"Kau tidak akan mengerti, Seokmin-ah.."
Happy Reading ^^
"Jihoon-ah, neo eodiseo?"
"Aku sudah tiba di perpustakaan, cepatlah sedikit!"
"Hahaha arraseo, aku kesana sekarang"
Seungcheol menutup telponnya. Yeah, ia ada janji dengan Jihoon yang merupakan teman satu kelompoknya.
Sudah sejak awal semester ini, ia memang dipasangkan dengan Lee Jihoon, namun baru tugas ini saja yang bisa dibilang mereka memiliki interaksi yang lebih dari sekedar pembahasan tugas saja.
Dan ia baru tau kalau namja dingin tersebut memiliki sisi cerewet bak yeoja PMS.
Bagi Seungcheol, itu manis di matanya.
Entahlah, ia hanya merasa seperti itu.
Kini Seungcheol sedang melangkahkan kakinya menuju perpustakaan. Ia tidak tau mengapa ia overexcited seperti ini. Mengusili Jihoon saat sedang serius mengerjakan tugas sudah menjadi hobinya, mungkin.
Setibanya ia di perpustakaan, doenya mencari sosok mungil bersurai coklat madu itu. Gotcha! Ia langsung mendekati namja tersebut dengan senyum khasnya.
PUK
Jihoon hanya mendelik pada si penepuk bahunya, lalu kembali fokus pada tugasnya.
"Hanya itu reaksimu? Jahat sekali" rajuk Seungcheol dengan poutnya.
"Hentikan ekspresi menjijikanmu itu. Duduk, dan kerjakan." Pelan, jelas, namun menyakitkan.
Tanpa aba-aba, Seungcheol langsung mendudukan bokongnya di kursi samping Jihoon, "Kau marah? Mianhae~~" rengek Sengcheol dengan aegyonya.
Sayangnya tidak berefek pada Jihoon, namja dingin yang memiliki tameng paling tebal.
Namun, tidak taukah Seungcheol jika namja di sampingnya menahan semburat merah akibat aegyonya itu?
'Sebenarnya yang seme itu, aku atau dia sih?'
Jihoon menghela nafas, dan menggebrak meja dengan cukup kecil. Hey ingat, ini perpustakaan! Sekecil suara yang kau buat, pasti akan menjadikanmu sebagai pusat perhatian.
Dan itu yang dialami oleh Seungcheol dan Jihoon.
"Kerjakan, dan diam, Seungcheol-ssi" ujar Jihoon pelan dengan penekanan di setiap kata-katanya, dan jangan lupakan aura hitam yang menguar begitu kuat di diri Lee Jihoon.
Seungcheol menelan saliva nya susah payah, ia menyesal telah membangkitkan monster dalam diri seorang Lee Jihoon.
Ia masih sayang nyawa, bruh !
Jihoon kembali fokus pada tugasnya, dan Seungcheol kini mengeluarkan alat tulisnya dan mengambil bagian pekerjaan yang seharusnya ia kerjakan. Tanpa disadari Jihoon, Seungcheol menahan senyum dan kekehannya agar tidak dihajar oleh Jihoon.
'Galak tapi manis, hahahaha'
Namun tak berselang lama, Seungcheol merenung satu hal yang membuat hatinya kembali mencelos.
'Ia..mirip denganmu, Wonwoo-yaa'
.
.
.H-2 before Meanie's Wedding
"HYUNGIE~~~~~~"
"Astaga Gyu, jangan berteriak seperti itu!"
"Hehehe mianhae Won-ie hyung, ehm..bogoshippo.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Love
Fanfiction"Aku menyukaimu, tapi aku takut mengungkapkannya. Kau tau kenapa? Karena..kau terlalu berharga bagiku.. Perasaan ini tidak salah, akulah yang bersalah disini. Karena aku yang pengecut ini, mencintaimu" - Jeon Wonwoo Hai hai, aku kambek lagi wkwk Ter...