Lover 1

22.8K 781 14
                                    


[Mohon perhatian cerita ini untuk usia 21+ bagi yang belum cukup umur dimohon kesadarannya karena cerita ini mengandung konten dewasa. Bagi yang merasa risik dengan tema girl x girl dimohon untuk tidak membaca ini]

===============


"Lepaskan tanganku. Kau bajingan busuk jauhkan tangan kotormu itu dariku."

Plaakk. Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Carmelia. Pria yang kini memegang pergelangan tangannya mengeratkan genggamannya dan menariknya dengan kasar. "Dengar jalang kecil. Kau harus membayar semua hutang ibumu padaku. Sebagai anak kau harus berbakti. Kau pikir siapa yang selama ini membiayai biaya rumah sakit ibumu? Jika bukan aku, ibumu pasti sudah mati sejak dulu. Jadi membantah dan turuti saja perintah ayahmu ini."

"Brengsek. Kau bukan ayahku. Kau hanya ayah tiriku kau tidak berhak melakukan ini padaku. Lepaskan aku."

Ayah tiri Carmelia masih menyeret gadis itu memasuki sebuah rumah besar berwarna putih. Mungkin jika dibandingkan dengan rumah Carmelia selama ini, rumah di depannya ini lima kali lebih besar dari rumah kecilnya.

Carmelia tahu kemana ayah tirinya ini akan membawanya. Ia telah di jual ke tempat pelacuran. Heh, sangat miris sekali hidupnya. Usianya baru delapan belas tahun sudah yatim piatu dan sekarang akan di jual oleh ayah tirinya untuk menjadi pelacur.

Semiris ini kah hidupnya. Tidak adakah kisah bahagia dalam hidupnya? Sejak usia dua tahun sudah ditinggal mati ayahnya dan ketika usia lima tahun, ibunya menikah lagi. Carmelia pikir waktu itu dirinya akan bahagia karena kembali memilki sosok seorang ayah. Tapi kebahagiaan itu pupus ketika Carmelia tahu bahwa ayah tirinya itu sering main perempuan dan selalu mengasari dirinya serta ibunya.

Dan sekarang seminggu setelah ibunya meninggal karena sakit, ayah tirinya itu berniat menjualnya ke tempat pelacuran. Laki-laki berengsek itu berdalih bahwa uangnya telah habis untuk biaya berobat ibunya dan dengan menjual Carmelia uang pengobatan itu akan kembali padanya. Habis untuk biaya pengobatan?

Hei selama ini yang bekerja adalah ibunya. Laki-laki berengsek itu hanya bisa meminta uang pada ibunya. Ibunya meninggal pun karena tidak ada biaya untuk berobat. Dan sekarang laki-laki mengatakan seolah-olah Carmelia dan ibunya membebaninya selama ini? Sungguh laki-laki yang sangat berengsek.

Laki-laki itu berhenti ketika sudah berada di rumah megah tersebut. Di depan mereka kini terdapat seorang perempuan yang Carmelia akui sangat cantik. Usianya mungkin pertengahan dua puluhan. Mungkin dia germo di sini. Di usia semuda itu sudah menjadi germo? Lantas sejak umur berapa perempuan itu mengenal dunia seperti ini? Sepertinya lebih muda dari usia Carmelia saat ini. Mungkin.

"Jadi ini gadis yang kau janjikan Dino?" wanita itu mulai mengeluarkan suaranya.

"Ya Nona Arlina. Dia ini anak tiriku. Saya jamin dia masih perawan. Jadi harga jualnya di sini pasti sangat tinggi. Nona Arlina tidak akan menyesal memilki anak ini. Para pelanggan Nona pasti senang dengan pelayanan anak ini."

Perempuan bernama Arlina itu hanya mengangguk-angguk pelan. "Renata, bawa gadis ini dan dandani dia." Seorang perempuan yang seumuran dengan Arlina datang menghampiri dan membawa pergi Carmelia dari hadapan kedua orang tadi. Carmelia hanya bisa pasrah. Sepertinya ini adalah hari terakhirnya menyandang status perawan. Besok sudah dapat dipastikan bahwa keperawanannya telah terenggut oleh laki-laki yang menjadi pelanggan rumah bordir ini.

===============

"Namaku Renata, tapi kalo lagi kerja panggilan gue jadi Elena. Kalo lo?"

"Carmelia Kak."

Carmelia's Lover (g x g)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang