "Aku tidak sudi bersanding dengan siluman rendahan sepertimu, Juugo." lanjut Naruto Sarkastik.
Bukanya merasa terhina atau apa, Juugo hanya bisa terkekeh mendengar ucapan dari siluman cantik didepanya itu. Karena itulah yang membuatnya menyukai sosok Naruto dan ia bertekad dalam hati, untuk bisa menaklukan hati Naruto bagaimanapun caranya.
"Kau sangat buruk ya? Kalo diajak bernego.. Tapi baiklah jika itu yang kau mau manis."
"Anak anak, serang dia!!!!" peritah Juugo pada anak buahnya itu.
Setelah mendapatkan perintah dari ketua mereka, lantas saja kelima siluman itu menyerang Naruto. Mendapatkan serangan dari lima siluman dihadapanya itu, entah kenapa membuatnya sedikit senang, soalnya ia sudah lama tak bertarung dan itu membuatnya menjadi semangat. Well, hitung hitung membuang pelampiasanya.
"HYAAAAAA!!!!!!!"
Naruto menangkis semua serangan dari kelima siluman yang mengepungnya itu, dengan mudah bahkan ia tak perlu repot repot mengeluarkan senjata andalanya itu untuk menghadapi siluman siluman tersebut. Juugo menggeretakan giginya saat melihat Naruto yang dengan lihainya mengalahkan anak buahnya itu, Juugo merutuki anak buahnya yang dengan mudah dikalahkan oleh Naruto.
*BRAAAAKKKK
*BRUUUGGGHHH
*DUAAAGGHHHH
Naruto sedikit terengah setelah ia menghabisi kelima siluman itu, sekarang ia mengerling tajam kearah Juugo yang kini malah menyeringai kearahnya itu.
"Kau hebat seperti biasanya ya, aku kagum." Naruto hanya mendengus mendengar pujian dari Juugo.
"Cepat berikan anak itu! Atau ku patahkan lehermu. Sialan!" ucap Naruto dingin.
"Ne ne, ini ambilah!" Juugo melemparkan tubuh Sasuke kearah Naruto yang dengan sigap menangkapnya.
"Kau!!!!" desis Naruto
"Baiklah, sepertinya aku harus pergi. Sampai jumpa lagi manis." ucap Juugo dan diapun langsung pergi bersama kelima siluman yang sudah babak belur dihajar oleh Naruto tadi.
"Cih!! Pengecut." dengus Naruto.
Naruto segera memeriksa tubuh Sasuke, apakah dia terluka atau tidak. Dan Naruto bersyukur saat ia tak menemukan luka sekecil apapun di tubuh Sasuke, sepertinya dia hanya terkena hipnotis dari Juugo, sehingga ia bisa tak sadarkan diri. Langsung saja Naruto segera menotok leher belakang Sasuke.
"Enggg..." lenguh Sasuke lirih, iapun segera mendudukan dirinya.
"Sudah sadar? Ehh Teme." Sasuke mengalihkan pandanganya pada sosok yang berada disampinya itu.
"Apa yang terjadi, Dobe?" tanya Sasuke sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Seharusnya aku yang bertanya serperti itu, Teme." Sasuke hanya mengernyit bingung. " hahh.... Sudahlah itu tidak penting. Lebih baik kita menlanjutkan perjalanan sebelum malam tiba." ajak Naruto pada akhirnya.
"Hn." gumam Sasuke seadanya. 'Seingatku, tadi aku bertemu Juugo?' pikir Sasuke.
Sasuke sangat yakin jika tadi, ia melihat Sosok Juugo sahabatnya. Namun penampilan serta sikap Juugo tadi sangat berbeda dari biasanya, seolah dia tak mengenali dirinya. Sasuke hanya menggelengkan kepalanya, mungkin ia hanya berhalusinasi mana mungkin sahabatnya itu ada disini, dan lagi pasti bakal ada Suigetsu yang notabene selalu menempel denga Juugo.
"Kau kenapa Teme? Apa ada yang sakit?" tanya Naruto khawatir karena melihat Sasuke yang diam saja.
Sasuke hanya menyeringai saat melihat raut wajah Naruto yang terlihat sangat khawatir itu. "Hn, sepertinya aku terluka, Naru!" kata Sasuke sedikit memelas.
"Dibagian mana, Teme? Sini biar kulihat." Sasuke semakin melebarkan seringaianya saat Naruto menghampirinya.
"Disini." tunjuk Sasuke pada ujung bibirnya yang tidak terluka sedikitpun. Ya iyalah, itukan hanya modusnya Sasuke saja.
Entah karena terlalu baik atau polos, Naruto dengan mudahnya dibohongi Sasuke buktinya sekarang dengan hati hati ia memegang ujung bibir Sasuke.
*DUGGGGG
"auchhh.... Apa apaan kau, Dobe??" rintih Sasuke, setelah ia mendapatkan sundulan dari Naruto.
"Siapa suruh kau membodohiku, khe.!!" balas Naruto enteng.
Tak lama setelah itu, Naruto segera beranjak pergi meninggalkan Sasuke yang sedang merintih kesakitan akibat ulah Naruto itu, Sasuke yang melihat Naruto telah pergi langsung saja ia segera menyusul siluman cantik namun barbar itu.
"Sepertinya hari sudah mulai gelap" kata Naruto.
Sasuke tidak menyahuti perkataan Naruto, malah ia pura pura asik memperhatikan sekelilingnya. Sedang Naruto hanya berdecak jengkel karena melihat Sasuke yang masih marah akibat insiden tadi, tapi bukanya yang harus marah itu dirinya bukan malah Sasuke.
"Hahh.. Tak ada cara lain!" ujar Naruto sambil menghentikan langkahnya.
Sasuke yang melihat Naruto yang tiba tiba berhenti hanya mengernyitkan alisnya, untuk beberapa detik kedua onyx milik Sasuke terbelalak melihat Naruto yang merubah dirinya menjadi sesosok rubah besar berwarna emas dengan corak api dibagian ekor miliknya. 'Benar benar Cantik' pikir Sasuke.
"Nah, Teme cepat Naik kepunggungku!" titah sang rubah yang tak lain adalah Naruto itu.
"Apa?? Jangan becanda Dobe, aku tidak mau!" secara spontan Sasuke menolak perihtah Naruto itu.
"Ck, cepatlah atau kalau tidak aku akan meninggalkanmu sendiri, Teme!"
"Tidak, Dobe."
"Terserahlah, jangan salahkan aku, jika aku akan meninggalkanmu sendiri disinia ya? Teme!" ujar Naruto Sambil mengabil ancang ancang untuk berlari.
Sauke masih enggan untuk menerima tawaran dari rubah besar dihadapanya itu, tapi ia juga tidak mau jika harus ditinggal sendiri apalagi dihutan yang penuh dengan siluman absurd disana.
"Baiklah kalau beguti, ak..." ucapan Naruto terpotong saat Sasuke tiba tiba berteriak.
"TUNGGU..ehh maksudku. Aku menerima tawaranmu itu, Dobe."
"Hah, apa Teme? Aku tak mendengarmu! Ttebayo.."
Sebenarnya Naruto mendengar semua perkataan Sasuke, tapi entah kenapa timbul rasa ingin mengoda manusia angkuh di belakangnya itu.
Sasuke berdecak sebal, karena ia tak sudi jika harus mengulang perkataanya lagi "jangan banyak tanya, cepat turunkan saja punggungmu itu!" perintah Sasuke dengan nada sengaknya.
"A-apa? Aissshhh... Kalau begitu cepatlah!"
"Hn." pada akhirnya Sasukepun menaiki punggung rubah yang tak lain adalah Naruto itu.
Setelah menunggu Sasuke menemukan posisi nyamanya dengan tanpa menunggu banyak waktu lagi, Naruto segera melesat pergi dengan kecepatan diatas rata rata itu.
.
.
Tak berapa lama mereka pun telah sampai di sebuah bukit, langkah Narutopun menjadi pelan dengan Sasuke yang masih anteng duduk diatas punggung Naruto itu. Naruto menyelusuri jalan setapak dan sampailah ia disebuah kuil yang cukup besar itu.
Narutopun memasuki kuil tersebut, tak lupa ia masih menggendong Sasuke dipunggungnya. Mata azure milik Naruto melirik kesana kemari mencari seseorang yang harusnya ada disana dan menyambut kedatanganya, tapi apa ? Ia tak menemukan siapapun disana. Ck
"Teme! Cepat turun kita sudah sampai." kata Naruto pada Sasuke
Jika tadi Sasuke enggan naik, maka sekarang ia malah jadi enggan juga untuk turun karena menurutnya bulu bulu halus halus Naruto sangatlah nyaman.
Sedikit berdecak Sasukepun lantas turun dari atas punggung Naruto, dan tak berselang waktu lama Narutopun langsung mengubah dirinya kembali menjadi sosok manusia.
"Kenapa disini sepi, Dobe?" tanya Sasuke sambik mengawasi sekelilingnya.
"Hmm, entahlah." jawab Naruto sekenanya.
Tak berapa lama sosok yang mereka cari tiba tiba muncul dari arah belakang mereka, sontak membuat Sasuke sedikit terlonjak dan secara tak sadar ia bersembunyi dibalik tubuh mungil Naruto.
"Akhirnya kalian datang juga, khekhekhe..." ujar seorang pemuda bersurai merah sambil menyeringai.
.
.
.
T.B.C
Gomen, jika masih banyak typo dan masih banyak salah dalam hal menulis.. Maka dari itu saya meminta saran nya dari senpai" semua... Arigatou^^
Jangan lupa voment ne😳😂😂😂🔫

My Beautifull FoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang