********
Jimin lagi duduk menyendiri ditaman belakang kampus, otaknya tengah berputar memikirkan sesuatu yg beberapa hari belakangan ini terus2an menghantui dirinya. Gadis itu, gadis yg gak sengaja bertabrakan dengannya dilorong koridor 3 minggu yg lalu, gadis jutek yg sesuka hati nyemprot dia gara2 ketumpahan kopi. Gadis galak yg membuat jantungnya berdegup kencang saat ia menolongnya di perpus, mata bulat itu, bibir merah itu, hidung mancung itu. Serta lirikan tajam yg sempat ia dapatkan dari gadis tersebut benar2 mampu mencuri hati seorang Park Jimin.
Sudah hampir 4 tahun Park Jimin berada dikampus yg sama dengan gadis tersebut, namun mengapa baru 3 minggu yg lalu dia merasakan sebuah gejolak yg begitu dahsyat, hingga mampu membuat dirinya hampir gila memikirkan sosok gadis galak ini.
Lama Park Jimin terdiam karna terbuai oleh lamunan dan fikirannya yg terisi oleh sang gadis jutek pencuri hatinya tersebut, hingga seseorang datang mengagetkannya.
"Hayyooo ngelamunin apa?" ucap gadis tersebut tiba2.
Iya,,,yg mendatangi Park Jimin ditaman kali ini seorang gadis,
"Ck,,elo lama banget si?" decak Jimin kesal.
"Hehe ya maaf kak, tadi aku musti nyari akal supaya bisa ketemu kakak. Kan kakak yg bilang sendiri kalau dikampus kita musti pura2 gak kenal, jadi kalau kita mau ketemu ya begini jadinya. Susah, musti banyak alesan" tutur gadis tersebut panjang lebar.
"Lagian elo punya temen keppo banget sih?" imbuh Jimin.
"Yeeyy,,,namanya juga cewek, liat cowok ganteng mah wajar kali. Kayak kakak kalau liat cewek cantik gak gitu aja" umpat gadis tersebut.
"Enggak,,,gue gak gitu. Buktinya gue liat Rere biasa aja" celetuk Jimin santai.
"Heemmm,,,,iya deh yg diem2 jadi Fans beratnya Rere" ledek gadis itu kemudian.
"Tapi kak, jujur Septi tuh heran sama kakak, orang dia aja mati2an jadi haters kakak sama anggota 7Boys yg lain, nah,,,kakak malah jatuh cinta sama dia?" heran gadis tersebut.
Yg ternyata adalah Septi, teman 1 genk-nya Rere, gak ada 1 orang pun yg tau kalau Septi sama Jimin ini bersaudara, bukan saudara kandung sih? Juga bukan saudara dekat, saudara jauh dari keturunan kakek buyut mereka. Septi berkenan memanggil Jimin, Kakak, karna hitungan dari keluarganya, keluarga Park Jimin lebih tua dibanding keluarga Septi.
Dan Jimin begitu dekat dengannya saat diluar lingkungan kampus, bahkan apapun yg Jimin lakukan atau rasakan, dia pasti akan bercerita pada Septi. Termasuk kali ini, saat ia merasakan gejolak jatuh cinta dihatinya pada sahabat Septi, yaitu Rere.
"Emang kenapa kalo gue suka sama dia? Gak ada masalah kan?" tanya Jimin kemudian.
"Ya gak ada yg salah sih? Cuman aneh aja" jawab Septi ringan.
"Gak ada yg aneh kali, selagi gue jatuh cintanya sama cewek. Kalo gue jatuh cinta sama cowok, baru itu namanya aneh"
"Idih,,,ya jangan sampe lah, amit2 gue punya sodara Maho"
Jimin cuman ngeliatin ekspresi Septi yg keliatan geli mendengar ucapannya barusan.
"Terus apa rencana kakak?" lanjutnya.
"Gimana kalo elo bantuin gue buat latihan nembak dia"
"Kayak yg di pilem2 gitu ya?"
"Iya, elo jadi dia ceritanya"
"Oke, tapi bentar"
Septi ngerogoh sesuatu dari sakunya, dan itu adalah ponsel kesayangannya. Dia mengetik sesuatu, lalu menyimpannya lagi.