Kebetulan

17 3 0
                                    

Natha merasa tidak asing dengan sosok pria itu, merasa di perhatikan lelaki berparas tampan itu mengalihkan pandangannya ke arah natha dan pada saat itu juga tatapan mata mereka bertemu. Keduanya tampak sama sama kaget, Natha sangat mengenal pria yang sedang menatapnya itu, pria yang selama ini selalu ia rindukan, jujur saja natha sangat merindukan pria itu terbesit di pikirannya untuk berlari dan segera memeluk pria itu. Namun ia buang jauh jauh keinginanya itu mengingat apa yang telah di lakukan pria itu.

Dengan segera natha berbalik untuk segera mencari tempat duduk sambil berusaha mencekal air mata yang sudah hampir menetes. Natha binggung akan duduk di mana pandangannya menyapu seisi kelas dan ia melihat seorang wanita di kursi pojok belakang sendirian. Dengan segera natha menghampiri wanita itu "hai" Wanita itu melihat ke arah natha dan tersenyum manis sambil menampilkan sederet gigi putihnya. "Boleh gw duduk di sini" natha menunjuk bangku di sebelah wanita itu. Wanita itu menganganguk sambil tersenyum, natha segera duduk dan selang beberapa detik natha menarik nafas lega, setidaknya natha berfikir sedikit demi sedikit cobaan hidupnya berkurang.

Pikiran natha kembali pada sosok pria yang membuat perasaanya bercampur aduk hari ini, ia binggung harus senang atau sedih. Natha terbangun dari lamunanya saat ada guru mata pelajaran bahasa indonesia memasuki kelasnya. "Selamat pagi semua anak anak, hari ini adalah hari pertama kalian memulai pelajarin di sma, semoga kalian dapat mengikutin pelajaran bahasa indonesia dengan lancar" ucap bu guru yang natha ketahui namanya adalah Bu Emma.

Natha menoleh ke kiri karna merasa ada yang mencolek pundaknya, ternyata teman sebangkunya "hai nama gw nila, semoga kita bisa berteman ya" ucap nila sambil mengulurkan tangannya ke arah natha, dengan cepat natha membalas jabatan tangan dari nila "gw natha, seneng bisa kenalan sama lo" dan mereka berdua saling tersenyum manis.

Selama pelajaran berlangsung natha selalu mencuri pandang ke arah pria itu, Ya pria itu bernama Darren pria yang menemani kesehariannya satu tahun yang lalu, pria yang sangat ia sayangi namun pria itu menghilang entah kemana dan saat ini pria itu ada satu ruangan bersama natha, bahkan sampai sekarang keduanya belum ada yang mengucapkan kata putus. Mengingat hal itu membuat natha merinding. Ia binggung apa yang harus ia lakukan setelah ini.

°°°

Natha pov~

Kringggg.... Bel istirahat terdengar seantero sma nusantara, aku melihat ke arah nila yang sedang sibuk merapihkan buku yang ada di atas mejanya. "Nila ke kantin bareng gw yu" yang aku ketahui nila sama seperti ku sama sekali tidak kenal dengan teman teman di kelas ini karna nila baru pindah dari kota bandung ke jakarta ini. "Ayo, kebetulan gw juga gatau mau ke kantin sama siapa" aku hanya membalas dengan senyum. Akhirnya kami berdua berjalan beriringan kearah kantin.

Sesampai di kantin pandangan ku langsung tertuju pada darren yang duduk bersama teman temannya di meja pojok kantin sedang bersenda gurau, dan sekali kali tertawa. Aku langsung mengalihkan pandangan ku saat darren melihat ke arah ku yang sedang memperhatikan pria itu. Nila langsung menarik tangan ku ke salah satu stand makanan yang menjual mie ayam, ku rasa mie ayam pada siang hari seperti ini cocok.

Aku dan nila membawa makanan yang sudah kami pesan masing masing, nila langsung menunjuk meja yang kosong karna hanya tersisa 1 meja yang kosong dan sialnya meja itu berada di sebelah meja darren dan teman temannya. Dengan malas aku berjalan di belakang nila mengikuti perempuan berparas cantik itu.

Dengan segera aku memilih kursi yang membelakangi pria itu, aku dan nila langsung menyantap makanan yang sudah kami beli tadi. Nila juga bercerita sedikit tentang dirinyaa dan mengapa ia bisa bersekolah disini.

"Sean ada cewe cantik tuh duaan, lo satu gw satu deh" ucap seorang dari gerombolan murid laki laki yang duduk bersama derren. Gelak tawa terdengar dari teman temannya. Yang ku ketahui bernama sean itu tidak menjawab ocehan teman temannya.
Sedangkan aku dan nila sama sama terdiam menahan malu, karna di perlakukan seperti itu.

°°°

Darren pov~

Sejak tadi pagi gw mikirin cewe itu, cewe yang masih jadi pacar gw sebenernya. Cuma gw binggung harus ngomong apa sama dia gw malu malu banget malah. Entah apa yang gw lakuin sama dia dulu itu keterlaluan, sebenernya gw udh ga pantes buat natha. Gw nahan nangis sebenernya waktu tadi pagi ketemu dia dan dia natap gw seolah bertanya. Gw bisa liat dari tatapannya ada rasa kecewa. "Sean ada cewe cantik tuh, lo satu gw satu deh" sial gw sebenernya pengen marah denger adi ngomong gitu, tapi apa boleh buat mereka belum tau apa yang terjadi antara gw sama natha. Untung aja sean cuma diem aja. Ya emang si sean orang nya dingin cuek pendiem, tapi klo cuma gara gara candaan adi sean jadi suka sama natha bisa ribet urusannya.

Kringg.... Bel pulang sekolah berbunyi semua murid berhamburan ke luar kelas. Kecuali gw sama temen temen. Karna menurut kita gaada untung nya dulu duluan ke luar gerbang.

Gw jalan beriringan sama ke empat temen gw. "Eh gw duluan ya ada urusan" tanpa jawaban dari temen temen gw langsung ninggalin mereka yang masih cenggo. Gw sebenernya bukan ada urusan tapi tadi gw liat natha jalan sendiri di koridor kelas 10 sendirian. Mata gw langsung nyari nyari di mana natha sekarang dan gw liat dia sekarang, masih jalan sendirian, agak sedikit lari gw ngejar dia.

°°°

Natha pov~

"Natha" aku langsung nengok ke belakang karna merasa nama ku di panggil. Aku kaget dan amat sangat kaget melihat siapa yang memanggil ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memories❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang