pengkhianat

54 9 1
                                    

Kenalkan nama ku Raine Gelson saat ini aku berumur 20 tahun dan berkuliah di salah satu universitas yang terkenal. Oh ya aku juga mempunyai kekasih bernama Gilbert Fenderick  dia anak pemilik kampus.

Entahlah aku juga merasa bingung mengapa dia tertarik pada ku? Mahasiswi yang biasa saja. Tapi banyak yang bilang Gilbert hanya menjadikan ku seorang pelampiasan semata ketika dia bosan dia akan pergi? Entah lah aku merasa bimbang siapa orang yang aku percaya?.

Memang dia berbeda setiap rasa sayang nya seolah itu hanya tipuan? Atau aku yang terlalu negatif? Memang dia akhir akhir, ini sering bermesra dengan wanita yang berbeda tapi aku tak berani menegur aku takut membuat hubungan ku hancur tapi sepertinya aku saja yang mempertahankannya.

Hari ini aku ingin kerumah nya karena aku sudah membuat kue khas nya. Dengan senang hati aku pergi kerumah nya berharap hubungan kami akan baik.

Saat ini aku sudah di depan pintu nya ya orangtua Gilbert sedang tak ada dirumah jadi rumah ini terlihat sepi, namun tak biasanya setiap aku mengetuk pintu Gilbert sudah berdiri didepan pintu karena malas menunggu aku memutuskan masuk kerumah Gilbert.

Dan pandangan yang pertama kali aku lihat membuat ku sakit hati? Bagaimana tidak diruang tamu aku melihat Gilbert berciuman mesra dengan Berra kakak kelasnya. Saat ini aku ingin berlari dari sini tapi sial nya kaki terlalu lemah untuk digerakkan.

Gilbert pun menyadari keberadaan ku, ingin ku menangis tapi aku tak bisa aku harus kuat didepan nya aku lelah melihat nya seperti ini. sudah keberapa kalinya ia melihat Gilbert seperti ini dan berciuman dengan Berra seorang kakak kelas yang pernah menyomblangi nya pada Gilbert.

"Hmmm...Raine aku bisa menjelaskannya" ucap Gilbert dengan wajah yang sedikit memelas.

Aku tersenyum licik "Kau mau menjelaskan apa?! Sudah jelaskan kau berciuman dengan wanita murahan ini".

Berra menatap ku "Raine ini tak seburuk yang kau kira"

Cih sudah ketahuan masih saja mengelak dasar bitch!, "Kau mau menjelaskan apa lagi?! Sudah lah tak ada lagi yang bisa kalian jelaskan padaku! Yang jelas kalian sudah mengkhianati aku!" ucap ku dengan emosi.

"Raine aku tak mengkhianati mu! Memang dari awal aku hanya bermain dengan mu! Tapi ternyata kau jatuh cinta padaku! So dont blame me!" bentak Gilbert.

Air mataku langsung turun mendengarkan  ucapan nya dari mulut busuknya.

"Ya! Dan sikap mu yang selama ini membuat aku jatuh cinta seandainya kau ingin bermain jangan pernah memakai perasaan! Dan jangan bersikap kau kekasih ku kalau kau hanya ingin bermain!. Aku bodoh terjebak dalam mainan mu dan bodohnya lagi aku tak mendengarkan ucapan orang lain aku malah membela mu setiap orang lain membicarakan mu! Dan balasan mu terhadap ku dengan pengkhianat!" bentak ku dengan suara yang sudah agak mulai serak.

"Heiii aku tak meminta itu pada mu kau yang terlalu bodoh gadis cupu!"

"Ya dan kau lebih buruk dari seekor anjing anjing saja bisa setia tapi kau manusia berakal! Kau malah seperti tak beradap! Aku melakukan ini karena aku cinta padamu!. Sejujur nya aku sudah sering melihat mu seperti ini tapi aku tak mampu mengucapkan nya aku takut aku akan mengahancurkan nya tapi kau?! Hari ini malah menghancurkan dan maaf  akhiri saja percuma! Aku mempertahankan mu kau malah mempertahankan perempuan itu" kata ku masih dengan tangisan.

"Dan kau berra selamat kau hebat melakukan ini dari banyak lelaki hanya kekasih ku yang kau inginkan tapi aku berterimakasih pada mu karena dari kau aku tau arti setia!" Berra hanya menunduk saja.

Aku pun berbalik meninggalkan mereka tetapi tangan ku ditahan oleh Gilbert. "Kau mau pergi kemana"

"Aku ingin pergi dari kehidupan mu dan aku berdoa pada tuhan semoga kita tak kan pernah bertemu lagi".

"Te..tetaplah disini" ujar Gilbert.

Aku menarik tangan ku "hmm setalah kau menyakiti ku kau meminta ku tetap disini? Untuk melihat kisah cinta kalian? Oh tidak aku tak ingin menggangu" aku berjalan cepat meninggalkan mereka.

"Berharap dalam cinta ini diperankan dua orang tetapi aku salah ada orang ketiga yang berperan dalam cinta"

Aku hanya tersenyum air mataku sudah ku hapus. Karena menagisi dia seperti orang bodoh.

A BOOK STORYWhere stories live. Discover now