Mereka menertawai kita, mereka bilang kita berbeda tetapi kau dan aku akan selalu bersama
Veranda POV
Banyak hal yang kuharapkan tentang kita Kinal. Tentang masa depan kita, tentang keluarga kecil kita nanti, dan tentang kita yang akan menghabiskan waktu bersama sampai deru nafas tak bisa lagi kita rasakan.
Kamu tau? Hubungan kita adalah hal yang selalu aku doakan dalam setiap malam di dalam doa-doaku. Aku selalu berdoa semoga Tuhan mengizinkan kita untuk dapat selalu bersama selamanya dan semoga Tuhan dapat memaafkan kita atas perasaaan yang selalu bergemuruh didada, atas rasa yang lebih terhadap sesama, yang tak seharusnya ada diantara kita.
Kinal? Maafkan aku. Aku ragu. ragu atas kita, ragu atas kamu, atas sikapmu yang tak bisa sedikit pun tegas untuk kebahagianmu jika sudah menyangkut keluargamu. Aku ragu kinal, aku takut jika nanti kamu tidak bisa memperjuangkanku, karena keluargamu tidak menyetujui hubungan kita.
Nanti, bisakah kamu berjuang untuk ku? Berjuang seperti aku yang harus berjauhan dengan keluargaku demi menyusulmu kesini. Bisakah kinal? Semoga saja.
##########
Pagi ini aku dibangunkan dengan suara gemercik air yang terdengar dari kamar mandi. Aku duduk diatas kasur dan langsung berdoa, berharap semoga hari ini berjalan dengan baik dan membahagiakan.
Tumben sekali rasanya, biasanya kinal akan membangunkanku sebelum memasuki kamar mandi sehabis ia berolahraga pagi, karena aku susah dibangunkan katanya.Banyak hal yg berubah dari Kinal semenjak ia pindah ke Surabaya. Ia jadi Rajin bangun pagi dan berolahraga, pandai memasak, pintar memainkan alat musik. Ah kekasihku ini banyak sekali perubahan yang baiknya. Tidak seperti ku, yang makin hari makin tidak benar.
Ceklek
Aku langsung menolehkan kepalaku ke arah kamar mandi yang terbuka. Disana kinal keluar dengan tanktop hitam dan celana pendeknya, dan juga handuk kecil yang bertengger di lehernya untuk mengeringkan rambutnya yang masih sedikit basah. Wajahnya terlihat sangat segar, dan wangi sabunnya menyeruak masuk kedalam hidungku, membuat dadaku langsung bergemuruh seketika.
"Eh ve kamu udah bangun" kinal mengampiriku dan langsung mencium keningku. Ini kebiasaan yang selalu kami lakukan setiap pagi "morningkiss".
"Hm" kuanggukan kepalaku dan langsung memeluk tubuh tegapnya. Hmm wangi sekali.
"Kok kamu ga bangunin aku sih nal?""Mm maaf yah ve, tadi aku buru-buru mau ke kamar mandi, jadi lupa hehehe" kinal melepas pelukannya dan langsung menggaruk alisnya, kebiasaannya kalo bingung dan salah tingkah
"Yaudah kamu mandi sana gih, terus klo udah rapi turun kebawah kita sarapan" suruh kinal sambil ia berjalan ke lemari pakaian
"Hmm iya" jawabku dan langsung melangkahkan kakiku ke kamar mandi
TBC
●●●●●○○○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMER
Fiksi Penggemarkalau kau mau pergi, pergilah saja. aku hanya tak bisa janji ketika kau rindu aku masih di tempat terakhir kita bertemu dulu. fyi : shortstory