Awal Mula (2)

667 42 7
                                    

Sebulan setelah kepindahan Baekhyun...

"Hoek..hoekk.. Uhukk uhukk.." Seorang yeoja paruh baya berlarian ke kamar mandi sambil memegangi perutnya. Baekhyun yang mengetahui itu pun langsung berlari menyusul eomma nya di kamar mandi.

"Eomma wae? Gwenchanna?" panik Baekhyun.

"Eomma muntah darah? Eomma kita harus ke rumah sakit sekarang!" ucap Baekhyun. Namun eomma nya tetap memuntahkan darah. Baekhyun bingung, ia panik dan tidak tahu harus bagaimana. Ingin sekali ia membawa sang eomma ke rumah sakit. Tapi apa dia bisa membawa eomma nya ke rumah sakit sendiri? Ia pun memutuskan untuk menghubungi kedua sahabatnya.

"Eomma, chakkaman aku akan menelpon Lulu dan Kyungie. Eomma bertahanlah!"

*tiit

"Yeobseyo Lulu-ya, apa kau bisa kesini? Eomma ku sakit. Kita harus segera membawanya ke rumah sakit. Ppali Lu! Aku butuh bantuanmu. Tolong datanglah bersama Kyungie. Jebal... Hiks hiks.." ucapku dalam telpon.

"Mwo!? Geurae, aku akan kesana sekarang. Kau tunggulah kami. Aku akan mengajak Kyungie juga." ucap Luhan dari seberang.

*piip (sambungan pun terputus)

Beberapa menit kemudian...

Luhan dan Kyungsoo sampai di rumah Baekhyun. Mereka pun segera memasuki rumah Baekhyun.

"Baekkie... eommonim, kalian dimana?" panggil Kyungsoo.

"Hiks hiks eomma bertahanlah..." isak Baekhyun sambil memeluk eomma nya.

"Itu suara Baekhyun. Kita ikuti asal suaranya!" ucap Luhan.

Kemudian mereka menemukan Baekhyun sedang terisak sambil memeluk sang eomma di kamar mandi.

"Omo! Baekkie, eommonim! Kita harus segera membawa eommonim ke rumah sakit Baek!" ucap Kyungsoo dan diangguki oleh Luhan yang berada di sampingnya.

"Kajja!" ajak Luhan kemudian membantu Baekhyun menuntun eomma nya.

Skip

Di rumah sakit...

"Dokter tolong selamatkan eomma saya, dok! Saya mohon..." ucap Baekhyun sambil menangis.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan pasien. Sebaiknya nona menunggu di luar." ujar dokter.

Baekhyun masih saja menangis di pelukan Kyungsoo. Sementara Luhan menghubungi Sehun.

Tak lama kemudian, Sehun datang. Ia segera memeluk Baekhyun untuk menenangkannya.

"Uljimma Baek, eommonim akan sembuh.. Kau tidak perlu menangis lagi. Princess cantik tidak boleh cengeng!" ucap Sehun sambil menghapus air mata Baekhyun.

"Aku tidak menangis, Sehunnie~ Aku hanya kelilipan. Kau lihat kan, aku baik-baik saja hiks hiks" ucap Baekhyun setengah terisak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Life in 22 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang