CHAPTER 24 | WELCOME TO THE PACK

5.7K 562 39
                                    

Lycans menapak selamba menaiki anak tangga. Aku mengikut dia dari belakang. Lampu minyak tanah menghiasi pekan Moonvalend di bawah. Suara penduduk sayup-sayup kedengaran.

Setelah 10 minit, akhirnya kami tiba di puncak bukit. Ladang jagung dan pohon epal terbentang luas di depan mata. Kelip-kelip berterbangan menghiasi suasana. Si serigala tersenyum melihat aku terkesima.

"So, how is it? You like it?"

Lycans menyoal sambil berjalan ke depan. Aku memetik sebiji buah epal, lalu digigit. Erm, manis. Si serigala duduk di pondok kayu.

"Mari sini, Quinn..."

Lycans berkata ramah. Aku duduk di sisi. Si serigala mengambil sebotol arak yang terlindung di balik kain merah. Dua gelas kristal pula digapai dari atas tiang kayu. Aku tersengih.

Heh, dia sorokkan arak di sini supaya Loralyn tak membebel? Tricky bastard...

"Lycans...Ladang ni milik kau...?"

Aku menyoal tatkala Lycans menuang arak ke dalam gelas. Dia tersenyum. Arak merah disuakan kepadaku.

"Yes, ladang ni milik aku...Bagi aku, berkebun ni kerja yang merehatkan minda..Aku sukakan kerja macam ni..."

"Yeah...Aku setuju dengan pendapat tu..."

"So, how are you Quinn? Selesa tinggal di Valenthia?"

"Hurmmm, not really..."

"Aku faham, Quinn...Kehidupan disini, tidak sama seperti di dimensi manusia, bukan?"

Aku meneguk arak merah dengan gaya sopan. Lycans mengalihkan pandangan ke arah bulan mengambang di dada langit. Rasa masam memenuhi ruang tekak. Damn, its tasted gross...

"Ermmm, di sini tiada teknologi, Lycans...Its kinda boring if you ask me..."

"Who need technology when you have magic?"

"Hurmmm..."

"Valenthia tidak berlandaskan sains, Quinn...Di sini, kuasa spiritual berfungsi sebagai penggerak kehidupan..."

"But..."

"Haha, kau sama macam Vlademir...Terlalu banyak berfikir...I like that..."

"Vlademir, huh? Aku langsung tak kenal dia..."

Lycans menyimpulkan senyuman kelat melihat aku tertunduk. Si serigala mengusap lembut rambutku. Entah mengapa, usapannya membuatkan hatiku terasa tenang...

A touch from a father...

"Vlademir Scovish bukan serigala sebarangan, Quinn...Dia serigala paling bijak yang aku pernah kenal...Budi dia takkan dapat aku balas, Quinn...Aku kagum dengan bapa kau..."

"Kau kenal dengan bapa aku, Lycans...?"

"Kenal? Haha, dia kawan baik aku semenjak aku kecil, Quinn...Dia bagaikan sedarah dengan aku...Kami membesar bersama-sama..."

"I see..."

"Kedatangan kau ke sini buatkan aku gembira, Quinn...Kau keluarga baru aku...Kau sebahagian dari kawanan Imperial Wolf..."

"Kawanan?"

"Yes, kita serigala...Dan, kau sebahagian dari kawanan kami...We protect you, we love you and...You're part of our family..."

"Oh..."

Aku kematian kata mendengar penjelasan Lycans. Dia tersenyum melihat aku tersipu-sipu. Arak merah diteguk selamba.

"Lycans..."

"Yes...?"

"Terima kasih kerana terima aku...Tapi, hidup aku bukan disini..."

"Habis?"

"Aku selesa tinggal di sana...Di dimensi manusia..."

"No...No...My son...Kau akan menetap di sini..."

"But..."

"No more but...Darah kau berasal dari Valenthia, Quinn...Dunia manusia bukan untuk kau..."

"Masalahnya, aku tak kuat untuk memburu...Aku tak sehebat Aeryz dan Arria...Aku cuma serigala lemah..."

Lycans tertawa mendengar kata-kataku. Rambut putihnya beralun mengikut deruan angin. Dia menepuk lembut belakangku.

"Then? Kenapa nak paksa diri untuk jadi seperti Aeryz? That dumb wolf is not as good as you think, Quinn...Dia sama seperti Aiden..."

"Sama? Sama apa...?"

"Sama bodoh..."

"Ouh..."

THE LOST HEIR [C]Where stories live. Discover now