Lover 5

17.7K 618 18
                                    


Pagi ini Carmelia terbangun dengan area kewanitaannya yang terasa nyeri. Ingatan Camelia tepusat pada kejadian tadi malam. Malam terpanas pertamanya yang berhasil ia lewati bersama dengan Casandra. Hitungan Camelia mengenai berapa kali ia mendapatkan orgasme berhenti pada angka lima. Setelahnya Carmelia tidak menghitung lagi.

Orang yang menjadi lawannya dalam pergulatan semalam terlihat masih tidur di belakang Carmelia. Memang Carmelia tidur dengan membelakangi Casandra sehingga Carmelia tidak dapat memastikan apakah perempuan itu benar-benar masih tidur atau sudah terbangun. Yang jelas, Casandra masih berbaring di belakang Carmelia karena tangan dari perempuan itu memeluk pinggang Carmelia dengan posesif.

Carmelia merasakan hasratnya untuk ke kamar mandi. Kandung kemihnya perlu dikosongkan pagi ini. Tapi dia sulit bergerak. Tangan yang memeluknya membatasi ruang geraknya. Dengan perlahan Carmelia mulai mengangkat tangan yang memeluk pinggangnya. Setelah berhasil menyingkirkan tangan itu, Carmelia menghembuskan nafas panjang.

Ketika bergerak untuk menurunkan kakinya, nyeri di selakangannya semakin terasa. Sepertinya akan sulit baginya untuk berjalan. Gerakan kecil seperti ini saja sudah membuatnya kesakitan. Ucapan Casandra yang akan membuat Carmelia kesulitan berjalan ternyata benar-benar terjadi. Ringisan pelan keluar dari bibir Carmelia.

Tidak berapa lama kemudian, ia merasakan pergerakan ranjang yang ia duduki. Sepertinya orang yang tidur seranjang dengannya telah bangun. Sebuah tangan memeluk Carmelia posesif dari belakang. "Lo udah bangun." Carmelia hanya mengangguk pelan.

"Kenapa buru-buru bangun. Tidur aja dulu di sini. Sekarang week end jadi ini masih terlalu pagi untuk turun dri ranjang. Apalagi gue masih belum terlalu puas dengan tubuh lo."

Belum terlalu puas? Siapa kemarin yang bercinta dengannya sehingga membuatnya pingsan? Bukankah itu lo? Terus lo bilang belum puas dengan tubuh gue? Batin Carmelia mengucapkan protes atas ucapan Casandra barusan.

"Maaf Miss, gue pengen pipis nggak mungkin gue pipis di sini. Gue butuh ke kamar mandi Miss."

"Oh mau ke kamar mandi bisa jalan? Bukankah ini mu masih sakit kalo dipake gerak." Ucap Casandra sembari menggerakkan tangannya menuju kewanitaan Carmelia. Sedikit menggoda dengan menekan-nekan klitoris milik Carmelia.

"Tapi gue perlu ke kamar mandi Miss. Meski masih sakit, gue harus paksain diri."

Casandra bergerak turun dari ranjang. Berjalan menuju ke depan Carmelia agar mereka bisa saling berhadapan. Sama seperti Carmelia, Casandra masih telanjang tanpa benang sehelaipun. Sepertinya wanita itu sama sekali tidak risih memperlihatkan tubuh telanjangnya ke orang lain. Dan Carmelia, sejak kemarin telah memotong urat malunya agar dia tidak merasa risih ketika ada yang melihat tubuh telanjangnya. Apalagi di depan Casandra. Bukankah wanita itu sudah melakukan lebih dari melihat tubuh telanjang Carmelia?

"Oke gue akan antar lo." Casandra mengulurkan tangannya, membantu memapah Carmelia berjalan ke kamar mandi. Mereka berjalan dengan pelan. Di saar kodisi normal, dari ranjang Carmelia hanya membutuhkan dua puluh langkah untuk mencapai kamar mandi. Tapi sekarang mungkin dua atau tiga kali lipat dari kondisi normal.

Di dalam kamar mandi, Casandra membuka tutup kloset dan membantu Carmelia duduk di sana. "Lo buang air aja dulu. Gue mau siapin air hangat buat mandi. Mandi air hangat akan membantu lo meredakan rasa sakitnya."

Oh sungguh Carmelia dapat merasakan bahwa Casandra peduli padanya. Awalnya Carmelia mengira Casandra adalah orang yang sangat dingin dan cuek. Tapi setelah semalam Carmelia tahu itu tidak benar. Wanita itu memperlakukannya dengan sangat baik. Di malam percintaan mereka, Casandra melakukannya selembut mungkin.

Dan lihatlah sekarang, perhatian lain yang diberikan oleh Casandra pada Carmelia. Perempuan itu kini menyiapkan air hangat untuk dirinya. Sementara Carmelia masih duduk di kloset, belum melakukan perintah Casandra untuk membuang isi kandung kemihnya.

Meskipun sekarang Carmelia sudah tidak terlalu malu menampilkan tubuh telanjangnya tapi perempuan itu masih malu jika harus melakukan hal pribadi seperti buang air dimana ada orang yang satu ruangan dengannya. Ia yakin suara air seninya yang keluar akan terdengar oleh Casandra.

Tidak berapa lama kemudian Casandra menghampirinya, melihat Carmelia merapatkan kedua kakinya. Menunjukkan bahwa dia menahan diri untuk tidak buang air. Apalagi wajah Carmelia menampakkan dengan jelas hal itu.

"Kenapa lo masih nahan. Kenapa nggak dikeluarin aja."

Carmelia menggeleng pelan. "Ada Miss di sini. Gue malu kalau sampai hal pribadi kayak gitu ada yang liatin." Casandra menggeleng pelan. Anak yang aneh. Telajang di depannya Carmelia sudah tidak merasa ragu, tapi ketika hanya harus buang air ada yang melihat dia malu aneh.

Casandra meraih paha Carmelia. Membukanya lebar-lebar hingga kewanitaanya terlihat. Tangannya beralih menyentuhnya. Menemukan klitoris milik Carmelia dengan mudah dan mulai menggodanya. "Tubuh lo sepenuhnya udah jadi milik gue. Jadi, apa yang gue minta lo harus turuti. Jangan malu sama gue. Jadi cepat keluarkan isi kandung kemihmu dan kita akan segera mandi. Lo harus berendam air hangat untuk meredam sakit di kewanitaan lo. Ngerti?"

Carmelia menganguk pasrah. Tangannya meraih tangan Casandra yang menangkup kewanitaannya. Mencoba mengalihkan tangan itu agar dia bisa segera mengosongkan isi kandung kemihnya. Setelah tangan itu tidak di sana, Carmelia mulai buang air. Seperti yang dikhawatirkannya, suara air seninya yang bertabrakan dengan kloset berhasil membuat suara nyaring. Carmelia semakin menundukkan kepalanya.

Melihat hal itu, Casandra mengangkat dagu Carmelia untuk memandangnya. "Jangan tundukkan kepalamu ketika merasa malu seperti itu. Setelah ini lo akan daper hadiah karena udah jadi anak nurut." Carmelia mengangguk, tanpa tahu hadiah apa yang akan diberikan oleh Casandra.

Setelah membilas kewanitaan Carmelia, Casandra kembali menangkupkan tanganya disana. "Ini hadiahmu karena udah jadi anak yang penurut." Jari tengah Casandra ia masukkan ke dalam lubang kewanitaan Carmelia, sementara Carmelia sedikit kaget kerena tiba-tiba kewanitaannya dimasuki seperti itu. Jempol Casandra memijat-mijat klitoris Carmelia, mengimbangi gerakan jari tengahnya yang keluar masuk lubang kewanitaan Carmelia.

Diperlakukan seperti itu, Carmelia menumpukan kedua tangannya di pinggang Casandra. Desahan kenikmatan terdengar dari mulutnya. Setelah percintaan semalam ia tahu kapan dirinya akan sampai puncak kenikmatan. Dan saat ini puncak itu semakin dekat dengannya.

Namun gerakan tangan Casandra berhenti membuat Carmelia merasa kehilangan. Setelah beberapa saat Casandra tidak menggerakkan tangannya, membuat Carmelia berinisiatif untuk menggerkkan pinggulnya. Mencoba mencari kenikmatan sendiri dengan gerakan itu.

"Jangan bergerak." Tangan Casandra yang bebas menyenduh pundak Carmelia, memberikan sedikit tekanan di sana. Mencoba menghentikan tidakan Carmelia lewat sentuhan itu. "Tapi Miss, please. Gue butuh pelepasan." Rengek Carmelia manja.

"Gue akan kasih pelepasan itu sepuasnya ke lo asal lo janji ke gue."

"Apa Miss?" tanya Carmelia penasaran.

"Setiap ada gue dan lo mau buang air lo harus minta gue nemenin lo. Hadiah ini akan lo dapet setiap lo selesai buang air. Tapi hadiah ini akan jadi siksaan kayak gini kalo nggak nurut. Gue akan goda lo sampai lo deket sama puncak, tapi nggak bakalan gue kasih pelepasan. Lo mau ambil?"

Apa? Jadi mulai sekarang tiap mau buang air dan ada Casandra di dekatnya Carmelia harus meminta Casandra menemaninya. Apa itu termasuk buang air besar juga? Jika benar, bagamana jika nanti tercium bau tidak sedap?

"Buang air besar juga Miss?" Casndra menganguk. Dengan ragu Carmelia melakukan hal yang sama seperti Casndra barusan.

"Bagus."

Casandra kembali menggerakkan tangannya dengan cepat. Membawa Carmelia menuju puncak kenikmatan. Jika benar setiap setelah buang air ia akan penerima hadiah seperti ini, Carmelia tidak bisa membayangkan hari-harinya kelak. Pasti setidaknya dalam sehari dia akan mendapat dua atau tiga orgasme. Belum lagi jika malamnya Casandra minta dilayani. Berapa kali orgasme yang akan ia terima.

Carmelia's Lover (g x g)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang