Awal Kebangunanku

62 4 3
                                    

Mimpi buruk menyelimuti diriku seperti biasanya, terbangun ditengah sinar rembulan menerangi kamarku. Seperti biasa ku langsung mencoba meraih handphone di pinggir kasur, dan tiba-tiba tanganku terkena setrum. Sontak terkaget dan aku melihat apa yang terjadi dengan handphone ku, tak seperti biasanya handphone ini terlihat rusak dengan beberapa error dan kode enkripsi terus bermunculan di layar.

Bingung tak biasanya handphone ku seperti ini, dengan sedikit rasa lelah dan mengantuk ku mencoba berdiri dari kasur nyamanku dan membuka pintu untuk mengambil minuman jusku di kulkas yang mungkin dapat mengembalikan diriku tertidur kembali.

Kreek suara pintu terbuka dan hawa aneh langsung menyelimuti diriku pada saat mencoba keluar dari kamar tidurku, cahaya tv yang tampaknya masih menyala menyinari ruangan keluarga yang letaknya tak jauh dari kulkas.

Namun apa yang kulihat sangatlah membuat ku heran kembali mengapa layar tv terlihat sama seperti yang terjadi di layar handphone ku, mencoba mematikan dengan remote namun tetap lah tidak bisa, langsung ku cabut kabel yang terpasang tetapi tak ada efek apapun.

Tv yang ku lihat tetap lah terlihat error dengan beberapa kode enkripsi yang bermunculan, panik rasanya melihat hal janggal seperti ini terjadi di dua barang elektronik yang ada di rumah ku ini.

Langsung ku berlari menuju kamar orang tua ku, dengan sesampainya di depan kamar langsung ke ketok pintu kamar nya namun tak ada jawaban sama sekali. Mencoba kembali dengan lebih keras namun tetap tak ada tanggapan apapun yang ku dengar.

"maaaa, paaa, bangun dong ini aku ketakutan kenapa barang-barang pada aneh seperti ini" teriak diriku dengan ketukan di pintu kamarnya yang tak ada tanggapan sama sekali.

"maaaaa, paaaa, tolong dong kakak takut ini bangun tolonggg" teriak ku kembali namun kembali ku tak mendapat jawaban apapun dari dalam kamar.

Tampaknya diriku harus mendobrak pintu ini agar dapat masuk menuju kamar orang tua ku, dengan sekuat tenaga ku coba dorong dengan badan akhirnya sedikit demi sedikit dapat terbuka pintu kamar orang tuaku.

Namun yang ku lihat sungguhlah tak terduga, semua hal yang ada di kamar orang tuaku tampak normal seperti biasanya. Hanyalah layar handphone yang sama mengeluarkan kode-kode enkripsi yang tak ku mengerti.

Langsung ku mencoba membangunkan mereka namun tetap tampaknya mereka tertidur sangatlah pulas, tanpa ada hal apapun yang mereka rasakan walaupun ku sudah berusaha memakai cara apapun untuk membangunkannya.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki melangkah lebih dekat ke arah kamar orangtuaku, kaki dan tangan ku pun langsung seperti biasanya lemas dan bergetar layaknya takut untuk menghadapi hal yang sedang menghampiriku. keringat pun mulai terasa di telapak tanganku, dengan hati yang pasrah kayaknya perjalanan hidup ku pun berakhir disini.

Lalu langkah suara kaki itupun berhenti terdengar, didepan pintu pun terlihat bayangan yang tingginya sama sepertiku yang sedang menunggu untuk masuk ataukah tidak. Ide emas pun muncul dikepalaku, aku lupa bahwa papa mempunyai samurai yang disimpan dibawah kasurnya untuk berjaga-jaga. kucoba meraih barang tersebut untuk mencoba membunuh apapun yang sekarang berada didepan pintu.

Saat ku mencoba meraih samurai yang letaknya agak jauh untuk ku gapai, tampaknya makhluk tersebut mulai masuk kedalam kamar orang tuaku. Akhrinya ku mendapatkan samurainya dan langsung dengan semua keyakinanku menyerang makhluk tersebut.

"Hei Stttooppppp" teriak remaja yang ternyata menghidari serangan ku dengan samurai.

"Siappaaa kau?" tanyaku dengan gemetar sambil mengarahkan samurai ini kembali ke hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AwakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang